Hasil Debat Terakhir Capres, Prabowo Salahkan Presiden Sebelumnya, Demokrat: Kenapa SBY Diserang

Hasil Debat Terakhir Capres 2019, Prabowo Salahkan Presiden Sebelumnya, Demokrat: Kenapa SBY yang Diserang

Penulis: taryono | Editor: taryono
kompas.com
Hasil Debat Terakhir Capres 2019, Prabowo Salahkan Presiden Sebelumnya, Demokrat: Kenapa SBY yang Diserang 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Hasil Debat Kelima Pilpres 2019, Minggu 13 April 2019.

Debat kelima pilpres 2019 menghadirkan pasangan capres cawapres no urut 01 Jokowi - Maruf Amin dan capres cawapres no urut 2 Prabowo - Sandiaga Uno.

Debat pamungkas ini mengangkat tema yaitu Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan, Investasi, Industri dan Perdagangan.

Debat dipandu Balques Manisang dan Tomy Ristanto.

Debat kelima berlangsung di Hotel Sultan, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Debat disiarkan live atau live streaming TVOne, ANTV, BeritaSatuTV, dan NetTV.

Hasil Debat Terakhir Capres  2019

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menilai kegagalan perekonomian saat ini bukan hanya menjadi tanggung jawab capres petahana Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam debat kelima Pilpres 2019 yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

"Saya tidak menyalahkan Bapak (Jokowi). Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita harus bertanggung jawab," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan perekonomian Indonesia saat ini keluar dari jalur.

Ia menilai berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, perekonomian Indonesia semestinya dapat menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Hal itu, menurut Prabowo, belum terlihat saat ini. Ia menilai perekonomian Indonesia saat ini justru menguntungkan pihak asing.

"Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini masalah kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan bahkan puluhan tahun. Tapi kita harus berani mengkoreksi diri. Kita salah arah. Kita harus contoh seperti Republik Rakyat Tiongkok yang dalam 40 tahun hilangkan kemiskinan," lanjut Prabowo.

"Kita harus contoh berani belajar dari yang hebat. Saya tidak menyalahkan Bapak, ini kesalahan kita semua. Jadi ini salah jalan. Kita harus kembali ke Pasal 33," lanjut dia.

Pernyataan Prabowo rupanya berbuntut panjang, dilansir Kompas.com Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mempertanyakan pernyataan Prabowo via akun resmi Twitternya.

"Pak prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? Kenapa justru Pak SBY yang diserang?, "tulisnya.

screenshot
screenshot ()

Belum diketahui apa tepatnya pernyataan Prabowo yang menyinggung kader Partai Demokrat tersebut.

Sebelumnya, Rachland Nashidik tidak mengikuti acara debat kelima Pilpres 2019 hingga akhir.

Di tengah acara, Rachland meninggalkan lokasi acara.

Saat ditanya para awak media mengapa ia meninggalkan acara debat di tengah jalan, Rachland mengaku, sedang lapar.

"Saya enggak pulang. Saya cuma ingin cari makan. Nanti balik lagi kok ya," ujar Rachland sambil terus berjalan.

 Saat awak media menanyakan lagi apa aksinya tersebut disebabkan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, ia mengatakan, tidak.

"Enggak. Menurut kamu, memang harus ada masalah," ujar Rachland bertanya balik.

Ia pun berjalan keluar area hotel seorang diri.

Keributan

Keributan kecil terjadi di luar arena debat kelima pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, saat debat masih berlangsung Sabtu (13/4/2019) malam sekira pukul 21.08 WIB.

Penyebabnya, Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ardy Mbalembout tiba-tiba mengamuk di depan pintu masuk.

Ardy yang mengenakan baju biru khas timses Prabowo-Sandiaga itu tiba-tiba berteriak.

Dalam teriakannya, ia sempat menyebut kalau Partai Demokrat akan keluar dari koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Kita keluar dari koalisi!" katanya lantang di lobi Hotel Sultan.

Saat dimintai keterangan oleh wartawan, ia justru hanya tersenyum dan tak menjawab pertanyaan wartawan.

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan pria itu mengamuk karena tak bisa masuk ke arena debat.

"Ini kan dia punya undangan, dia mau masuk tapi gelangnya yang begini enggak ada jadi engga bisa masuk. Ya dia marah memprotes lah, lumrah itu," kata Ferdinand kepada wartawan.

Gelang yang dimaksud Ferdinand adalah gelang berbahan kertas yang dilengkapi QR code sebagai syarat memasuki arena debat.

Ferdinand menuturkan, ucapan Ardy yang menyebut Partai Demokrat adalah bentuk emosi sesaat. Ia menegaskan, Partai Demokrat tetap mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Yang mengarahkan arah politik partai ini adalah ketua umum dan majelis tingi partai. Jadi kalau ada yang bicara-bicara itu ya itu hanya reaksi sesaat saja, reaksi kecil itu," ujar dia.

Pantauan Kompas.com, peristiwa itu mengagetkan awak media yang tengah menunggu di luar arena debat.

Beberapa saat setelah berteriak, Ardy tampak didatangi Ferdinand.

Ferdinand yang keluar dari arena debat tampak memeluk pria tersebut untuk beberapa saat.

Setelah situasi mereda, Ardy tampak masuk ke dalam arena debat sementara Ferdinand justru meninggalkan Hotel Sultan.

"Saya agak sakit perut mau pulang dulu," jawab Ferdinand saat ditanya wartawan alasannya meninggalkan lokasi debat. (Tribunlampung.co.id/Taryono)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved