Kisah Hakim PN Tanjungkarang Pimpin Sidang di Bulan Puasa, Hakim Ismail: Terberat Itu Menahan Marah
Kisah Hakim PN Tanjungkarang Pimpin Sidang di Bulan Puasa, Hakim Ismail: Terberat Itu Menahan Amarah
Penulis: hanif mustafa | Editor: Safruddin
Kisah Hakim PN Tanjungkarang Pimpin Sidang di Bulan Puasa, Hakim Ismail: Terberat Itu Menahan Marah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang hakim harus memiliki ekstra stamina dan kesabaran dalam menghadapi terdakwa yang memiliki sifat bermacam-macam.
Tak sedikit hakim harus menahan emosi karena tingkah laku terdakwa di persidangan. Di bulan Ramadan ini, "cobaan" seorang hakim jadi berlipat.
Selain harus sabar menahan emosi, mereka juga harus memiliki stamina yang kuat. Seperti apa cerita para hakim bertugas selama Ramadan ini?
Dok dok dok. Suara tiga kali ketukan palu menggema di salah satu ruang persidangan Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Tanjungkarang, Selasa (7/5).
Suara tersebut menandakan sidang telah ditutup dan majelis hakim memberi vonis terhadap terdakwa yang terbukti melakukan tindak pidana sesuai dakwaan yang disangkakan.
Tak hanya suara ketukan palu tersebut, suara keras majelis hakim mencecar terdakwa pun terdengar sayup-sayup saling bersahutan dari ruang sidang lainnya.
Suara ini menjadi hal biasa yang terdengar dari sembilan ruangan persidangan di PN Kelas IA Tanjungkarang. Setiap hari, PN Kelas IA Tanjungkarang mampu menyidangkan hingga lebih dari 50 terdakwa.
Mejelis Hakim pun harus memiliki ekstra stamina dan kesabaran untuk menghadapi terdakwa yang memiliki sifat yang bermacam-macam.
Mulai dari terdakwa yang tidak mengakui perbuatannya hingga saksi yang belit-belit dan tak berkata jujur.
Pada bulan ramadan ini, selain menjalankan tugas sebagai hakim, sebagai muslim para hakim juga melaksanakan ibadah puasa.
• Tengah Malam Kepala Sekolah Terbangun dan Peluk Stafnya yang Terbaring di Ranjang
• Mutasi TNI, Deretan Jenderal Bergeser Posisi Ada 35 Perwira Tinggi TNI AD, AU dan AL Dimutasi
• Taripudin yang Ditembak Mati Densus 88 Diduga Jaringan JAD Lampung
Hakim Ismail Hidayat salah satunya. Ia pun berbagi cerita kepada Tribun. Ia mengaku hal tersebut dalam memimpin persidangan saat bulan puasa adalah menahan amarah.
"Menghadapi terdakwa tentunya harus ada ekstra kesabaran apalagi ini bulan puasa," ungkapnya setelah memimpin sidang penggelapan, kemarin
Ismail pun mengatakan di bulan Ramadan dirinya tidak bisa mengumbar emosi seperti pada hari-hari biasa.
"Memang sering kali terdakwa tidak mengakui perbuatanya dan sering terbelit-belit, jadi sering memancing emosi," ucap mantan ketua Pengadilan Negeri Langsa ini.