Polisi Punya Ilmu Kebal, Jusuf Manggabarani Ditembak Berkali-kali Tak Tembus, Peluru Jatuh di Kaki
Polisi Punya Ilmu Kebal, Jusuf Manggabarani Ditembak Berkali-kali Tak Tembus, Peluru Jatuh di Kakinya.
Polisi Punya Ilmu Kebal, Jusuf Manggabarani Ditembak Berkali-kali Tak Tembus, Peluru Jatuh di Kaki
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - "Terserah kamu mau tembak bagian mana yang enak-enak," begitu kalimat yang dilontarkan Jusuf Manggabarani,
Jusuf membuka kancing bajunya. Ditunjuk dadanya sebagai sasaran tembak.
Jusuf adalah Wakapolda Sulawesi Selatan. Pangkatnya Komisaris Besar Polisi. Ia berbicara menantang seperti itu kepada Sukri, pemimpin kelompok begundal.
Keduanya berdiri berhadapan di sebuah lapangan di Mangkutana, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Anggota polisi yang mengawal Jusuf siaga memantau pergerakan anggota gerombolan Sukri yang jumlahnya juga tidak sedikit.
Jusuf Manggabarani memegang senjata api organik Polri, sedangkan Sukri memegang senjata api rakitan. Suasana sangat tegang.
Ajudan Jusuf gamang melihat kejadian itu. Ada juga yang teriak, "Jangan, Komandan."
• Transformasi Menakjubkan Syahrini, Lugu dengan Gigi Behel hingga Banyak Pasien Ingin Operasi Meniru
• Ibel Bikin Ammar Zoni Kepincut, Arti Nama Irish Bella Terungkap, Misterius dan Penuh Teka-teki
• Bayi 8 Bulan Tewas Tertabrak Truk karena Ibu Terima Telepon, Halaman Miring Bikin Bayi Meluncur
Jusuf membalas, "Ah, kau nonton saja," kata polisi yang pernah tugas di Aceh, Kalimantan, dan Timor Timur ini.
Ia pun berteriak kepada Sukri yang sudah berdiri dan berancang- ancang menembak.
"Isi pelurumu sebanyak-banyaknya! Pilih yang besar-besar agar mantap nembaknya," kata Jusuf sesumbar.
Setelah semua siap, suasana hening. Situasi berubah setelah terdengar letusan tembakan. "Dor, dor, dor...."
Ternyata Sukri lebih awal menembak.
Bagaimana nasib Jusuf Manggabarani, tewaskah dia?
Untuk kilas balik, situasi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, tengah memanas.
Jusuf yang sebelumnya bertugas sebagai Kapolwiltabes Bandung digeser ke Sulsel karena memiliki pengalaman di daerah konflik.
Dia juga merupakan pria asli Makassar, kurang lebih mengetahui lokasi dan tabiat warga di kawasan tersebut.
Satu pekerjaan rumah harus diselesaikannya, yakni menghadapi begundal bernama Sukri.
• Sudah Jadi Janda 3 Kali di Usia 25 Tahun, Lihat Mewahnya Rumah Artis yang Baru Saja Cerai Ini
• Brimob Bersorban Lantunkan Salawat, Hadapi Massa People Power Eggi Sudjana dan Kivlan Zein
• Andika eks Kangen Band Disebut Akan Ikut Ujian Kejar Paket B atau Setara SMP di Bandar Lampung
Sudah 16 tahun Sukri berkuasa. Tak ada satu pun polisi berani menerima tantangannya untuk baku tembak dari jarak dekat.
Bukan Jusuf namanya jika ciut menghadapi yang model begini.
Dengan naik trail dan pakaian Brimob, Jusuf selempangkan senjatanya. Dia tancap gas membelah jalan raya menuju Mangkutana.
Sampai di lapangan, Sukri sudah menunggu dengan senjata rakitan Papporo'. Jarak tembak maksimum 45 meter.
Keduanya pun bersiap melepaskan timah panas. Hidup atau mati tergantung nasib.
Saat Jusuf sudah berhadapan dengan Sukri dengan senjata api di tangan masing-masing, tiba-tiba terdengar letusan. "Dor, dor, dor...."
Rupanya, Sukri menembak duluan. Tepat ke arah dada Jusuf Manggabarani, yang kancing bajunya sudah terbuka.
Semua yang hadir di lapangan jadi tercekat. Tapi, ajaib, peluru yang melesat ditembakkan Sukri ke arah Jusuf, berjatuhan di depan kakinya.
Semakin banyak peluru dimuntahkan, makin berjatuhan peluru itu.
Para anggota pun bersorak melihat kejadian ajaib itu.
Mereka terheran-heran dengan kemampuan sang komandan.
"Pelurunya jatuh, tuh. Sekarang giliran saya, ya," kata Jusuf membuat lutut Sukri gemetar.
Dor! Hanya dengan sekali tembak, Sukri tak berdaya, lengannya ditembus timah panas.
Jusuf mendekati Sukri. Selongsong pelurunya dibuka lalu serbuk timahnya dibubuhi ke lubang tembakan.
Dia kemudian menyuruh anak buahnya untuk membawa sang jagoan kampung ke rumah sakit.
Sesuai komitmen, jika kalah Sukri yang dikenal sebagai beking preman di kawasan perkebunan kakao berserta anak buahnya menyerah.
• Lion Air Diduga Telantarkan Jenazah yang Dikirim Lewat Kargo, Maskapai Buka Suara
• Terungkap, Ternyata Inilah Sumber Dana Lembaga Survei Quick Count Pemilu 2019
• Di Depan Suaminya, Wanita Muda Diperkosa 5 Pria Selama 3 Jam, Diancam dengan Video Rekaman
Ada puluhan yang bertekuk lutut, tetapi lima saja yang diperiksa. Kepala desa juga diciduk karena terlibat kejahatan Sukri.
Sejak kejadian itu, menyebar kabar dengan cepat jika Jusuf punya ilmu kebal.
Banyak yang datang "menyembah-nyembah" Jusuf agar diturunkan ilmu tirai.
Kapolda Sulawesi Selatan rupanya penasaran juga dengan kemampuan Jusuf.
Dia bertanya langsung ketika Jusuf melaporkan kejadian tersebut.
"Sebentar saja ditangani komandan. Diskresi di lapangan," kata Jusuf.
"Saya dengar kamu ada ilmu tirai?" tanya Sang Kapolda.
"Ah, itu ilmu naksir jarak saja komandan. Kalau mata kurang jelas itu sudah 60 meter. Saya suruh dia berdiri di jarak 60 meter. Saya mundur sedikit, maka aman," jawab Jusuf.
Sang Kapolda pun tertawa mendengar itu.
Menurut Jusuf, untuk menguasai ilmu itu harus memiliki nyali. "Kalau pelurunya nyampai betul, wah tewas kita," ujarnya sambil tertawa.
Jusuf memang dikenal agak nyeleneh. Bagaimana tidak, seorang Wakapolda meladeni tantangan Sukri si preman kampung.
Kisah di atas dikutip dari buku "Jusuf Manggabarani Cahaya Bhayangkara" karya Nur Iskandar.
Setelah itu, karier Jusuf terus melesat. Dia sempat menjadi Dansat Brimob, lalu Kapolda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sulsel. Lalu, dia menjabat sebagai Kadiv Propam dan Irwasum.
Jusuf merupakan jebolan Akademi Kepolisian 1975. Dia pensiun dengan pangkat komisaris jenderal (Komjen). Jabatan terakhirnya adalah Wakapolri.(nukilan buku "Jusuf Manggabarani Cahaya Bhayangkara" karya Nur Iskandar)
YUK SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE Tribun Lampung News Video di bawah ini.
FOLLOW INSTAGRAM Tribunlampung.co.id di bawah ini.
FOLLOW TWITTER Tribunlampung.co.id di bawah ini.
FOLLOW FANS PAGE FACEBOOK Tribunlampung.co.id di bawah ini.