Tribun Lampung Utara

Pemkab Lampung Utara Sediakan Lapak Pedagang Takjil Gratis di Taman Olah Seni Kotabumi

Wakil Bupati Lampung Utara Budi Utomo memastikan pedagang takjil berjualan di Taman Olah Seni (TOS) Kotabumi tidak dipungut bayaran alias gratis.

Penulis: anung bayuardi | Editor: martin tobing
Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi
Pasar Ramadan Kotabumi Lampung Utara 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Wakil Bupati Lampung Utara Budi Utomo memastikan pedagang takjil berjualan di Taman Olah Seni (TOS) Kotabumi tidak dipungut bayaran alias gratis.

“Sudah saya pantau sendiri beberapa hari, pedagang tidak dikenai biaya apapun,” katanya, Jumat (10/5/2019).

Menurutnya, lokasi pedagang takjil berjumlah 30 pedagang di tempat itu ideal.

Alasannya, tidak mengganggu arus lalu lintas.

“Untuk parkir banyak tempat yang disediakan. Sedangkan untuk pelapak pedagang bertempat di tengah-tengah taman olah seni,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di ruas Jalan Triodeso menuju Pasar Pagi Kotabumi, Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Lampung Utara akhirnya menempatkan lokasi pasar Ramadan di TOS.

Polres Lampung Utara Terjunkan 69 Polantas Atur Lalu Lintas di Titik Padat Kendaraan

Pedagang telah menempati tenda-tenda yang sudah disiapkan oleh pemerintah setempat.”

“Tidak jadi (lokasi pasar Ramadan yang dipasar pagi itu. Kita mempertimbangkan potensi kemacetan, jika digelar di sana,”ujar Kepala Disdag Lampura Wanhendri.

Ia menambahkan, TOS Kotabumi dinilai cukup layak untuk dijadikan lokasi pasar Ramadan. Terlebih di lokasi tersebut ada lahan parkir.

”Jadi kalau ada yang mau berbelanja membawa mobil, memang sudah tersedia lahan parkirnya. Begitu juga sepeda motor bisa keluar masuk dengan aman,” terang Wanhendri.

Wati, salah satu pedagang takjil menjelaskan, mengapreasiasi tempat lapak pedagang tidak dipungut biaya.

Ia menjual berbagai panganan kue, harga mulai Rp 1.000 hingga Rp 5.000 per bungkus.

Satpol PP Lampung Utara Siagakan Personel di Pusat Perbelanjaan Selama Ramadan

Namun di sisi lain ia penurunan omzet.

“Tahun 2018 lalu bisa dapat 200 ribu per hari, tahun ini hanya Rp 100-150 ribu per hari. Pembelinya tahun ini berkurang. Tidak tahu karena apa,” jelasnya. (ang)

Disdag Rutin Pantau

Ketua DPRD Lampung Utara Rachmat Hartono mengapresiasi penempatan lokasi pasar Ramadhan. Apalagi kegiatan itu dilakukan sore hari.

“Kalau di taman olah seni Kotabumi, lokasi cukup lapang. Warga dapat dengan mudah menuju TOS,” ujarnya.

Terkait pembebasan biaya retribusi, Rachmat mengimbau kepada Dinas Perdagangan selalu mengontrol di lapangan.

Ini untuk menindak adanya oknum yang akan melakukan pemungutan retribusi tidak resmi. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved