Tribun Tanggamus
Masjid Imaduddin Semaka Sedia 20 Kg Gula dan Kopi Gratis Sehari Bagi Pemudik
Masjid Imaduddin di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus masih jadi magnet bagi para pemudik untuk istirahat.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Masjid Imaduddin di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus masih jadi magnet bagi para pemudik untuk istirahat.
Berlokasi di ujung barat Tanggamus, tempat ini dipenuhi para pemudik berbagai daerah hendak ke Pesisir Barat, Lampung Barat, dan Bengkulu dan sebaliknya.
Di sini bukan sekadar masjid untuk menunaikan salat saja, tersedia berbagai fasilitas bagi pemudik. Diantaranya, air panas, kopi, teh gratis.
Rusdi, salah satu pengurus masjid mengatakan, selama Sabtu dan Minggu lalu kopi dan gula yang habis hampir mencapai 20 kg sehari, dan beberapa bungkus besar teh.
Sedangkan ketersediaan air masjid ini ditopang mata air tidak pernah habis.
"Kalau kopi, teh, mereka membuat sendiri sesuai kemauan. Kami selalu sediakan bahannya sebelum habis, jadi kapan saja bisa buat kopi sama istirahat di sini," terang Rusdi.
• Tempat Rekreasi Butterfly Gisting Tanggamus Dipadati Pengunjung
Ia menambahkan, pengurus masjid memersiapkan maksimal melayani para pemudik. Mulai dari beberapa plong tenda, meja besar, kursi plastik, dan tempat charger ponsel.
Di sisi kanan masjid, ada ruang permanen berupa hamparan untuk tidur-tiduran pemudik. Di tempat ini tersedia kompor gas digunakan untuk memasak air dan masak mie instan.
Ada pengurus yang mencuci gelas, kebersihan, sampai pengaturan parkir yang ramah.
Terkait dana membeli kebutuhan stok kopi dan sebagainya, Rusdi menjelaskan berasal dari uang kotak amal yang tersedia.
Dana itu juga untuk membayar listrik, membayar para pengelola masjid yang rutin menjaga dan beri pelayanan.
Pemudik singgah ke masjid ini juga ditopang lingkungan aman jadi alasan pemudik istirahat di sini.
• Bupati Dewi Handajani: Pemkab Tanggamus Gelontorkan Rp 162 Miliar untuk Pembangunan
Periode arus mudik dan balik, halaman masjid dan tepi jalan lintas barat (jalinbar) selalu dipenuhi kendaraan pemudik yang parkir.
"Puncak ramainya untuk waktu balik sekarang hari kemarin sama hari ini. Masjidnya penuh, terus sampai mobil yang parkir banyak sekali," ujar Rusdi. (*)