Pengelola Tol Ancam Pecat Petugas Derek Pungli tapi Kesulitan Cari Pelakunya

PT Hutama Karya Tol ruas Bakauheni – Terbanggi Besar mengakui masih kesulitan untuk mencari siapa oknum petugas mobil derek yang menjadi pelaku pungut

Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
istimewa
Mobil Milik Supono Xenia mogok di JTTS Ruas Natar, diderek petugas. Namun sayangnya layanan yang semestinya gratis malah dimanfaatkan oknum petugas mobil derek meminta uang kepada Supono sebesar Rp 1,2 juta. (istimewa) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-  PT Hutama Karya Tol ruas Bakauheni – Terbanggi Besar mengakui masih kesulitan untuk mencari siapa oknum petugas mobil derek yang menjadi pelaku pungutan liar terhadap pengguna jalan tol yang mobilnya mogok di Tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar

Menurut Kepala Cabang PT Hutama Karya Tol ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, Hanung Hanindito pihaknya sudah menindaklanjuti masalah tersebut dengan mencari kru mobil  derek yang bertugas saat kejadian.

Mobilnya Mogok di Jalan Tol Trans Sumatera, Suparno Diminta Rp 1,2 Juta oleh Oknum Petugas Derek

 

Nasib Petugas Mobil Derek Tol Lampung yang Memalak Pengendara Mogok Kini di Ujung Tanduk

 

Namun  hingga kini oknum petugas tersebut belum diketemukan, karena pihaknya sangat minim informasi. “Sedang kami cari, makanya kami perlu datanya, orangnya siapa, dan korban juga tidak melapor kepada kami,” ujar Hanung Hanindito, via ponsel, Jumat (5/7/2019.

Saat ditanya terkait foto dan video rekaman yang diambil saat kejadian, dan sudah beredar,  Hanung  menyatakan gambar maupun video tersbeut tidak jelas. “Kalau itu kan gak jelas, intinya kalauketemu kita tindak, jadimohon sabar, karena masih kami cari pelakunya,” tutupnya.

Diketahui Layanan mobil derek di Ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang semestinya gratis ternyata dimanfaatkan oknum petugas mobil derek mengambil keuntungan, terhadap pengguna jalan tol yang kendaraanya mogok.

Seperti yang dialami Supono warga Sukarame, Bandar Lampung yang “dipalak” oknum  petugas mobil derek JTTS,  sebesar Rp 1,2 juta. 

Pungli yang menimpa Supono, terjadi saat hari pertama Idul Fitri 2019, dimana kendaraan Sopono yang Xenia BE 2511 YU mengalami mogok  saat melintas di ruas jalan tol daerah Natar, Lampung Selatan atau dekat rest area. 

“Saat itu hari lebaran pertama, tujuan saya ke Kota Bumi, lewat tol Kota Baru Ittera, sampai Natar  mobil mogok, radiatornya rusak,” kata Supono, Selasa (2/7/2019).

 Saat rusak itu lanjut dia, datangllah petugas mobil derek  menawarkan bantuan dengan meminta uang Rp 1.5 juta. “Petugas datang dengan mobil derek, dia minta Rp 1,5 juta. Terjadilah tawar menawar. Akhirnya deal Rp 1,2 juta, mobil saya diantar sampai pintu gerbang tol Kota Baru,” tukasnya.

Supono mengaku tidak bisa menolak permintaan uang petugas mobil derek, karena kondisi mobil tidak bisa dipaksa jalan. “Mau gak mau, kalau gak diderek gimana, karena radiator sudah rusak berat,” pungkasnya.

Kurangi Debu Jalan Ryacudu Disiram Air Bersih

Sementara Sumarno Kepala Ranting II  PT Hutama Karya Kota Baru mengaku akan menelusuri terkait dugaan oknum ada petugas mobil derek JTTS  yang melakukan pungli, dan nantinya jika terbukti akan dikenakan sanksi tegas.

“Terimakasih informasinya, dan kami akan telusuri, kalau terbukti petugasnya akan ada sansi tegas, artinya dia sudah menyalahi aturan,” kata Sumarno kepada awak media.

Sumarno menjelaskan, fasilitas mobil derek yang disediakan penggelola jalan tol itu gratis dan tidak dikenakan biaya apapun. “Jadi begini ketika ada kendaraan mausk tol, dan ada gangguan, maka mereka berhak dapat bantuan gratis diderek, sampai pintu keluar tol terdekat,” pungkasnya. (sumber tribun lampung)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved