Ada Mafia di Balik Lampung Impor Ribuan Ton Kopi? Ternyata Begini Modusnya
Sampai pertengahan tahun ini saja, sudah ada impor kopi sebanyak 8.000 ton lebih ke Lampung.
Ia menceritakan, selama ini memang pernah mendengar desas-desus mafia kopi.
"Pernah waktu itu ada informasi kapal akan berlabuh ke Panjang membawa kopi dari luar negeri. Kita tunggu di pelabuhan, kita cek tetapi ternyata tidak ada. Nah saya baru tahu lagi ini ada Impor kopi diungkapkan Pak Gubernur, maka kita bergerak cepat," imbuhnya.
Saat ini, harga kopi Vietnam kisaran Rp 15 ribu per kg.
Sementara kopi Lampung kualitas ekspor harganya Rp 22 ribu per kg.
"Kenapa kopi Vietnam itu lebih murah? Karena kualitasnya di bawah kopi Lampung," tandasnya.
Mantan bupati Lampung Barat ini menilai, masuknya kopi impor ini menyebabkan kualitas kopi Lampung turun.
"Kopi oplosan, seolah-olah kopi Lampung," kata dia.
Karena itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan Gubernur Lampung terkait hal tersebut.
Ia menegaskan, impor kopi harus disetop.
Sebab, ini yang membuat harga kopi petani Lampung turun.
Menurutnya, jika ada izin dari kementerian terkait impor kopi, maka ada yang memberikan rekomendasinya dari Lampung. Sebab, izin dari pusat tidak mungkin turun kalau tidak ada rekomendasi dari daerah.
• Berkali Gagal, Akhirnya Yusman Afandi Berhasil Ciptakan Parfum Mobil Beraroma Kopi Asli Lampung
AEKI Lapor
Ketua AEKI Lampung Juprius mengatakan, anggota AEKI tidak ada yang melakukan impor kopi dari Vietnam.
Menurutnya, kualitas kopi robusta Lampung sangat bagus, bahkan nomor satu di dunia.
"Bijinya besar. Berbeda dengan kopi Vietnam, biji kecil dan lebih pahit. Bisa saja memang modusnya mengimpor kopi Vietnam kemudian dicampur kopi Lampung untuk diekspor kembali. Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga kopi Vietnam yang lebih murah namun kualitasnya di bawah," kata Juprius.