Tribun Pringsewu
Empat Tahun Teridentifikasi 41 ODHA di Pringsewu, Diskes Beri Imbauan Ini untuk Pencegahan
Orang dengan Humman Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) atau disingkkat ODHA di Kabupaten Pringsewu terdata 41 orang
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Orang dengan Humman Immunodeficiency Virus /Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) atau disingkkat ODHA di Kabupaten Pringsewu terdata 41 orang.
Jumlah tersebut yang tercatat sejak 2015 sampai dengan 2019 di Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi mengatakan, dari 41 ODHA empat diantaranya terdeteksi di 2019 ini.
Purhadi mengatakan bahwa HIV merupakan infeksi yang menyerang sistim kekebalan tubuh. Sehingga memungkinkan penyakit, bakteri, virus dan infeksi lainnya menyerang tubuh penderita.
Penyakit ini, kata Purhadi, tidak dapat disembuhkan total. Purhadi mengatakan, untuk antisipasi menurunnya kekebalan tubuh tersebut, RSUD Pringsewu dapat memberi pelayanan melalui Voluntary Counselling Testing (VCT).
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pringsewu dr Nofli Yurni mengatakan, kalau pun ada kasus HIV/AIDS, medis melakukan konseling.
• KPAI Temukan Anak-anak di Bawah Umur Ikut Kerusuhan 22 Mei, Ada dari Lampung!
"Kan ada dokter yang dilatih di RSUD sehingga bisa didatangi terlebih dahulu dokter tersebut. Kalau positif HIV/AIDS kita sarankan minum obat ARV (antiretroviral)," kata Nofli.
Dia mengatakan ARV tersebut sudah bisa diperoleh di RSUD Pringsewu. Karena di tempat pelayanan kesehatan pemerintah tersebut sudah ada dokter khusus yang menangani HIV/AIDS.
Dia mengatakan, bahwa ketersediaan ARV tersebut berdasar usulan ke Pemerintah Provinsi Lampung atas kasus yang ada di Bumi Jejama Secancanan.
• Tahu Cuma Dapat 5 Suara, Politisi Ini Sempat Menangis, Ternyata Hasilnya Beda
Tidak hanya memberikan pelayanan tersebut, Dinas Kesehatan Pringsewu juga melakukan upaya pencegahan. Diantaranya melalui pembinaan yang dilakukan puskesmas.
Nofli memisalkan pembinaan yang dilakukan adalah sosialisasi HIV. Seperti apa, dampaknya, dan penularannya. Tidak hanya kepada masyarakat umum, sosialisasi juga ke sekolah-sekolah.
Sebelumnya diberitakan, DPRD meminta Pemerintah Kabupaten Pringsewu serius melibatkan berbagai sektor perangkat daerah dalam menanggulangi dan mencegah penyebaran penyakit menular seksual. Terutama HIV/AIDS.
• Berita Lampung Terpopuler Senin 27 Mei 2019 - Driver Ojek Online Dibegal Penumpang di Bandar Lampung
Permintaan tersebut megemuka dalam Paripurna DPRD Pringsewu, Selasa (21/5/2019) kemarin dengan agenda Keputusan DPRD Pringsewu tentang rekomendasi hasil pembahasan LKPJ Kepala Daerah TA 2018.
Dimana perhatian soal HIV/AIDS masuk dalam salah satu rekomendasi Pansus LKPJ DPRD dalam urusan kesehatan.
Juru Bicara Pansus LKPJ DPRD Pringsewu Zunianto mengatakan, dari beberapa data, pihaknya menemukan penyebaran HIV/AIDS di Bumi Jejama Secancanan tidak dapat disepelekan.
"Sama-sama kita ketahui, sampai hari ini penyakit ini belum ada obatnya. Memang secara jumlah penderita penyakit tersebut tidak terlalu banyak dibanding jumlah warga Pringsewu," ungkapnya.