Bentrok di Mesuji
Deretan Panjang Bentrok di Register 45 Mesuji Lampung, Sempat Beredar Video Pemenggalan
Terjadi bentrok berdarah di kawasan Register 45 Mesuji Lampung, Rabu (17/7/2019).
Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
Saat agenda pertemuan, video pembantaian dipertontonkan, dalam video itu terlihat gambar adanya pembantaian sadis.
Beberapa korban dari masyarakat ada yang disembelih kepalanya kemudian tubuhnya digantung di tiang.
Video itu sempat diragukan kebenarannya karena diduga terjadi di Thailand.
Perkelahian Kelompok Preman Rebutan Lahan Register 45
Dua kelompok asal Sungai Camba, Mesuji dan Sungai Ceper Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan bentrok pada Sabtu (20/6/2015) malam. Pada bentrok saat itu, seorang warga tewas.
Kepala Kepolisian Ressort Mesuji Ajun Komisaris Besar Trisna saat itu mengatakan, bentrok yang berujung tewasnya seorang warga itu dipicu perebutan lahan dengan lokasi Kampung Sido Rukun Register 45 Mesuji.
"Ini murni perkelahian antar dua kelompok preman dari Sungai Camba dan Sungai Ceper OKI. Persoalannya tidak lain, ya soal lahan itu," kata Trisna.
"Awalnya Mastori, kelompok Sungai Cambai berkelahi dengan kelompok Sungai Ceper. Karena tidak berimbang kemudian salah satu kelompok mengadu ke teman-temannya, kemudian malam hari menyerang tapi salah sasaran," tambah Trisna.
Pada penyerangan itu, pelaku yang diduga kelompok Sungai Ceper berjumlah lebih dari tujuh orang melakukan penembakan terhadap Warso sesuai salat tarawih.
Akibatnya Warso tewas dan Santo (38) mengalami luka berat. "Santo mengalami luka tembak di perut dan luka tusuk di punggung," ujar Tisna.
Bentrok antar dua kelompok warga yang merenggut satu korban tewas itu bermula ketika sekitar pukul 15.00 WIB, ada sekelompok orang yang belakangan diketahui warga Sungai Ceper, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mendatangi salah satu warga perambah bernama Sayuti.
Kedatangan warga asal OKI disebut-sebut ingin menguasai lahan yang digarap Sayuti.
Namun Sayuti menolak menyerahkan lahan garapannya di kawasan hutan negara dan berusaha melawan.
Namun, karena kalah banyak, ia lalu menghubungi Matsori, ketua kelompok di kawasan Register 45 Mesuji.
Setibanya Matsori di tempat Sayuti, pertikaian meruncing hingga terjadi perkelahian yang menyebabkan Daman, warga kelompok Sungai Ceper, terluka bacokan di bagian perut.
Melihat salah satu anggotanya terluka dan merasa terdesak, kelompok ini meninggalkan lokasi.
Mendapati kelompok penyerang terluka, kelompok Sungai Buaya berjaga- jaga di pintu masuk menuju areal kelompok itu.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sebagian warga terutama anak-anak dan wanita kemudian diungsikan ke tempat yang aman.
Selepas salat tarawih, Susanto dan Warso serta beberapa orang lainnya berjaga-jaga di sekitar lokasi keributan.
Tak lama berselang, datang tujuh orang menghampiri mereka.
Merasa takut karena kalah jumlah, warga yang berjaga-jaga di kawasan register tadi langsung kabur menyelamatkan diri.
Saat itulah terdengar suara letupan senjata api.
Beberapa saat kemudian, terdengar kabar satu warga atas nama Susanto tewas tertembak.
Sementara satu warga lainnya atas nama Warso terluka parah terkena sabetan senjata tajam.
(Tribunlampung.co.id)