Inilah Formula E, Jet Darat Bertenaga Listrik yang Akan Digelar di Jakarta Tahun Depan

Kepastian Jakarta menjadi tuan rumah balapan Formula E diumumkan oleh sang gubernur, Anies Baswedan.

Getaway Magazine
Ilustrasi - Balapan Formula E akan digelar di Jakarta pada 2020 mendatang. 

Inilah Formula E, Jet Darat Bertenaga Listrik yang Akan Digelar di Jakarta Tahun Depan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tahun 2020 mendatang, pecinta olahraga otomotif di Indonesia, khususnya Jakarta, akan dimanjakan dengan balapan jet darat.

Namun bukan balapan Formula 1 (F1), melainkan Formula Electric alias Formula E.

Sesuai namanya, Formula E merupakan mobil balap yang menggunakan tenaga listrik.

Kepastian Jakarta menjadi tuan rumah balapan Formula E diumumkan oleh sang gubernur, Anies Baswedan.

Itu setelah Anies bernegosiasi langsung dengan lembaga pengelola Formula E di New York, Amerika Serikat.

Dalam unggahannya di Instagram, Anies menyatakan bahwa Jakarta akan menjadi penyelenggara balap mobil tersebut pada pertengahan 2020 mendatang.

INFOGRAFIS 7 Fakta Jelang Formula 1 GP China

Saingi Popularitas F1

Formula E adalah ajang balapan yang masih bernaung di bawah Federasi Otomotif Internasional (FIA).

Formula E dipercaya akan menjadi balap mobil masa depan karena tergolong ramah lingkungan.

Bahkan, Formula E juga disebut-sebut berpotensi menyaingi popularitas balapan bergengsi F1 yang sudah puluhan tahun digelar.

Balapan Formula E kali pertama diselenggarakan pada September 2014 di Beijing, China, dan kini telah memasuki musim kelima.

CEO Formula E saat ini adalah Alejandro Tarik Agag Longo, seorang pebisnis asal Spanyol yang lahir dari orangtua seorang bankir bernama Youssef Agag.

Regulasi Formula E

Kendati bertenaga listrik, mobil balap Formula E dinilai sebagai salah satu kendaraan yang punya mesin tercepat di dunia.

Seperti halnya F1, Formula E juga merupakan kompetisi terbuka sehingga berbagai pabrikan dapat berpartisipasi dalam ajang tersebut.

Pebalap bersaing dalam lomba Formula E Racing Championship di Brooklyn, New York City, 13 Juli 2019.
Pebalap bersaing dalam lomba Formula E Racing Championship di Brooklyn, New York City, 13 Juli 2019. (AFP/GETTY IMAGES/David Dee Delgado )

Akan tetapi, pada musim pertamanya (2014-2015), semua tim dan pebalap Formula E menggunakan baterai mobil elektrik Spark Renault SRT 01E.

Dengan tenaga listrik, mobil balap Spark Renault SRT 01E memiliki kekuatan 200 kw atau setara dengan 270 bhp (break horse power) dalam mode Max Power.

Mode Max Power sendiri hanya boleh digunakan saat sesi latihan bebas (free practice) atau kualifikasi.

Adapun ketika balapan, para pebalap cuma diperbolehkan menggunakan mode Race Power yang hanya bertenaga maksimal 150 kw atau 202,5 bhp.

Jadwal F1 GP Prancis 2019, Data dan Fakta Sirkuit Paul Ricard

Perubahan pada Musim Kelima

Pada musim kelima, terdapat fitur yang dinamakan Attack Mode.

Dimana pebalap bakal mendapatkan tambahan daya 25 kw di area tertentu yang telah ditetapkan.

Selain itu, mulai musim 2018-2019, Formula E memperkenalkan mobil Gen2 dengan penambahan kekuatan mobil secara signifikan yakni sebesar 250 kW (335 bhp).

Dengan perkembangan teknologi itu, kebutuhan untuk mengganti mobil atau masuk pit stop bisa dihilangkan, kecuali jika ada kerusakan.

Meski demikian, mobil tersebut masih rentan kehabisan daya jika terjadi insiden yang berujung red flag (dikibarkannya bendera merah) dan safety car, karena balapan pun otomatis akan lebih panjang.

Format Balapan

Para pebalap akan menjalani dua sesi latihan bebas yang masing-masingnya berlangsung selama 45 menit dan 30 menit.

Tadinya, untuk sesi latihan bebas, pebalap menggunakan dua mobil.

Namun, dengan adanya teknologi Gen2, kini hanya perlu menggunakan satu mobil.

Penentuan grid balapan Formula E juga dilakukan melalui sesi kualifikasi yang berlangsung selama satu jam.

Masing-masing pebalap hanya bisa menggunakan satu mobil.

Pebalap yang tercepat pada sesi kualifikasi bukan hanya berhak start terdepan saat balapan, tapi juga memperoleh tiga poin.

Saat kualifikasi, dengan daya penuh 250 kW, para pebalap dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari lima atau enam pebalap, dengan masing-masing kelompok memiliki enam menit untuk mencatatkan waktu putaran terbaik mereka.

Sejak musim kedua, enam pembalap tercepat akan lanjut ke sesi kualifikasi berikutnya untuk menentukan enam posisi grid teratas.

Balapannya sendiri berlangsung selama 45 menit plus satu putaran tambahan.

Hingga musim keempat, pebalap masih boleh melakukan pit stop untuk mengganti mobil.

Tetapi, pada musim kelima, peraturan itu dihapus.

Di Formula E juga tidak diperbolehkan mengganti ban kecuali ban itu rusak atau tertusuk sesuatu.

Di luar itu, ban tidak boleh diganti karena permukaan bannya sudah dibuat sedemikian rupa untuk dapat digunakan dalam berbagai cuaca.

Saat Race Mode, daya maksimum dibatasi hingga 200 kW (268bhp).

Poin diberikan menggunakan sistem standar FIA (25-18-15-12-10-8-6-4-2-1).

Saat ini, balapan Formula E diikuti oleh 11 tim yang masing-masingnya diperkuat dua pebalap.

VIDEO - Jadwal Lengkap Formula 1 2019

Sudah Pernah Diuji Rio Haryanto

Rio Haryanto
Rio Haryanto (Getty Images)

Mantan pebalap F1 asal Indonesia Rio Haryanto merupakan salah satu yang sudah menjajal mobil Formula E.

Rio Haryanto mendapatkan kesempatan itu setelah adanya ajakan dari CEO Formula E, Alejandro Agag, pada tahun 2017.

Kala itu, Agag berpendapat bahwa Rio memiliki dukungan yang besar dari masyarakat Tanah Air, sehingga bisa sekaligus mempromosikan Formula E di Indonesia.

Rio Haryanto pun kemudian menjajal mobil Spark SRT 01E di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Formula E, Balapan yang Bakal Ada di Jakarta Tahun 2020

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved