Pandji Pragiwaksono Akhirnya Ungkap Capres Pilihannya, Tak Suka dengan Gaya Ini
Pandji Pragiwaksono Akhirnya Ungkap Capres Pilihannya, Tak Suka dengan Gaya Ini
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pandji Pragiwaksono akhirnya mengumumkan siapa capres yang dipilihnya di Pilpres 2019 lalu
Itu seperti yang terlihat dalam chanel YouTube milik Pandji Pragiwaksono.
Dalam video itu Pandji membeberkan presiden pilihannya beserta alasannya.
Pandji Pragiwaksono mengatakan video itu ia rekam dan buat sebelum Pilpres 2019 dan sengaja diterbitkan pada minggu pertama setelah Pilpres 2019.
Alasannya jika ia membeberkan pilihannya sebelum Pemilu 2019 bisa dianggap endorsement.
Sebelum ia membeberkan pilihannya, Pandji meminta pendapatnya dihargai, begitu sebaliknya.
Sementara itu setidaknya dalam video yang dilihat TribunSolo.com pada Senin (22/4/2019), Pandji memiliki empat alasan mengapa ia harus memilih salah satu dari dua capres 2019, Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Lewat obrolan santai, Pandji Pragiwaksono mengakui jika ia mencoblos 01 pada Pemilu 2019 kemarin.
"Presiden pilihan gue adalah Bapak Joko Widodo, mari gue kasih tahu alasannya," buka Pandji
Pertama-pertama dalam pandangannya, Pandi menyoroti gaya kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).
Pandji mengaku, ia tak suka dengan orang yang memiliki karakter keras dan emosional.
"Yang pertama soal gaya kepemimpinan, secara umum dari dulu gue nggak pernah suka gaya kepemimpinan yang keras."
"Gue enggak pernah memilih pemimpin (sejauh ini) yang kelihatan punya kesulitan untuk mengontrol dirinya."
"Karena gue selalu berpikir, ini prinsip yang selalu gue pakai di dunia entertainment, kalau lo nggak bisa mengatur diri lo, lo nggak bisa mengatur acara kalau dalam konteks MC atau presenting," ujar Pandji.
Pandji Pragiwaksono juga mempertimbangkan sisi emosionalnya.
Selain Jokowi, Pandji mengaku sebelumnya dia sudah memilih beberapa orang yang punya sifat menenangkan.
"Hal yang sama juga di kepemimpinan Presiden, orang yang menurut gue emosional tidak pernah jadi pilihan gue."
"Gue melakukan pertimbangan ini sejak zaman memilih Pak SBY."
"Pak SBY itu tenang dan cenderung berhati-hati bahkan ketika berkomentar atau mengambil keputusan."
"Pak Jokowi juga seperti itu. Mas Anies juga seperti itu. Dan kali ini Pak Jokowi juga seperti itu," terang Pandji.
Sebaliknya, Pandji justru tidak sepakat jika Indonesia butuh sosok pemimpin keras.
Ia justru merasa tidak cocok dengan pendekatan seperti itu.
"Gue nggak pernah setuju tuh dengan anggapan ya Indonesia tuh harus dikerasin, ditegasin."
"Gue nggak pernah suka pendekatan seperti itu, karena pendekatan seperti itu merendahkan masyarakat Indonesia, karena masyarakat Indonesia bukan anak SD."
"Anak zaman sekarang tuh nggak bisa dikerasin, tapi dilogikain."
"Dan dari alasan itu saja gue lebih memilih cenderung Pak Jokowi daripada Pak Prabowo," lanjutnya.
"Karena gue masih megang prinsip yang sama," timpal dia.
Pandji memiliki pandangan sendiri soal kondisi Indonesia saat ini.
"Dan melihat Indonesia sekarang, Indonesia akan selalu butuh orang yang bersedia untuk dialog dan harus disadari untuk bisa dialog dalam kondisi kontra, dibutuhkan kesadaran ketenangan," ungkap Pandji.
Lantas, Pandji juga menyoroti karakteristik Prabowo Subianto di matanya.
Kata Pandji, Prabowo adalah orang yang saklek dan tak adaptif.
"Gaya kepemimpinan lain atau karakteristik orang yang jadi pertimbangan gue adalah gue bilang bahwa Pak Prabowo orangnya cenderung saklek, itu juga menggambarkan beliau tidak adaptif."
"Nah Pak Jokowi kendati pun rada-rada istilahnya mencla-mencle, gue ngerasa Indonesia zaman sekarang, dunia zaman sekarang, kita selalu butuh orang yang terbuka akan kebaruan," katanya.
Hal itu kata Pandji bisa saja karena faktor usia.
"Orang kalau udah seusia Prabowo atau mungkin Kiai Maruf, susah banget untuk menanamkan hal-hal baru atau mengubah pendiriannya akan sesuatu," ucap dia.
Dalam obrolan selanjutnya, Pandji Pragiwaksono pun berandai-andai jika ia jadi timses Prabowo, akan mengangkat karier bisnis capres nomor urut 02 itu.
Menurut Pandji, itu bisa menunjukkan jika Prabowo sebenarnya memiliki kemampuan sipil dan bisa menjadi jualan utama.
Sementara meski berhasil memimpin Gerindra menurut Pandji hal itu tak bisa menjadi patokan.
Menjelang akhir video, Pandji Pragiwaksono menegaskan ia tak benci Prabowo-Sandi.
Pandji Pragiwaksono lantas mengeluarkan unek-uneknya mengapa ia harus memilih salah stau di antaranya.
"Kalau Prabowo-Sandi yang menang. Percaya ma gue 2024 akan Prabowo vs Jokowi lagi. Dan gue capek. Kalau Jokowi menang, dia enggak bisa kepilih lagi 2024, ucapnya.
Komika ini kemudian berujar jika ia ingin melihat wajah-wajah baru di kontestasi politik 2024 mendatang.
"2024 akan masuk nama-nama keren. Bang Sandi, AHY, Ganjar Pranowo, Kang Emil, Gatot, Khofifah masuk. Bu Sri Mulyani gue enggak yakin. Emil Dardak mungkin. Tapi akan seru dan itu akan terjadi kalau Jokowi menang," kata Pandji.
Sekali lagi Pandji menuturkan video itu ia buat sebelum Pilpres 2019 berlangsung.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pandji Pragiwaksono Akhirnya Buka Presiden Pilihannya di Pilpres: Gue Masih Megang Prinsip yang Sama