Restoran Ini Gratiskan Makan Bagi Fakir Miskin, Pemilik Heran Masak 7 Kg yang Makan Bisa 120 Orang

Pemilik sebuah restoran di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, mengratiskan makanan bagi fakir dan miskin, yang makan di rumah makan miliknya

Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
kompas.com
Restoran Ini Gratiskan Makanan Bagi Fakir dan Miskin, Pemilik Heran Masak 7 Kilo yang Makan Sampai 120 Orang 

Mereka yang datang tak perlu bayar, semua makanan yang disajikan secara prasmanan dapat dinikmati secara gratis oleh mereka yang memegang 'kartu' fakir dan miskin.

Isam pun mengaku heran dengan jumlah beras yang disediakan.

Untuk acara selamatan 100 orang, biasanya mereka menyediakan sampai 25 kilogram beras tapi untuk restorannya hanya 7 kilogram, padahal yang makan di restoran tersebut bisa sampai 120 orang.

Haji Isam (baju putih) sedang bercengkrama dengan pengunjung restoran fakir miskin millliknya
Haji Isam (baju putih) sedang bercengkrama dengan pengunjung restoran fakir miskin millliknya (KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)

"Mungkin ini yang namanya berkah ya. 7 kilo beras itu kok ya bisa banyak.  Sudah 120 orang bisa makan di sini, warga sekitar yang lewat juga ikut makan tapi beras dan lauk lebih dari cukup. Nggak pernah kami kekurangan," tutur dia.

"Sebelum dapat kartu, kami survei dulu apakah mereka masuk kategori fakir miskin atau tidak. Saya ingin restoran ini memang untuk mereka bukan yang hanya mengaku-ngaku miskin," kata laki-laki keturunan Irak yang sudah fasih berbahasa Indonesia itu.

Pada kartu identitas juga di bedakan fakir dan miskin.

Menurut Isam, miskin adalah orang yang bekerja tapi hasilnya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan fakir adalah mereka yang sudah tidak bisa menghasilkan secara keuangan.

Setiap bulan mereka juga mendapatkan uang sembako yang jumlahnya berbeda antara yang fakir dan miskin.

Awalnya, menurut Isam mereka mendapatkan sembilan bahan pokok, tetapi dengan berjalannya waktu, sembako diganti dengan uang.

"Jadi mereka sendiri yang membeli kebutuhan dengan uang yang diberikan," kata Isam.

Jika ada pemilik kartu yang meninggal dunia, orang itu akan digantikan orang lain yang juga membutuhkan. Rata-rata mereka sudah berusia tua atau keluarga miskin.

Haji Isam dan istrinya yang langsung melayani pengunjung restorannya.

Setiap Jumat, mereka harus merogoh kocek paling sedikit satu juta rupiah untuk berbelanja kebutuhan restoran.

Mereka menekankan bahwa bahan makanan yang dipilih adalah yang terbaik mulai dari daging sapi, ayam, ikan laut, dan buah-buahan segar.

Hal itu harus dilakukan karena dia meyakini, untuk bersedekah harus memberikan yang terbaik dari yang dimilikinya.

Halaman
123
Sumber: Intisari Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved