Sidang Kasus Suap Mesuji

BREAKING NEWS - Seperti Beli Tiket Pesawat, Taufik Hidayat Beberkan Mudahnya Dapat Proyek di Mesuji

Bahkan, adik kandung Bupati nonaktif Mesuji Khamami itu bisa memesan paket proyek layaknya booking tiket pesawat.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Hanif
Bupati nonaktif Mesuji Khamami (kanan) dan adiknya, Taufik Hidayat, menjalani sidang lanjutan perkara dugaan suap fee proyek infrastruktur Mesuji di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis, 25 Juli 2019. 

BREAKING NEWS - Seperti Beli Tiket Pesawat, Taufik Hidayat Beberkan Mudahnya Dapat Proyek di Mesuji

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bagi Taufik Hidayat, mendapatkan paket proyek di Mesuji adalah hal mudah.

Bahkan, adik kandung Bupati nonaktif Mesuji Khamami itu bisa memesan paket proyek layaknya booking tiket pesawat.

Taufik Hidayat bisa memesan paket proyek dua bulan sebelum proses lelang dibuka.

Hal ini diungkapkan terdakwa Taufik Hidayat saat memberi keterangan dalam persidangan perkara dugaan suap fee proyek infrastruktur Mesuji di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis, 25 Juli 2019.

"Plotting proyek itu, apakah diproses saat dilakukan pengajuan lelang?" tanya jaksa KPK Wawan Yunarwanto.

"Setahu saya, sebelum lelang saya bilang (kepada Sekretaris Dinas PUPR Mesuji Wawan Suhendra)," kata Taufik.

Setelah menyampaikan permintaan paket proyek, Taufik memerintahkan rekannya, Maidarmawan, untuk menyelesaikan urusan di lapangan.

"Biasanya kapan minta?" tanya jaksa.

"Dua bulan sebelum lelang," jawab Taufik.

BREAKING NEWS - Khamami Sikat Habis Uang Fee Proyek, Pensiunan Kadis Ini Hanya Ucap Astagfirullah

BREAKING NEWS - Mentang-mentang Jadi Adik Bupati Mesuji, Taufik Hidayat dengan Mudahnya Minta Proyek

Setelah meminta paket pekerjaan, Taufik mengaku tidak langsung mendapatkan proyek.

"Jadi mendapat plotting itu kapan Anda tahu?" tanya jaksa lagi.

"Pokoknya yang tahu Maidar. Ya tapi saya sebelumnya telepon ke Wawan. Yang nemuin Maidar. Entar kalau sudah menang, Maidar yang ngomong ke saya dapatnya dan di mana saja," jawab Taufik.

Jaksa menanyakan pembagian keuntungan jika paket proyek sudah turun.

"Kalau keuntungan proyek pembagiannya 30 persen saya, 20 persen Paing, 20 persen Maidar. Sisanya uang buat yang di lapangan," bebernya.

Jaksa menanyakan apakah Khamami tahu jika Taufik mendapatkan paket proyek di Dinas PUPR?

"Gak tahu. Tahunya setelah ngecek di lapangan," ungkap Taufik.

"Apakah pernah ditegur oleh bupati karena pekerjaan ini?" sahut jaksa.

"Pernah ditegur pas paket proyek pengadaan batu," jawab Taufik.

"Kenapa?" tanya jaksa.

"Prosesnya lambat," timpal Taufik.

Sebagai seorang adik bupati, kata jaksa, apakah Taufik mendapat perintah khusus untuk menyimpan uang dari pihak tertentu.

"Gak pernah," jawab Taufik.

"Atau diminta membayarkan?" tanya jaksa.

"Pernah transfer. Tapi jarang. Mungkin seminggu sekali," kata Taufik.

"Kapan dan sumbernya dari mana?" tanya jaksa.

BREAKING NEWS - Begini Modus Korupsi Bupati Khamami yang Terungkap dalam Sidang

BREAKING NEWS - Daftar Proyek dari Khamami untuk Adik Kandungnya dan Kardinal

"Saya lupa. Tapi sumbernya uang pribadi," tutur Taufik.

"Bukan bersumber (dari) uang fee proyek?" tanya jaksa.

"Gak pernah. Karena (dapat uang proyek) akhir tahun," jawab Taufik.

"Ya gak gitu. Bisa jadi uang toko diganti uang-uang fee. Kan bisa jadi," sahut jaksa.

"Hmmm... Ya dari toko itulah. Paling Rp 5 juta sampai Rp 6 juta paling banyak," timpal Taufik. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved