Teror Bom di Sri Lanka
BERITA TERBARU Teror Bom Gereja dan Hotel Sri Lanka - Paus Fransiskus Pimpin Misa Paskah dalam Duka
Berita terbaru teror bom gereja dan hotel di Sri Lanka saat perayaan Paskah pada Minggu (21/4/2019). Paus Fransiskus memimpin Misa Paskah
"Kami berdoa untuk jiwa para korban dan meminta pemulihan yang cepat bagi yang terluka," demikian bunyi pernyataan otoritas gereja.
"Kami memohon Tuhan agar para teroris untuk bertobat dari aksi pembunuhan dan intimidasi mereka," lanjutnya.
• Sebelum Aksi Bunuh Diri Tyas dari Puncak Gedung, Transmart Lampung Pernah Dapat Teror Bom
8 Ledakan
Diwartakan kantor berita AFP, serangan terbaru menjadikan total seluruh ledakan bom di gereja dan hotel hingga kini menjadi 8 ledakan dalam satu hari.
Korban tewas pun tercatat semakin bertambah dengan hampir 160 orang kehilangan nyawa, dalam ledakan bom yang mengguncang sejumlah hotel dan gereja, yang bertepatan dalam perayaan Paskah.
Menanggapi serentetan teror bom, Kepolisian Sri Lanka akan memberlakukan jam malam di seluruh area mulai Minggu (21/4/2019) pukul 18.00 waktu setempat.
Jam malam itu akan berakhir pada Senin (22/4/2019) pukul 06.00 waktu setempat.
Laporan sebelumnya menyebutkan, hotel yang diserang antara lain Kingsbury, Shangri-La, dan Cinnamon Grand, yang semuanya terletak di ibu kota Sri Lanka, Colombo.
Dua gereja yang dilanda ledakan bom selama perayaan Paskah berada di Colombo, dan satu lagi terletak di Negombo.
Polisi mengatakan, 500 orang juga terluka dalam enam ledakan bom yang hampir bersamaaan mengguncang gereja dan hotel.
Sementara, korban tewas termasuk 35 orang asing.
Sumber rumah sakit mengatakan warga negara Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat termasuk di antara yang tewas.
Selain itu, warga Inggris dan Jepang dilaporkan terluka dalam serangan itu.
• Dijemput di Rumah Nenek, Bocah Selamat dari Ledakan Bom di Polrestabes Surabaya Kini Yatim Piatu
Kepala Polisi Sri Lanka Pujuth Jayasundara pernah mengeluarkan peringatan nasional pada 10 hari sebelum serangan bom pada Minggu terjadi.
Menurutnya, pelaku bom bunuh diri telah merencanakan serangan pada gereja-gereja utama.