Tribun Lampung Selatan

Usai Mencoblos, Ini Harapan Warga Lampung Selatan yang Jadi Korban Tsunami

warga pesisir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan yang terkena dampak tsunami selat Sunda berharap rencana program bantuan

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: wakos reza gautama
Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo
Suasana Huntara di desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, yang terkena tsunami 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Usainya kegiatan pencoblosan pemilu serentak Pilpres dan Pilleg 2019, warga pesisir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan yang terkena dampak tsunami selat Sunda berharap rencana program bantuan bagi mereka segera bisa terealisasikan.

Salah satu yang kini sangat diharapkan oleh warga yakni bantuan alat tangkap bagi para nelayan.

Pasalnya sebagian besar warga yang terkenda dampak parah dari tsunami selat Sunda berprofesi nelayan.

Alat tangkap mereka rusak akibat diterjang gelombang tsunami selat Sunda pada 22 Desember 2018.

“Kami berharap usai pelaksanaan pemilu serentak pilpres dan pilleg ini, rencana adanya bantuan bagi warga terdampak tsunami ini bisa segera direalisasikan. Kami memang sangat membutuhkan bantuan alat tangkap nelayan,” terang Iwan, salah seorang warga terdampak yang tinggal di huntara, jumat (19/4/2019).

Menurut dirinya, saat ini sebagian besar warga pesisir terdampak tsunami yang berprofesi sebagai nelayan belum lagi kembali beraktivitas melaut karena alat tangkap warga, seperti kapal dan jaring rusak diterjang tsunami.

Sudah 4 bulan berlalu sejak tsunami melanda. Geliat ekonomi warga yang berprofesi sebagai nelayan masih belum lagi bangkit.

VIDEO Nelayan Pesisir Lampung Selatan Korban Tsunami Belum Dapat Bantuan

Padahal, sudah mendekati puasa ramadan saat kebutuhan keluarga akan meningkat.

“Ini yang kami pusingkan. Sudah mendekati puasa dan nanti lebaran. Tetapi kondisi ekonomi kami belum lagi pulih,” terang Salmah, warga lainnya.

Warga terdampak tsunami yang berprofesi sebagai nelayan pun berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bisa lebih serius lagi memperjuangkan program bantuan bagi mereka ke pemerintah pusat.

“Pemerintah daerah harus terus menanyakan ke pemerintah pusat terkait program bantuan tersebut. Karena tanpa ada alat tangkap, kita yang sehari-hari sebagai nelayan tidak bisa berkegiatan yang menghasilkan. Sementara kita memiliki keluarga yang harus kita hidupi,” terang Iwan.

(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved