Pose Bareng Sandiaga, Pengusaha Lampung Ini Disebut Calon Menteri Jokowi
Pose Bareng Sandiaga, Pengusaha Asal Lampung Disebut Calon Menteri Jokowi, mantul
Penulis: taryono | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Foto Bareng Sandiaga, Pengusaha Lampung Disebut Calon Menteri Jokowi.
Pengusaha Asal Lampung Erick Thohir mengunggah foto bareng Cawapres Sandiaga Uno.
Foto keduanya diunggah di akun resmi Instagramnya
@erickthohir, Sabtu 13 Juli 2019.
Tak lupa, Ketua TKN Joko Widodo-Maruf Amin menuliskan caption yang mengundang komentar dari para netizen.
"Sepanggung lagi dengan sahabat. Buat kami, berbeda sementara, sahabat selamanya. Young Penting Indonesia," tulis pengusaha keturunan Lampung itu.
Unggahan Erick Thohir pun langsung dibanjiri komentar netizen.
Sebelumnya diberitakan, Sandiaga Uno bertemu dengan Erick Thohir.
Keduanya bertemu menyusul pertemuan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengurangi tensi panas situasi politik Indonesia setelah pemilihan presiden 2019.
Seperti diketahui Sandiaga Uno merupakan wakil presiden Prabowo dalam Pilpres 2019.
Sedangkan Erick Thohir adalah ketua tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sandiaga mengatakan bahwa dirinya sudah bersahabat denagn Erick Thohir sejak lama.
Selain itu dia juga mengatakan bahwa perbedaan pilihan politik tidak memutus persahabatan di antara mereka.
Hal tersebut diketahui dari sebuah unggahan di akun Instagram Sandiaga Uno.
Ia mengunggah sebuah foto dirinya bersama dengan Erick Thohir.
Foto tersebut diambil saat pertemuan keduanya dalam acara 'Young Penting Indonesia: Future Leader is Coming' di Avenue of the Stars di Kemang Village, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019).
"Saya dan Bro Erick Thohir bersahabat sejak lama.
Berbeda pilihan politik saat Pilpres kemarin, tidak berarti memutus tali persahabatan kita," Sandiaga Uno di akun Instagramnya, Sabtu (14/7/2019).
Selain itu Sandiaga Uno juga berharap kelak pemerintahan akan diisi oleh sosok-sosok muda seperti Erick Thohar.
Dia menegaskan bahwa dirinya tetap konsisten menjadi pihak oposisi.
Namun dia tidak segan-segan untuk memberikan bantuan jika diperlukan.
"Saya berharap pemerintahan kedepan diisi oleh sosok-sosok muda seperti Bro Erick ini.
Meskipun saya konsisten akan berada di pihak oposisi, di luar pemerintahan, namun saya akan selalu siap memantau kebijakan-kebijakan pemerintah.
Menjadi mitra yang kritis dan konstruktif, dan akan memberikan masukan-masukan, apalagi jika masukan tersebut mampu menghadirkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat dan menjadikan Indonesia negara yang adil dan makmur," sambung Sandiaga Uno.
Hal tersebut ternyata juga diucapkan oleh Prabowo saat bertemu dengan Jokowi siang tadi.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya siap membantu Jokowi jika diperlukan.
"Menjadi presiden itu adalah mengabdi, jadi masalah yang beliau pikul itu besar. Kami siap membantu untuk kepentingan rakyat, tapi kami minta maaf kalau kami mengkritisi sekali-kali, karena demokrasi butuh check and balance," kata Prabowo Subianto di stasiun MRT Senayan, Sabtu (13/7/2019).
Berikut salinan pernyataan lengkap Prabowo, dilansir TribunPalu.com dari Kompas.com:
Yang saya hormati Bapak Joko Widodo Presiden RI. Saudara-saudara sekalian sebangsa dan se-Tanah Air.
Hari ini sebagaimana saudara saksikan, saya dan Pak Jokowi bertemu di atas MRT. Ini juga gagasan beliau.
Beliau tahu bahwa saya belum pernah naik MRT jadi saya ucapkan terima kasih. Saya naik MRT luar biasa.
Kita bangga bahwa Indonesia akhirnya punya MRT yang bisa membantu kepentingan rakyat.
Walaupun pertemuan ini seolah-olah tidak formal tetapi saya kira memiliki suatu dimensi dan arti yang sangat penting.
Ada yang bertanya kenapa Pak Prabowo belum ucapkan selamat atas ditetapkannya Pak Jokowi sebagai presiden 2019-2020.
Saya katakan, saya ini bagaimanapun ada 'ewuh pakewuh', ada tata krama.
Jadi kalau ucapan selamat maunya langsung tatap muka.
Saudara-saudara, dikatakan beliau bahwa kita bersahabat dan kita berkawan. Memang kenyataan seperti itu.
Jadi kalau kita kadang-kadang bersaing, kadang-kadang saling mengritik, itu tuntutan politik dan demokrasi.
Tetapi, sesudah berkompetisi dan bertarung dengan keras, kadang-kadang.
Tetapi kita tetap dalam kerangka keluarga besar RI.
Kita sama-sama anak bangsa. Kita sama-sama patriot dan sama-sama ingin berbuat terbaik untuk bangsa.
Saya mengerti banyak yang mungkin masih emosional.
Kita mengerti banyak hal yang kita harus perbaiki.
Intinya, saya berpendapat bahwa antara pemimpin kalau hubungannya baik, kita bisa saling ingatkan.
Kalau beliau mau ketemu saya ya saya akan manfaatkan untuk menyampaikan hal-hal demi kebaikan bersama.
Jadi, saya ucapkan selamat bekerja.
Menjadi presiden itu mengabdi. Masalah yang dipikul besar.
Kami siap membantu kalau diperlukan. Mohon maaf kalau kita mengkritisi bapak sekali-sekali. (Tribunlampung.co.id/Taryono)