Taripudin yang Ditembak Mati Densus 88 Diduga Jaringan JAD Lampung

Taripudin yang Ditembak Mati Densus 88 Diduga Jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Lampung

Editor: taryono
ANTARA
Taripudin yang Ditembak Mati Densus 88 Diduga Jaringan JAD Lampung 

Di Bandar Lampung, lebih lanjut ia berkisah, Taripudin aktif ikut pengajian di salah satu masjid daerah Korpri.

Semakin lama, semakin berubah.

Tidak mau bergaul dengan kawan-kawan biasanya.

"Taripudin hanya mau berkumpul dengan kelompoknya saja," kisah Ken.

Dirasa tidak ada perubahan, Taripudin pun mengungkap ingin merantau ke Bekasi.

Namun sayang, belum lama di Bekasi, keluarga keget mendengar kabar, kalau Taripudin tertembak aparat saat mau melarikan diri dan melawan aparat.

Menurut Ken, Lampung sebagai daerah lintas cukup strategis bagi kelompok radikal, khususnya sebagai tempat berkumpul dan diskusi.

Tapi biasanya aksi amaliah mereka banyak lakukan di luar Lampung.

Jaringan ini sekarang punya konsep baru, walapun berbeda kelompok.

Akan tetapi punya kesamaan anti terhadap pemerintah. Karena itu kini mereka bersatu.

"Ini sangat berbahaya," jelas Ken.

Orang yang awalnya hanya intoleransi dan radikalisasi pemikiran, tapi karena termotivasi punya musuh bersama maka mereka bisa melakukan amaliyah dengan perlawanan atau aksi terorisme untuk memuaskan kegininan mereka.

 Untuk itu Ken berharap sinergitas antara lembaga dalam menangani persoalan pencegahan radikalisme.

Baik itu Sekolah, Kampus, pesantrean dan ormas perlu sekali mendapatkan wawasan bahaya radikalisme.

"Sebab suatu saat ketika merantau bisa jadi ketemu dengan perekrut. Tapi bila sudah ada anti virus paling tidak bisa menolak ajakan dari perekrutan radikalisme," tegas Ken.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved