Gunung Tangkuban Parahu Erupsi
Riwayat Gunung Tangkuban Parahu Meletus, Pernah Terjadi 11 Kali Letusan dalam 6 Hari pada 2013
Peristiwa Gunung Tangkuban Perahu meletus terjadi pada Jumat, 26 Juli 2019. Sejak tahun 1829, Gunung Tangkuban Perahu telah beberapa kali erupsi.
Saking begitu hebatnya, letusan tersebut meninggalkan lubang menganga dengan diameter 5-10 km.
Lubang menganga bekas letusan tersebut diberi nama kaldera Sunda.
Di dalam Kaldera Sunda itulah terbentuk gunung baru, yaitu Tangkuban Parahu.
Proses terbentuknya gunung itu sama halnya dengan Gunung Anak Krakatau yang lahir tahun 1927.
Demikianlah seiring berjalan waktu, hingga saat ini, Gunung Tangkuban Perahu tercatat masih menunjukkan aktivitas vulkanik.
Sebagaimana pula terjadi hari ini, Tangkuban Perahu meletus mengalami erupsi.
Sejarah mencatat Tangkuban Parahu sudah beberapa kali meletus.
Namun, dalam kurun waktu hampir 200 tahun terakhir, Gunung Tangkuban Parahu tidak pernah meletus hebat.
Masih mengutip Kompas.com, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan letusan besar terakhir kali terjadi pada tahun 2013.
Ia memastikan dari tiga letusan yang terjadi dua letusan freatik di antaranya adalah letusan terbasar yang tercatat sejak tahun 1992.
Gunung Tangkuban Parahu meletus pada Senin (4/3/2013) dan Rabu (6/3/2013).
Berdasarkan data yang diterima PVMBG, pada tahun 2005 dan juga 2013 lalu, Gunung Tangkuban Parahu yang menjadi ikon pariwisata di daerah Bandung sempat menggeliat selama beberapa bulan.
Namun, aktivitas vulkanik tersebut hanya berupa embusan gas beracun di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau 1,5 kilometer dari pusat Kawah Ratu.
"Yang terbesar terakhir itu tahun 1992 dengan ketinggian semburan material vulkanik 159 meter di atas Kawah Ratu," kata Surono.
Dijelaskan bahwa Erupsi Tangkuban Parahu dewasa ini tergolong fasa C (masih dalam tahap pembentukan/pertumbuhan gunung), berupa erupsi esplosif berskala kecil dan kadang-kadang diselingi oleh erupsi freatik.