Tribun Bandar Lampung
Meski dalam Tugas, Propam Polda Lampung Tetap akan Usut Video Penembakan yang Viral di Masyarakat
Meski tengah bertugas, anggota yang melepaskan tembakan yang viral dalam video tetap dilakukan penyelidikan.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Meski tengah bertugas, anggota yang melepaskan tembakan yang viral dalam video tetap dilakukan penyelidikan.
Kabid Propam Polda Lampung Kombes Pol Joas Feriko Panjaitan mengatakan, walaupun yang bersangkutan sedang melaksanakan tugas dalam Operasi Sikat Krakatau 2019 pihaknya tetap mengusut kejadian tersebut.
"Kami (akan) lihat dalam pengertian hukum internal kalau ada pelanggaran tetap kami tegakkan, ya (meski dalam ruang lingkup operasi sikat) artinya sejauh mana pelaksanakan tugas dalam tindakan tegas terukur kemarin yang dilakukan anggota," ungkapnya Rabu (10/7/2019).
Terkait hasilnya, Panjaitan belum bisa memastikan lantaran tim investigasi baru turun untuk mengusut tentang peristiwa tersebut.
"Karena itu, tim tengah bekerja di wilayah Lampung Timur jika nanti sudah dateng tim akan menyampaikan laporan hasil secara lengkap peristiwa yang terjadi," bebernya.
Saat disinggung soal video yang beredar apakah bisa sebagai bahan identifikasi, Panjaitan merasa itu kurang dan perlu ada penyelidikan lagi.
"Kami akan melakukan penyelidikan lagi kalau memang ada pelanggaran kami lakukan proses sesuai hukum yang berlaku," ucapnya.
Disinggung apakah dalam video tersebut menyalahi aturan, Panjaitan belum bisa berkomentar banyak.
"Kita lihat dulu saya gak bisa bicara kesana nanti setelah hasil," jawabnya.
Panjaitan pun tak bisa memastikan berapa lama penyelidikan akan berakhir.
"Nanti kita lihat dari peristiwa dikejadian dari awal sampai akhir dan pemeriksaan saksi saksi disana," tandasnya.
• Viral Video Oknum Polisi di Lampung Tembak Pencuri dari Jarak Dekat, Pelaku Sudah Minta Ampun
Dalam investigasi
Video viral aksi penembakan jarak dekat melalui media sosial whatsapp saat ini masih dalam investigasi.
Investigasi ini terkait apakah anggota polisi yang ikut terlibat dalam video tersebut menyalahi aturan atau tidak.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan sampai saat ini hasil investigasi belum ada.
"Belum ada hasil, investigasi perlu waktu," ungkapnya, Selasa 9 Juli 2019.
Pandra pun belum bisa memastikan berapa lama investigasi berakhir.
"Kami gak tahu berapa lama, kita tunggu saja, kan tim juga baru berangkat kemarin, maka perlu adanya waktu," ucapnya.
Disinggung soal aksi koboi ini apakah sudah sesuai SOP atau belum, Pandra mengatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan rangkaian upaya paksa sesuai dengan tingkatan SOP yang ada.
"Dan peniliaian ini apakah ada kepatutan itu ada pimpinan, untuk itu saat ini sedang audit investigasi," ucapnya.
Pandra menjelaskan pelaku curamor sendiri setidaknya telah melakukan pencurian di sembilan lokasi.
"Tiga TKP di Kota Bandar Lampung, Lima di Lampung Timur dan satu di Metro," jelasnya.
Pandra menambahkan, sembilan TKP itu berlangsung pada tahun 2019, dan pelaku dikenal tidak segan melukai korban saat terdesak.
"Jadi pelaku ini sudah meresahkan masyarakat," tandasnya.
• VIDEO Viral Polisi Tembak Pelaku Curanmor dari Jarak Dekat Hingga Tewas, Begini Kata Polda Lampung
Sempat viral
Tersebar video viral aksi penembakan jarak dekat melalui media sosial whatsapp.
Video tersebut merekam penangkapan pelaku curanmor oleh seorang anggota polisi.
Pantaun Tribun dalam video tersebut, nampak pria yang merupakan pelaku curanmor dipegang oleh dua orang pria.
Pelaku pun sempat memohon ampun saat setelah pria lainnya yang hanya menggunakan kaos dan celana jeans berhasil merampas senjata api yang ada di pinggang pelaku.
Selanjutnya pria yang mengambil senjata api tersebut mengantongi senjata api pelaku.
Sementara tangan kanannya terus memegang senjata api revolver.
Pelaku pun pasrah tak melawan, dan tiba-tiba senjata api yang dipegang oleh pria berkaus tersebut diletuskan di kaki kanan pelaku.
Dikabarkan saat setelah menjalani pengobatan, pelaku curanmor tersebut meninggal dunia.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad membenarkan bahwa pria berkaos tersebut merupakan anggota jajaran Polda Lampung yang tengah bertugas.
"Jari anggota Polda Lampung sedang menjalankan operasi sikat Krakatau 2019, yang berlangsung 14 hari, dari tanggal 5 Juli hingga 20 Juli," ungkapnya Senin 8 Juli 2019.
Kata Pandra, dalam operasi sikat ini yang disasar merupakan para target operasi (TO) C3 (Curat, Curas, Curanmor).
"Kemarin (dalam video) keberhasilan Polres Lampung Timur menangkap pelaku kambuhan, yang sudah sering beraksi diluar kota dan sering menggunakan senjata api untuk melawan korbannya," paparnya.
• Polda Lampung Benarkan Video Viral Polisi Tembak Pelaku Curanmor Hingga Tewas
Pandra mengatakan video tersebut merupakan kejadian pada hari Sabtu 6 Juli 2019. Yang mana jajaran saat itu tengah melakukan pengejaran pelaku curanmor Muhammad Yoga Aditya (24) sesuai TO.
"Dan secara kebetulan pelaku bersama rekannya yang berhasil melarikan diri melakukan aksinya di depan Multimart (minimarket)," ungkapnya.
"Dan anggota mendapati kedua beraksi, disaat itu juga pelaku dipergoki membuang tembakan ke warga, keadaan pun memanas," imbuhnya.
Lanjutnya, warga pun tak terkontrol lantaran pelaku melawan menggunakan senpi dan juga parang yang dibawanya.
"Untuk itu petugas melakukan tindakan tegas terukur untuk melumpuhkan pelaku untuk melumpuhkan pelaku karena situasi sudah terdesak," ucapnya.
Pandra menegaskan petugas terpaksa melepaskan tembakan karena ditakutkan pelaku masih membahayakan.
"Pelaku ini membawa senjata api, dan dari tangan pelaku didapati sebuah senjata api dan empat peluru aktif beserta satu selongsong peluru," ucapnya.
• Tabrak Mobil Petugas dan Keluarkan Badik, Begal 20 Mobil Ini Tak Berkutik Setelah Ditembak Kakinya
Pandra menuturkan dari hasil pengembangan pelaku sudah melakukan kejahatan diberbagai tempat.
"Yang sudah teridentifikasi yakni di Yosodadi Metro Timur dengan barang bukti Honda Beat merah putih, lalu Sekampung Lampung Timur barang bukti Honda Beat Silver," terangnya.
Disinggung soal kematian pelaku, Pandra tak menampiknya.
"Ya jadi dibawa ke rumah sakit Sukadana, namun keesokan harinya tanggal 7 Juli 2019, pukul 9.30 wib dinyatakan oleh tim medis meninggal dunia," bebernya.
Terlepas apakah itu menyalahi SOP atau tidak, Pandra menuturkan saat ini Tim Propam Polda Lampung melakukan audit ke Lampung Timur.
"Tim propam sedang ke sana untuk penyelidikan," tandasnya.
(tribunlampung.co.id/hanif mustafa)