Lampung Hash House Harriers
Nasi Uduk dan Tape Ketan Jadi Obat Lelah Para Hasher Taklukkan Hujan
Pada Minggu, 16 Juni 2019, Lampung Hash House Harriers bertualang di kebun milik Pak Oktaviano.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pada Minggu, 16 Juni 2019, Lampung Hash House Harriers bertualang di kebun milik Pak Oktaviano.
Kebun cantik ini terletak sekitar 200 meter dari Taman Wisata Bumi Kedaton.
Pintu masuk yang biasanya diportal, kali ini dibuka dan menampilkan pemandangan jalan berbatu kerikil yang rapih di tengah-tengah hamparan pohon coklat, jati, petai, pisang dan durian.
Masih dalam kawasan Batu Putu, run site kali ini dijamin menantang dengan tanjakan, sungai, lumpur dan hujan.
Fintoni yang juga wakil ketua 2 PSMTI Bandar Lampung tampak diantara para hasher yang berjalan menuju rumah kebun yang menjadi titik kumpul.
Pria yang sudah bergabung dengan hash sejak 90an ini menyampaikan alasan bergabungnya.
"Olahraga, bersosialisasi dan berkumpul," ujarnya.
"Para anggota Lampung Hash House Harriers terdiri dari berbagsi macam suku, budaya, agama. Melalui kegiatan ini, kita bisa saling mengenal satu sama lain," tambahnya.

Fintoni bercerita perkenalannya dengan Rustam Salim yang juga Grand Master Lampung Hash House Harriers sudah berlangsung selama 20 tahun.
"Hash paling jauh ke Malang, dan Puncak," ujarnya
Hujan yang mendadak turun cukup menyulitkan para hasher.
Salah satu hasher senior yang biasa dipanggil Koh Alung terlihat finish lebih cepat dibanding dengan yang lain.
"Saya mengantarkan Bu Sri Hetty hasher kita yang terkilir," ujarnya.
Sementara itu Hadi Wiyanto selaku ketua tim Hare yang membuka run site menyampaikan bahwa kali ini ada 2 kali tanjakan dan beberapa kali menyeberang sungai.
Vice Master Lampung Hash House Harriers yang selalu mengukur dengan jam tangannya menyampaikan bahwa run site kali ini terdiri dari 13.934 langkah, 9.41 km, membakar 2.122 kalori yang setara dengan 142 lantai dan ditempuh selama 3 jam.
Salah satu hasher yang bars bergabung kali ini adalah Uyung yang hadir dengan putranya Dika, siswa SMP 4 Rawalaut.
"Kesannya asik, akrab, familiar. Dari segi jalur menantang dan kita lebih terpancing untuk mencintai lingkungan," ujar Uyung.
"Saya biasanya ikut di komunitas trail Tribal dan tujuan saya bergabung untuk olahraga dan mencari silaturahmi," tambahnya.

Oktaviano pemilik kebun juga hadir menyapa para hasher.
Sajian tape ketan yang legit pun turut dihidangkan bagi para hasher yang lang sung disambut dengan hangat.
"Saya berharap hash ini bertambah besar menjadi ajang silaturahmi, persaudaaraan, dan jangan lupa kegiatan sosial," kata Oktaviano.
"Kl bisa teman-teman hash seluruh Indonesia diajak ke Lampung. Saya siap mendukung lampung menjadi tuan rumah Pan Indo 2021," ujar Oktaviano.
Usai menikmati tape ketan, kelelahan para hasher terobati dengan sajian nasi uduk.
Grand Master Lampung Hash House Harriers Rustam Salim menyampaikan bahwa hash minggu ini sekaligus rapat persiapan Pan Indo 2021 yang akan di-voting di Kupang tanggal 1-3 Agustus 2019 mendatang.
"Rombongan Lampung berangkat tanggal 28 Juli 2019 menuju Kupang. Sejauh ini ada 60 anggota yang siap berangkat ke pan Indo kupang," ujar Rustam.
"Lampung siap menjadi tuan rumah Pan Indo 2021," ujarnya. (tribunlampung.co.id)