Lampung Masuk Nominasi Ibu Kota Negara, Lampung Timur Lokasi Terbaik
Provinsi Lampung menjadi satu dari empat daerah yang menjadi calon kuat Ibu Kota Republik Indonesia (RI).
"Salah satunya percepatan pembangunan, diantaranya pembangunan jalan tol. Pembuatan jalan di Lampung lebih cepat dari Kalimantan," kata dia.
Ari pun mengatakan, perjuangan selanjutnya adalah menghadap Gubenur Lampung Arinal Djunaidi terkait Lampung bisa menjadi opsi ibu kota.
"Kami akan menghadap ke Gubenur Lampung Arinal Djunaidi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat khususnya masyarakat Lampung, agar bisa mendorong Lampung menjadi ibu kota," tuturnya.
Sementara anggota tim kajian Lampung untuk ibu kota negara Prof Sugeng P Hariyanto mengungkapkan, Bumi Ruwai Jurai sangat siap menjadi ibu kota negara.
• 6 Fakta Menarik Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara, Belum Tentu Kalimantan hingga Butuh Rp 466 T
Berdasarkan kajian, Lampung memiliki lahan yang sangat luas, baik lahan perkebunan maupun kehutanan.
Ibu kota ini bisa dipindahkan ke Lampung Timur.
Di daerah ini lahannya luas, minim gempa, selain itu posisi Lampung tidak terlalu jauh dari Jakarta. Sehingga proses pemindahan pegawai juga menjadi lebih mudah.
Sugeng meneruskan, tim perumus Lampung sebagai ibu kota negara lebih dari dua tahun melakukan perumusan dan sering rapat.
Saat ini, yang ditunggu adalah dukungan dari Pemprov Lampung saja.
Lampung Lebih Layak
Lampung dinilai lebih layak jadi ibu kota negara dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Tim Relawan DKI Lampung saat menyambangi kantor Tribun Lampung, Rabu, 19 Juni 2019.
Sekretaris Tim Relawan DKI Lampung Ary Meizari Alfian mengungkapkan beberapa alasan Lampung patut menjadi ibu kota Indonesia.
"Kami telah melakukan kajian dari berbagai aspek. Mulai dari ketersediaan lahan, segi geografis, dan lainnya. Hasilnya, kita (Lampung) tidak terbantahkan lebih layak menjadi ibu kota negara daripada usulan beberapa provinsi lain," kata Ary.
Dalam kunjungan tersebut, Ary disambut Pemimpin Umum Tribun Lampung Hadi Prayogo, Pemimpin Redaksi Andi Asmadi, Manajer Produksi Gustina Asmara, dan Redaktur Yoso Muliawan.