Viral Pemuda Halangi Mobil Bupati Mamuju, Habsi Wahid: Apa Maumu, Jangan Kurang Ajar
Video mobil Bupati Mamuju Habsi Wahid diadang sekelompok pemuda di tengah jalan rusak menjadi viral di media sosial.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video mobil Bupati Mamuju Habsi Wahid diadang sekelompok pemuda di tengah jalan rusak menjadi viral di media sosial.
Massa protes karena jalan desa yang rusak tak kunjung diperbaiki.
Bupati Mamuju Habsi Wahid yang berada di dalam mobil sempat membuka kaca.
"Maumu apa? Jangan kurang ajar yah," kata Habsi Wahid.
Aksi pengadangan mobil ini ternyata bentuk protes terhadap sang bupati lantaran kesal dengan infrastruktur jalan desa yang tak kunjung dibangun.
Para pemuda tersebut diketahui berasal dar Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat.
Sebuah daerah yang berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat kota Mamuju.
Dari video tampak para pemuda itu memegang kardus yang berisi tulisan tuntutan kepada Habsi Wahid.
• Siapa Pemuda yang Berani Hadang Bupati Mamuju di Tengah Jalan Rusak
• Dicegat Pemuda di Tengah Jalanan Rusak, Bupati Buka Kaca Mobil: Maumu Apa? Jangan Kurang Ajar
Tulisan di kardus itu meminta agar bupati membenahi kondisi jalan desa mereka yang hancur.
Saat rombongan bupati tengah melintas, salah satu dari pemuda berjaket merah masuk di tengah jalan lalu berteriak.
"Bupati suka jalan rusak, jadi masyarakat harus lewat jalan rusak," teriak pemuda itu.
Setelah berhasil diadang, mereka sempat berdialog dengan bupati yang masih duduk di dalam mobil.
“Kami minta bupati membangun jalan ke desa kami, lihat sendiri kondisi jalan desa yang bapak lalui, rusak parah dan butuh perbaikan,” jelas salah satu warga ke bupati.
Tiba-tiba seorang ajudan dan petugas Satpol PP yang mengawal bupati turun dari mobil, mereka berusaha menghalangi aksi kelompok pemuda tersebut.
Namun, kelompok pemuda itu memaksa untuk berdiskusi dengan bupati dari dalam mobil Toyota Fortuner hitam yang ditumpangi bupati.
Para pemuda ini managih janji untuk perbaikan jalan menuju Desa Pokkang yang puluhan tahun tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.
Kelompok pemuda ini sempat menceramahi bupati yang dianggap hanya memberikan janji perbaikan jalan.
Bupati pun sempat marah lantaran aksi warga itu mengganggu perjalanan rombongannya ke sebuah acara.
"Maumu apa? Jangan kurang ajar yah," kata sang bupati.
“Tunggu giliran, pemerintah daerah sedang melakukan penataan di berbagai lokasi,” tambah bupati dari mobil.
Setelah itu, bupati bersama rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju tempat acara.
Para pemuda itu tak berhenti, selepas rombongan bupati berlalu, para pemuda terus berteriak ke pengguna jalan lain.
"Bagaimana jalananta' bu', bagus toh.
Begitumi bupatita' itulah bupatita' nasuka jalan begini, jadi masyarakat harus lewat jalan rusak," teriak seorang pemuda dalam video tersebut.
Bupati Mamuju Angkat Bicara
Akhirnya Bupati Mamuju Habsi Wahid, angkat bicara menanggapi video viralnya.
Bupati Mamuju Habsi Wahid mengatakan, ia tidak bermasuk marah-marah saat berkomunikasi para pemuda, yang menghadangnya dari balik jendela mobilnya.
Habsi mengaku awalnya ingin berkomunikasi dengan baik, sehingga membiarkan pemuda yang mengenakan jaket merah dalam video itu merapat ke mobilnya.
Namun pemuda tersebut justru tak memperlihatkan etika yang baik.
"Saya sudah jelaskan baik-baik kalau pembangunan jalan yang mereka maksud itu, akan tetap dikerjakan, tapi akan bertahap.
Apalagi sebelumnya, sambungan jalan tersebut telah diperbaiki dan tahun depan kita akan lanjutkan,"kata Habsi dikutip dalam rilis Humas Pemkab Mamuju.
• Gempa Hari Ini, Mamuju Sulawesi Barat Dilanda Gempa Magnitude 4,9
Namun anak muda itu tetap ngotot dengan gestur yang sangat provokatif, sehingga untuk menghindari debat kusir yang sengaja dibuat-buat, ia pilih untuk menghindar dan melanjutkan perjalanan.
Meski menuai pro dan kontra, namun jika ditelisik lebih bijak terdapat pesan moral yang sangat baik untuk menjadi pembelajaran.
Salah satu di antaranya adalah, budaya saling menghargai antara satu dengan yang lain, antara anak muda dengan yang lebih tua, hendaknya jangan hilang hanya karena desain kepentingan yang tidak jelas.
Namun disisi lain, masyarakat juga harus memahami bahwa ada norma dan etika yang baik dalam menyampaikan keinganan, supaya semuanya dapat saling menerima dan menghargai. (*)
Videografer: Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar
Artikel ini dikompilasi dari Otomotifnetgrid dengan judul Toyota Fortuner Dicegat Paksa, Pemuda Protes Jalanan Rusak, Bupati Senyam-senyum dan dari tribun-timur.com dengan judul Soal Videonya Viral, Ini Penjelasan Bupati Mamuju