Bentrok di Mesuji
3 Korban Tewas Bentrok Berdarah di Mesuji Masih Satu Keluarga, 1 Orang Selamat meski Sempat Kritis
Tiga korban tewas dalam bentrok berdarah di Mesuji ternyata masih satu keluarga. Peristiwa bentrok di Mesuji, tepatnya di Register 45
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Tiga korban tewas dalam bentrok berdarah di Mesuji ternyata masih satu keluarga.
Peristiwa bentrok di Mesuji, tepatnya di Register 45, terjadi pada Rabu (17/7/2019) siang.
Tak lama setelah bentrok pecah, aparat keamanan langsung mengamankan lokasi.
Dalam peristiwa bentrok berdarah di Mesuji tersebut, tiga orang tewas.
Ketiganya korban tewas tersebut masih satu keluarga.
Keluarga korban, MK (27) sangat menyesalkan atas peristiwa yang telah terjadi.
“Paman saya, Roni dan Rowi, serta kakak saya Dali meninggal dunia, dan sudah dimakamkan di Pematang,” ucap pria yang meminta diinisialkan namanya demi keamanan.
“Sedangkan, kakak saya Jeman bisa diselamatkan, walau sempat kritis. Sekarang sedang dirawat dan baru operasi ambil peluru di bagian tenggorokan,” katanya saat mendampingi Jeman di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek, Kamis (18/7/2019).
• Leher Tertembak dan Tubuh Penuh Luka Bacok, Korban Bentrok Berdarah di Mesuji Berhasil Selamat
MK pun menyesalkan kejadian tersebut.
Lantaran sebelum kejadian, MK mengungkapkan, kelompok Mesuji Raya hendak melakukan mediasi guna mengambil mesin pembajak yang disita olek kelompok Mekar Jaya Abadi.
“Bajak itu sedang disewa tapi malah disita, jadi datang 50 orang dari Mesuji Raya musyawarah, tapi malah diserang. Bisa kabur tapi empat kakak saya tertangkap,” terangnya.
Atas peristiwa tersebut, MK pun menyerahkan persoalan hukum kepada Polda Lampung.
“Harapan kami pelaku penganiayaan ini menyerahkan diri, dan dihukum sesuai aturan yang berlaku,” tandasnya.
Jeman Sempat Disebut Korban Tewas
Seorang pria dengan kondisi leher tertembak dan tubuh penuh luka bacok berhasil selamat.
Sebelumnya, korban bentrok berdarah di Mesuji bernama Jeman tersebut sempat disebut menjadi satu dari empat korban meninggal dunia dalam bentrok yang terjadi pada Rabu (17/7/2019) siang.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad kemudian meralat bahwa korban meninggal dunia dalam bentrok di Mesuji sebanyak tiga orang.
Jeman yang dirawat dengan kondisi leher tertembak dan tubuh penuh luka bacok, berhasil diselamatkan.
• Kronologi Bentrok di Mesuji, Berawal dari Temuan Traktor Berujung Pertikaian Berdarah
Ia berasal dari kelompok Mesuji Raya.
Dalam bentrokan yang terjadi di Register 45, dua kelompok yang berseteru adalah Mesuji Raya dan Mekar Jaya Abadi.
Kelompk Mesuji Raya bermukim di wilayah Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Kelompok Mekar Jaya Abadi merupakan masyarakat yang bermukim dan mengolah tanah di Register 45 di dalam wilayah Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.
Saat ini, Jeman masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek.
Saat dikonfimasi, Kabag Humas RSUD Abdul Moeloek, Akhmad Safri membenarkan adanya pasien korban bentrok massa di Mesuji.
“Iya, kami ada pasien rujukan dari Mesuji, korban,” ungkapnya, Kamis, 18 Juli 2019.
Akhmad Safri mengungkapkan, korban bernama Jeman.
Korban masuk ke RSUD Abdul Moeloek sekitar pukul 12.00 WIB pada Kamis, 18 Juli 2019.
“Dan sekitar pukul satu siang tadi, tidak lama setelah datang, langsung dilakukan pengambilan peluru senapan angin di lehernya,” jelas Safri.
• Datang ke Lokasi Bentrok Berdarah di Mesuji, Wagub Lampung Nunik Pakai Rompi Antipeluru?
Selain luka tembak, kata Safri, korban juga mengalami luka bacok kecil di sekujur tubuhnya.
“Kondisi korban sadar, dan masih dirawat,” tandasnya.
Turunkan 500 Personel
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad meralat bahwa korban meninggal dunia dalam bentrok massa di Mesuji sebanyak tiga orang.
Sebelumnya, jumlah korban tewas disebut sebanyak empat orang.
“Akibat pertikaian dari kelompiok Mekar Jaya Abadi dengan Mesuji Raya mengakibatkan 13 korban jiwa, 3 meninggal dunia dan 10 luka berat serta ringan," kata Zahwani Pandra Arsyad.
"Dari 13 korban itu, 9 dirawat di RS Bhayangkara, 1 di rumah sakit umum, dan 3 sudah dimakamkan di OKI dengan dihadiri ibu Wakil Gubernur Lampung,” paparnya.
Terkait pengamanan, Pandra mengatakan, ada 500 personel gabungan, dari unsur TNI dan Polri, yang berjaga di Register 45.
“Di mana, unsur Polri terdiri dari Brimob, Sabhara, Reserse, Intelijen, Anggota Polres Mesuji, dan 100 personel dari unsur TNI dari Kodim 0426 Tulangbawang,” jelasnya.
Disinggung soal keterlibatan Polda Sumatera Selatan dalam pengamanan bentrokan tersebut, Pandra menjelaskan bahwa Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto telah melakukan koordinasi antarpimpinan.
Hal itu agar bisa ditindaklanjuti sinergitas antara forum koordinasi pimpinan daerah.
“Tidak lanjut ke bawah kepada Kapolres Mesuji Polda Lampung dan Kapolres Mesuji OKI Polda Sumatera Selatan untuk melakukan upaya melokalisasi agar tidak terjadi bentrok susulan, dengan upaya prefentif dan mengedepankan tokoh masyarakat dan agama,” tegas Pandra.
Mengenai isu penangkapan Ketua Kelompok Mekar Jaya Abadi, Yudi, Pandra membantah hal tersebut.
“Sebagai ketua kelompok tentunya dimintai keterangannya dulu,” sebutnya.
Pandra pun mengimbau masyarakat untuk tidak cepat terprovokasi.
“Mari kita jaga informasi yang kita terima untuk dicerna dan tidak terprovokasi,” tandasnya.
Selesaikan Konflik
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim meninjau lokasi bentrok berdarah di Mesuji pada Kamis (18/7/2019).
Kedatangan Nunik ke Mesuji guna menyelesaikan konflik di kawasan Register 45.
Pada Rabu (17/7/2019), bentrok berdarah di Mesuji terjadi antara dua kelompok.
Satu kelompok diketahui berasal dari OKI, Sumatera Selatan.
Sementara, kelompok lainnya mendiami wilayah Lampung.
Menurut Nunik, Pemprov Lampung akan berkoordinasi dengan Pemprov Sumatera Selatan untuk menyelesaikan konflik di kawasan Register 45.
Nunik mendatangi lokasi bentrok di Wilayah Kelompok Mekar Jaya Abadi, Register 45, didampingi Danrem 043 Garuda Hitam Kolonel Inf Taufiq Hanafi, Dandim 0426 Tulangbawang Letkol Inf Kohir, dan Kapolres Mesuji AKBP Edi Purnomo.
Penyelesaian konflik lahan di Register 45, menurut Nunik, harus melibatkan sejumlah pihak lintas sektoral, baik dari Sumsel maupun Lampung.
Penanganannya pun, kata Nunik, ada skala jangka panjang dan jangka pendek.
"Karena ini berkaitan dengan adanya warga Sumsel dalam kasus ini, maka kita juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Sumsel secara khusus OKI," kata Nunik.
Guna meredam agar tidak adanya konflik susulan, pemerintah daerah terus menjalin komunikasi dengan unsur Forkopimda.
Hal itu menyangkut persoalan ketertiban keamanan pasca konflik.
• Deretan Panjang Bentrok di Register 45 Mesuji Lampung, Sempat Beredar Video Pemenggalan
"Kita terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI," kata Nunik.
Nunik juga mengajak Pemkab Mesuji dan Pemprov Lampung untuk berkolaborasi memikirkan biaya pengobatan korban bentrok yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
"Jadi ada langkah jangka pendek dan jangka panjang, Pemkab Mesuji berkolaborasi dengan Pemprov dan pihak lain untuk memikirkan bersama-sama menangani biaya korban luka yang saat ini masih di rawat di rumah sakit," katanya. (tribunlampung.co.id/hanif mustafa/endra zulkarnain)
Berita lain dengan topik bentrok berdarah di Mesuji bisa dibaca di SINI.