Video Ceramah Ustaz Abdul Somad Amalan Malam Nisfu Syaban: Bangun Mandi Malam
Ceramah ustaz Abdul Somad tentang Keutamaan Bulan Syaban. Ustaz Abdul Somad mengatakan, Syaban bulan yang paling banyak dilakukan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ceramah ustaz Abdul Somad tentang Keutamaan Bulan Syaban.
Ceramah ustaz Abdul Somad tentang keutamaan bulan Syaban di Masjid As-Syakirin, Pekanbaru.
Ceramah ustaz Abdul Somad tentang keutamaan bulan Syaban ini diunggah akun YouTube FSRMM TV pada 3 April 2019.
Sebentar lagi, umat Islam memasuki bulan Syaban. Bulan Syaban adalah bulan sebelum ramadan.
Sebelum Syaban, adalah bulan Rajab. Ustadz Abdul Somad mengatakan, rajab termasuk dalam empat bulan haram (suci) dalam Islam.
Selain Rajab, ada bulan Dzulqaidah, Zulhijah dan Muharram.
Menurut Ustadz Abdul Somad, amalan yang bagus diamalkan di empat bulan haram ini adalah membayar utang puasa ramadan tahun lalu.
Ustadz Abdul Somad meminta para jemaahnya untuk mulai mengganti puasa ramadan yang tertinggal di tahun lalu terutama kaum perempuan.
• Nisfu Syaban 2019, Amalan-amalan Khusus yang Bisa Dikerjakan di Malam Nisfu Syaban
"Ibu-ibu pasti 7 hari puasanya tinggal. Inilah kesempatan di bulan ini. Malam ini bangun berniat puasa mengganti ramadan lalu," kata Ustadz Abdul Somad.
Akan lebih baik, tutur Ustadz Abdul Somad, puasa mengganti puasa ramadan itu dilaksanakan hari Kamis atau Senin.
Ada dua keuntungan yang didapat jika puasa mengganti ramadan di hari Senin atau Kamis.
"Lunas puasa ramadannya, dapat pahala puasa kamis, dapat pahala puasa rajab," ujar Ustadz Abdul Somad.
Menurutnya, siapa yang tidak mengganti ramadan lalu sampai ramadan ini, maka kena denda 7 ons beras.
Sebentar lagi, kata Ustadz Abdul Somad, kita memasuki Syaban.
Ustaz Abdul Somad mengatakan, Syaban bulan yang paling banyak dilakukan puasa oleh Nabi Muhammad SAW.
"Ini diriwiyatkan orang yang tidur sekamar serumah sama nabi. Dialah Aisyah ra," ujar Ustadz Abdul Somad.
"Nabi pernah puasa bulan syaban full," ujar Aisyah. Menurut Ustadz Abdul Somad, Nabi Muhammad SAW puasa full di Syaban tidak setiap tahun tapi pernah.
Menurut Ustadz Abdul Somad, puasa bermanfaat bagi tubuh.
• Malam Nisfu Syaban, Amalan-amalan dan Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Di badan kita ini, kata Ustadz Abdul Somad, banyak kelebihan-kelebihan. Yaitu kelebihan lemak, kelebihan racun-racun karena yang kita makan itu racun.
"Padi disemprot pestisida. Racun menumpuk di dalam darah, menjadi kanker darah dan macam-macam penyakit. dengan berpuasa, badan kita memakan kelebihan-kelebihan itu," jelasnya.
"Kalau orang berpuasa, mati bakteri-bakteri, racun-racun," tambahnya.
Namun Ustadz Abdul Somad mengingatkan agar puasa jangan niat karena untuk kesehatan.
" Tetap niat puasa karena Allah. Kesehatan itu bonus dari Allah," ucapnya.
"Puasa itu menekan hawa nafsu, menekan amarah. jangan gara-gara puasa, memperturutkan marah, emosi. Ini perlu dikendalikan," tutur Ustadz Abdul Somad.
Di dalam bulan Syaban ada satu hari yang utama yaitu saat 14 Syaban malam 15.
Malam ini disebut sebagai malam Nisfu Syaban.
"Apa keutamaannya malam Nisfu Syaban? Allah memperhatikan semua makhluknya pada malam Nisfu Syaban. Semua yang beribadah, berdoa pada malam itu diampunkan Allah, kecuali 2 yaitu musyrik, musyahin (orang yang belum berdamai)," ucap Ustadz Abdul Somad.
Pada malam Nisfu Syaban, tutur Ustadz Abdul Somad, dihidupkan dengan ibadah banyak-banyak.
"Baca Quran, zikir, tahajud, witir, salat sunat taubat. bangun mandi malam. Mandi malam bagus. Mandi jam 1 sampai subuh bagus. setelah mandi, wudu, salat sunat wudu. setelah itu salat sunat taubat. Bagi yang mau ramai-ramai di masjid iktikaf, bagus," ujar Ustadz Abdul Somad.
Menurutnya, kalau sudah lewat Nisfu Syaban tak boleh lagi puasa.
"Itu ada sebabnya. bagi orang yang tak pernah puasa sunnah, tiba-tiba setelah nisfu syaban, puasa, itu tak boleh. Tapi kalau sudah biasa puasa Senin Kamis, boleh. Boleh untuk puasa mengganti ramadan," ucap Ustadz Abdul Somad.
Tonton, videonya di bawah ini.
Doa Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban jatuh pada malam ini, Sabtu (20/4/2019).
Umat muslim di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia dianjurkan melaksanakan amalan-amalan sunnah, seperti sholat, puasa, berdoa hingga membaca Surat Yasin.
Peringatan malam Nisfu Syaban diperingati setiap tanggal 15 di bulan Syaban.
Itu artinya, untuk malam Nisfu Syaban akan jatuh pada Sabtu 20 April 2019 malam.
Sedangkan hari Nisfu Syaban jatuh pada Minggu 21 April 2019.
Satu diantara amalan di malam penuh ampunan ini adalah dengan melaksanakan sholat Nisfu Syaban.
Berikut ini tata cara sholat Nisfu Syaban seperti dilansir dari laman Doa Harian Islami.
Seperti mengerjakan sholat wajib maupun sholat sunnah lainnya, kita harus membaca niat sholat terlebih dahulu sebelum mengerjakan sholat.
Niat Sholat Nisfu Syaban
اُصَلِّىْ سُنَّةً نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatan nisfu sya'baana rak'ataini lillahi ta'ala)
Artinya;
"Saya sholat sunnat Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Bisa juga membaca niat sholat malam Nisfu Syaban seperti di bawah.
Lafadz Niat Sholat Malam Nisfu Syaban
اُصَلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
(Usholli sunnata lailati nisfu sya'baana rok'ataini lillahi ta'alaa)
Artinya:
"Saya sholat sunnat malam Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala"
Kemudian untuk tata cara mengerjakan sholat Nisfu Syaban:
1. Membaca Niat Sholat Nisfu Syaban
2. Pada rakaat pertama sesudah Al-fatihah membaca surat Al-Kafirun.
3. Pada rakaat ke dua sesudah Al-fatihah membaca surat Al-Ikhlas,
4. Kemudian mengucapkan salam.
Setelah sholat selesai, di anjurkan untuk membaca Surat Yaasin sebanyak tiga kali (3x) dengan niat sebagai berikut:
1. Pada bacaan surat Yaasin pertama diniatkan untuk memohon umur panjang yang semata-mata hanya beribadah kepada Allah SWT.
2. Pada bacaan surat Yaasin yang ke dua diniatkan untuk memohon rezeki yang banyak dan halal untuk bekal beribadah kepada Allah SWT.
3. Pada bacaan Yaasin yang ketiga diniatkan memohon keteguhan iman.
Setelah itu kemudian membaca doa Nisfu Syaban.
Bacaan Doa Nisfu Syaban
اَللّٰهُمَّ يَاذَا الْمَنِّ وَلاَ يَمُنُّ عَلَيْكَ يَاذَا اْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ يَاذَا الطَّوْلِ وَاْلاِنْعَامِ لاَاِلٰهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهَرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَاَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ
اَللّٰهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاِقْتَارَ رِزْقِي وَاَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُوْ اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ
اِلٰهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَمَا لاَ اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
(Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika ya dzal jalaali wal ikraam, Yaa dzath thauli wal in aam laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, Wa jaarul Mustajiiriin, Wa amaanul khaa ifiin,
Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan aw muqtarran alayya fir rizqi Famhu
Allaahumma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaanii wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi sa 'iidan marzuuqan muwaf faqal lil khairaat. Fa innaka qulta wa qaulta wa qaulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaabi.
Ilaahii bittajallil Aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram ishrif annii minal balaa i maa alamu wa maa laa alam wa anta allaamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihii wa sahbihi wa sallama)
Artinya: "Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan."
"Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau di sempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan."
"Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab."
"Ya Tuhanku, Berkat penampilan yang maha besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan sya'ban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (dari diriku), dan Engkau Mahan Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang maha penyayang diantara para penyayang."
"Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."
Di malam Nisfu Syaban, Allah SWT akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
Keutamaan malam Nisfu Syaban salah satunya dijelaskan dalam sebuah hadits dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Sedangkan Imam Ghazali mengartikan malam Nisfu Syaban sebagai malam penuh dengan syafaat atau pertolongan.
Dijelaskan pula bahwa pada tanggal 13 Syaban Allah SWT memberikan sepertiga syafaat-Nya kepada hamba-Nya.
• Nisfu Syaban - Beruntungnya Orang Berpuasa dan Melakukan 3 Amalan Ini pada Nisfu Syaban
Kemudian pada malam 15 Syaban (Nisfu Syaban), seluruh umat Isam akan mendapatkan kebaikan, syafaat dan kemuliaan sebanyak-banyaknya, sebagai penutup catatan amal selama satu tahun.
Pada malam tersebut semua amal akan di angkat ke langit untuk dihadapkan kepada Allah SWT. (tribunlampung.co.id/wakos gautama)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/video-ceramah-ustaz-abdul-somad-amalan-malam-nisfu-syaban-bangun-mandi-malam.jpg)