Tribun Bandar Lampung
Aset Perbankan di Provinsi Lampung Triwulan I 2019, Tumbuh 4,91 Persen
Stabilitas sistem keuangan Provinsi Lampung relatif terjaga dengan risiko kredit perbankan yang terindikasi stabil.
Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita Sari
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Stabilitas sistem keuangan Provinsi Lampung relatif terjaga dengan risiko kredit perbankan yang terindikasi stabil.
Aset perbankan di Lampung pada triwulan I 2019 tercatat sebesar Rp 77,29 triliun atau tumbuh sebesar 4,91 persen (year on year), relatif melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (6,37 persen yoy).
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Provinsi Lampung Budiharto Setyawan mengatakan, pertumbuhan ini sejalan dengan perkembangan penyaluran kredit (lokasi proyek) pada Maret 2019 yang tumbuh cukup tinggi sebesar 14,95 persen (yoy), namun sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya 16,18 persen (yoy).
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi secara musiman yang dipengaruhi oleh normalisasi konsumsi pasca akhir tahun diindikasikan menjadi salah satu faktor penahan pertumbuhan kredit di triwulan I 2019," jelasnya saat Lampung Economic Update, beberapa waktu lalu.
Budiharto menambahkan, pasca libur HBKN Natal dan Tahun Baru, masyarakat juga cenderung menyimpan dananya tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan I 2019 yang terpantau meningkat sebesar 8,93 persen (yoy).
• Dua Putera Lampung Daftar Jadi Capim KPK, Dr Ery Setyanegara Bersaing dengan Irjen Pol Ike Edwin
Hal ini khususnya ditopang oleh pertumbuhan Deposito yang mencapai 16,50 persen (yoy) meningkat dari triwulan sebelumnya (11,78 persen yoy), serta pertumbuhan tabungan dari 6,16 persen (yoy) menjadi 8,25 persen (yoy).
Sebagai infomasi, kenaikan suku bunga tertimbang deposito selama triwulan I 2019 tercatat meningkat 13 bps menjadi 6,38 persen atau sejak akhir triwulan II telah meningkat 80 bps seiring kenaikan suku bunga acuan (BI7DRRR) sebesar 150 bps sejak Mei 2018.
Sementara itu, pada triwulan II 2019, pertumbuhan penyaluran kredit perbankan (berdasarkan lokasi proyek sampai dengan Mei 2019) tercatat tumbuh sebesar 11,64 persen (yoy), relatif solid meski tetap menunjukkan perlambatan hingga beberapa basis poin dibanding periode sebelumnya.
Perlambatan penyaluran pada kredit modal kerja sebesar 10,07 persen (yoy) dan kredit investasi (18,65 persen yoy), sejalan dengan siklusnya di bulan Ramadan, meski kenaikan permintaan mengkonfirmasi pertumbuhan kredit konsumsi yang lebih baik (8,79 persen yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, pertumbuhan DPK per Mei tercatat sebesar 8,16 persen (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (9,40 persen yoy).
Hal ini diperkirakan sebagai respon meningkatnya permintaan domestik musiman Ramadan dan perayaan Idul Fitri, disamping pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019.
(Tribunlampung.co.id/Ana Puspita Sari)
