Pengusaha Sukses Sudono Salim Pernah Jadi Gelandangan, Anaknya Orang Terkaya Kelima di Indonesia
Namanya adalah Sudono Salim, pendiri Salim Group. Bagaimana kisah Sudono Salim hingga menjadi gelandangan?
Tak hanya itu, Sudono Salim yang kala itu mendapatkan modal dari mertuanya itu, bahkan bisa jadi bandar cengkeh yang cukup besar di Kota Kudus dalam kurun waktu yang terbilang pesat.
Namun, bisnis cengkeh Sudono Salim itu terhenti pada tahun 1942, bertepatan dengan kedatangan Jepang yang bertujuan menjajah Indonesia.
Bisnis cengkeh yang ia rintis pun terpaksa ditinggalkan.
Kemudian, Sudono Salim mulai merintis bisnis lainnya untuk bertahan hidup.
Kala itu, pascaperang tahun 1945 ternyata menjadi sumber inspirasi bisnis buat Sudono.
Dia melihat peluang adanya kebutuhan terhadap obat-obatan, persenjataan untuk tentara mempertahankan Indonesia dari Belanda, serta penyediaan logistik.
Maka, Sudono Salim merambah ke bisnis logistik.
Dia pindah ke Jakarta dan membangun bisnis logistik dengan menyediakan beragam kebutuhan ABRI (sekarang TNI).
Tak puas dengan bisnis logistik yang dijalaninya waktu itu, Sudono pun semakin mengembangkan sayapnya di sektor bisnis yang lain.
Pada pertengahan tahun 1950-an, Sudono mencoba bisnis perbankan dengan fokus pada pemberian kredit.
Saat itu, Sudono melihat cukup banyak pelanggannya yang tidak mampu membeli barangnya dengan cara bayar tunai.
Dari situ, Sudono terpikir buat mengkreditkannya.
Sudono bersama karyawan kepercayaannya, Mochtar Riady, mendirikan Central Bank Asia.
Nama tersebut kemudian berubah jadi Bank Central Asia alias BCA sejak tahun 1960.
Tak hanya itu, Sudono pun mendirikan PT Bogasari berkembang menjadi produsen tepung terigu bersama beberapa rekan bisnisnya.