Polisi Tembak Polisi
Polisi Ditembak Polisi hingga Tewas - 9 Fakta Baru yang Terkuak, 7 Peluru Dilepaskan Akibat Emosi
Berikut, fakta-fakta terkait peristiwa penembakan dalam kasus polisi ditembak polisi hingga tewas tersebut.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Kasus polisi ditembak polisi hingga tewas terjadi pada Kamis, 25 Juli 2019 pukul 20.50 WIB.
Bripka Rahmat Efendy tewas akibat ditembak oleh rekannya sendiri, Brigadir Rangga Tianto di di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Akibat perbuatannya tersebut, Brigadir Rangga Tianto kini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Pemeriksaan tersebut untuk mendalami motif penembakan yang menewaskan anggota polisi berpangkat bripka itu.
Berikut, fakta-fakta terkait peristiwa penembakan dalam kasus polisi ditembak polisi hingga tewas tersebut.
1. Brigadir Rangga minta pelaku tawuran dibebaskan
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, awalnya Bripka Rahmat Efendy (korban) mengamankan seorang pelaku tawuran.
Pelaku bernama Fahrul beserta barang bukti berupa celurit diamankan ke Polsek Cimanggis.
• Kronologi Lengkap Polisi Tembak Polisi, Brigadir RT Bak Kesetanan Berondong Bripka RE
Adapun, Bripka Rahmat merupakan anggota Samsat Polda Metro Jaya.
Kemudian, orangtua Fahrul ditemani Brigadir Rangga Tianto datang ke Polsek Cimanggis.
Mereka meminta Bripka Rahmat untuk membebaskan Fahrul agar dibina oleh orangtuanya sendiri.
Namun, Bripka Rahmat menolak dengan nada keras.
Hal itu diduga menyulut emosi Brigadir Rangga (pelaku penembakan).
Kemudian, Brigadir Rangga mengambil sebuah senjata api dan menembak Bripka Rahmat.
Akibatnya, Bripka Rahmat tewas seketika dalam peristiwa tersebut.
2. Brigadir Rangga, Paman dari Pelaku Tawuran
Belakangan diketahui, Brigadir Rangga, pelaku penembakan terhadap Bripka Rahmat merupakan paman dari pelaku tawuran yang ditangkap oleh Bripka Rahmat.
"Pelaku atas nama Brigadir Rangga ini merupakan paman dari saudara Fahrul, yang diamankan oleh Bripka Rahmat tersebut," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019).
• Polisi Tembak Polisi, Anak Bripka Rachmat Histeris Lihat Jenazah Sang Ayah: Ya Allah Papa
3. Senjata dan Tujuh Tembakan
Senjata yang digunakan oleh Brigadir Rangga merupakan senjata api taktis jenis HS-9.
Senjata itu memang sudah dipegang secara organik oleh pelaku dan telah melalui uji kelayakan dan lulus tes.
Senjata semi automatic itu memiliki berat 750g dan kaliber 9x19mm.
Brigadir Rangga mengambil senpi HS-9 dari ruangan sebelah SPK Polsek Cimanggis.
Ia pun menembak Bripka Rahmat sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, paha, bokong, perut, dan leher tapi mengenai dagu.
4. Dilaksanakan Autopsi
Jenazah korban yang tewas ditembak oleh Brigadir Rangga dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk keperluan autopsi pada pukul 00.19 WIB.
"Dari tujuh luka tembak itu dua bersarang dan pelurunya, anak pelurunya sudah diberikan ke polisi untuk penyesuaian pemeriksaan" kata Edy Purnomo, Kepala Operasional Pelayanan Kedokteran Polri RS Polri Kramat Jati, Jumat (26/7/2019).
Hasil autopsi menyimpulkan tembakan dilakukan dari jarak dekat.
• Polisi Tembak Polisi di RS Bhayangkara Makassar
Peluru yang diketahui bersarang mengenai tulang sehingga tidak bisa menembus badan korban.
Selama lima jam, jenazah akhirnya selesai diautopsi dan dibawa pulang ke rumah duka di daerah Depok, Jawa Barat pukul 05.17 WIB.
Polisi nantinya akan melakukan uji balistik terhadap dua peluru yang bersarang di tubuh jenazah korban.
5. Polri Cek Urine dan Kondisi Psikologi Pelaku
Brigadir Rangga telah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya.
"Jadi nanti setelah ini akan dilakukan cek, baik itu kondisi psikologi yang bersangkutan (Brigadir RT)," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019).
Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mendalami motif penembakan hingga menewaskan anggota polisi berpangkat bripka itu.
"Kami akan cek urine juga nanti. Apakah ada latar belakang terkait dengan penyalahgunaan kewenangan ini ada persoalan-persoalan lain di belakangnya," ucap Asep.
6. Korban Merupakan Polisi yang Disiplin
Bripka Rahmat Efendy merupakan anggota Subdit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Ditlantas Polda Metro Jaya sejak tahun 2008.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Made Agus mengatakan, Bripka Rahmat dikenal sebagai sosok yang baik, disiplin, dan selalu berdedikasi dalam menjalankan tugasnya.
"Enggak ada catatan (buruk) apapun. Keseharian yang bersangkutan dikenal sebagai orang yang baik dan disiplin," kata Bagus saat dikonfirmasi, Jumat (26/7/2019).
Rahmat juga dikenal aktif menjaga keamanan lingkungan sekitar rumahnya di Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat.
7. TKP Beroperasi seperti Biasa
Setelah peristiwa penembakan polisi di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, pelayanan di sana berjalan normal kembali.
Pantauan Kompas.com pada Jumat (26/7/2019) pukul 09.00 WIB, Polsek Cimanggis tetap buka dan memberi layanan seperti biasa.
Sementara itu, ruang SPK yang menjadi lokasi penembakan Brigadir Rangga Tianto terhadap Bripka Rahmat Efendy juga tidak diberi garis polisi.
Terdapat warga yang mengantre untuk membuat laporan kepolisian.
Ruangan tersebut tampak bersih tanpa sisa darah dan dijaga oleh beberapa anggota dari Polsek Cimanggis.
8. Korban dimakamkan di Jonggol
Adik ipar Bripka Rahmat mengatakan kakaknya akan dimakamkan di kawasan Jonggol, Bogor setelah salat Jumat.
Bripka Rahmat meninggalkan dua anak dan satu istrinya.
Kasubdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Sumardji selaku pimpinan almarhum Bripka Rahmat Effendi pun tampak mendatangi rumah duka.
Ia mengaku prihatin atas meninggalnya rekan kerjanya.
9. Pelaku Terancam Hukuman Seumur Hidup
Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan, Brigadir Rangga Tianto bisa terkena hukuman seumur hidup bahkan dihukum mati dan dipecat dari kepolisian.
Adapun, Rangga merupakan anggota Direktorat Polisi Air Badan Pemeliharaan Keamanan Polri.
Brigadir Rangga menembak Bripka Rahmat Efendy hingga tewas di Polsek Cimanggis, Depok.
"Sanksi untuk pidana umum kan menghilangkan nyawa orang lain bisa seumur hidup atau bahkan hukuman mati," ucap Zulkarnain ketika datang ke rumah duka Bripka Rahmad di kawasan Tapos,Depok, Jumat (26/7/2019).
Selain itu, Brigadir Rangga juga terancam dipecat dari profesinya sebagai polairud.
Sosok Brigadir Rangga
Brigadir Rangga Tianto yang menembak rekan seprofesinya, Bripka Rahmat Efendy merupakan staf Polair Korpolairud Baharkam Polri.
Direktur Polair Baharkam Polri Brigjen Lotharia Latif menilai, Rangga sebagai sosok yang bertanggung jawab dan disiplin dalam menjalankan tugasnya.
Kata Latif, Rangga belum pernah memiliki catatan buruk selama bertugas.
Ia juga diketahui tak pernah memiliki masalah dalam keluarganya.
"(Brigadir Rangga) bertugas di Polair sudah cukup lama. Sejauh ini, yang bersangkutan bertugas seperti biasa, wajar, tidak ada catatan buruk baik itu etika, kedisiplinan, maupun pidana," ujar Latif saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).
Latif mengaku menyesalkan perbuatan Rangga yang menembak rekannya karena terpancing emosi.
Ia menyerahkan proses hukum Rangga kepada profesi dan pengamanan (Propam) Polri.
"Kita menyesalkan dan sungguh tidak menduga ada kejadian sepert ini. Kita serahkan sepenuhnya kepada penyidik proses pemeriksaannya," ungkap Latif.
Diketahui, peristiwa penembakan terjadi di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) pukul 20.50.
Anggota polisi, Bripka Rahmat Efendy, tewas ditembak rekannya sesama anggota polisi, Brigadir Rangga Tianto.
• Polisi Brigadir RT 7 Kali Tembak Bripka RE di Polsek Cimanggis
Peristiwa penembakan itu diduga disebabkan oleh Brigadir Rangga yang terpancing emosi.
Ia pun menembak Bripka Rahmat sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut menggunakan senjata api jenis HS 9.
Akibatnya, Bripka Rahmat tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sosok Brigadir Rangga Tianto, Polisi Penembak Rekannya Sesama Polisi di Cimanggis dan 9 Fakta Polisi Tembak Polisi di Polsek Cimanggis, Motif hingga Hasil Autopsi