Pemilu 2019

3 Jenderal Jadi Target Ancaman Pembunuhan, Adian Napitupulu Lapor Bareskrim

Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu melapor ke Bareskrim Polri terkait ancaman yang diterimanya melalui media sosial dan pesan singkat.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Reny Fitriani
Kolase Tribunnews & Kompas.com
Tito Karnavian, Luhut Panjaitan, Wiranto, hingga Adian Napitupulu jadi target ancaman penculikan hingga pembunuhan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu melapor ke Bareskrim Polri terkait ancaman yang diterimanya melalui media sosial dan pesan singkat.

Adian Napitupulu bahkan mengaku dirinya diancam akan diculik dan dibunuh.

Menurut Adian Napitupulu, ancaman tersebut tidak hanya ditujukan kepadanya.

Tetapi juga kepada beberapa orang yakni Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

"Ancaman-ancaman penculikan, pembunuhan. Yang diancam tidak cuma saya, ada Pak Tito, Pak Luhut, Pak Wiranto. Jadi satu anggota DPR, dua menteri, Kapolri yang diancam," ujar Adian seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis 23 Mei 2019.

Adian Napitupulu
Adian Napitupulu (Tribunnews.com/M Zulfikar)

Ia menjelaskan, jika ancaman itu diterima melalui beragam media sosial seperti di WhatsApp dan Facebook.

Selain itu, ada pula ancaman melalui SMS dan jumlah pesan ancaman yang diterimanya meningkat selama tiga hari belakangan.

Raih Suara Terbanyak di Pilpres 2019, 7 Selebriti Tanah Air Ini Beri Ucapan pada Presiden Jokowi

Alasan Berbeda 4 Parpol Pendukung Prabowo-Sandi Tolak Tanda Tangan Berita Acara Hasil Pemilu 2019

Menurutnya, ancaman itu diterimanya lantaran ia sangat vokal menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo.

Ia pun menyayangkan lantaran pandangan berbeda membuatnya menerima ancaman.

"Nomor-nomor telepon pengirim dan akun-akun pengirim ancaman sudah saya laporkan semua. Terbaru tadi pagi baru terima ancaman lagi," ucapnya.

"Kalau kami punya pandangan berbeda tentang banyak hal, ya bicarakan secara ilmiah. Jangan mengancam," imbuh Adian.

Adian menyerahkan barang bukti kepada kepolisian berupa tangkapan layar berisi kata-kata ancaman, nomor ponsel serta akun pengancam.

Ia melaporkan tiga nomor ponsel dan satu akun Facebook dalam laporan ini.

Adapun laporan Adian diterima dan teregister dengan nomor LP/B/0496/V/2019/BARESKRIM tertanggal 22 Mei 2019.

Tito Karnavian Ungkap Kronologi Aksi 22 Mei

Terpisah, Kapolri Tito Karnavian menjelaskan kronologi aksi demo 22 Mei 2019 di lima titik, yakni di depan Bawaslu, Tanah Abang, Petamburan, Cideng, hingga Jatinegara.

Hal itu disampaikan pada konferensi pers yang disiarkan Kompas TV, Rabu (22/5/2019) sore.

Tito Karnavian mengungkapkan, kondisi awal di ketiga titik tersebut aman dan lancar berkat pengamanan dari pihak berwajib.

Pengamanan tersebut pun dilakukan oleh pihak Kepolisian dan TNI sesuai dengan prosedur yang ada.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat berada di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Desember 2017.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat berada di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Desember 2017. (TribunKaltim.co/M Arfan)

Sebelumnya, pihak Kepolisian sudah menempatkan diri untuk mengamankan lokasi aksi buka puasa bersama di depan kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa 21 Mei 2019.

Tito pun menambahkan bahwa sejatinya rakyat bebas untuk menyatakan pendata, sesuai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum.

Namun, hal tersebut tetap dilakukan sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan.

Berpendapat di muka umum diperbolehkan, asal tidak berada di tempat yang mengganggu ketertiban publik.

Selain itu, seharusnya rakyat juga mengetahui batas waktu untuk menyatakan pendapat di muka publik.

"Tidak boleh menyatakan pendapat di ruang terbuka lebih dari pukul 18.00. Jika di ruang tertutup, tidak boleh lebih dari 22.00. Itu aturan hukum yang berlaku," tutur Tito Karnavian.

Namun, Tito menambahkan, pihak aparat juga telah melakukan diskresi dan toleransi penyampaian aspirasi di Bawaslu yang sudah dimulai massa sejak pukul 14.30 WIB hingga berlanjut acara buka bersama.

Tito menerangkan, pihak aparat juga telah menjaga lokasi selama beberapa hari secara aman dan lancar.

Namun, sekitar pukul 22.30-23.00 WIB, sekitar 300-400 pemuda mendatangi Bawaslu dari arah Tanah Abang.

Mereka langsung melempari anggota-anggota yang bertugas di Bawaslu dengan alat-alat yang membahayakan.

"Ada batu besar, molotov, juga petasan," ujar Tito.

Tito mengungkapkan, kala itu para pihak berwajib telah bersikap defensif bertahan.

Namun, semakin lama diserang, akhirnya para anggota berusaha mendorong para perusuh ke daerah Tanah Abang dan Kebon Kacang.

Karena sudah banyak yang melemparkan molotov dan alat-alat berbahaya, para aparat akhirnya mengeluarkan gas air mata untuk membubarkan mereka, hingga sekitar pukul 03.00-04.00 pagi, Rabu (22/5/2019).

Tito juga menerangkan, terdapat kelompok lain yang menyerang di Petamburan.

Di Petamburan, kelompok anak-anak muda menyerang asrama polisi di pinggir jalan.

"Asrama itu ada anggota polisi dan anak-anaknya, dan langsung melakukan pembakaran kendaraan yang parkir di situ, karena asrama terbuka untuk jalan umum di situ," tuturnya.

Sekelompok massa juga mengepung asrama polisi di Cideng, Jakarta Pusat.

Mereka berusaha menyerang asrama, bukan hanya kepada anggota polisi, tetapi juga anak dan istri.

Di sisi lain, juga terdapat 50-100 orang yang membakat ban di jalan kawasan Jatinegara, meskipun akhirnya bisa dibubarkan aparat berwajib.

Tito juga mengungkapkan laporan tentang sebuah ambulans yang di dalamnya berisi batu dan alat pemukul lainnya, setelah aksi pagi hari mereda.

"Pengalaman di kasus sebelumnya, seringkali ambulans jadi cover untuk memasukkan barang berbahaya," ungkap Tito.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul : Lapor ke Bareskrim, Adian Napitupulu Terima Ancaman Penculikan hingga Pembunuhan dan Kronologi Lengkap Aksi 22 Mei di Lima Titik, Begini Keterangan Tito Karnavian

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved