Bocah 6 Tahun Tewas Ditembak saat Festival Bawang, Sepanjang Tahun 300 Orang Tewas Ditembak

Bocah 6 Tahun Tewas Ditembak saat Festival Bawang California, Sepanjang Tahun 300 Orang Tewas Ditembak

Penulis: Beni Yulianto | Editor: Heribertus Sulis
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Bocah 6 Tahun Tewas Ditembak saat Festival Bawang California, Sepanjang Tahun 300 Orang Tewas Ditembak 

Bocah 6 Tahun Tewas Ditembak saat Festival Bawang California, Sepanjang Tahun 300 Orang Tewas Ditembak

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Peredaran senjata api yang meluas di tengah masyarakat di Amerika Serikat menyebabkan banyaknya penembakan masal.

Bukan hanya jenis pistol, senapan serbu jenis AK47 juga beredar di tengah masyarakat AS.

Sepanjang 2019 ini, jumlah korban tewas karena penembakan massal yang terjadi di Amerika Serikat ( AS) sudah menyentuh angka 300 orang.

Merujuk kepada situs Mass Shooting Tracker seperti diwartakan AFP, terdapat 302 korban tewas dan 1.070 orang di antaranya terluka.

Sepanjang Juli ini saja, terdapat 47 orang tewas dan 202 lainnya luka-luka.

Terdapat juga sembilan insiden penembakan massal yang terjadi sepanjang akhir pekan lalu.

Salah satu yang menyita perhatian adalah insiden di festival bawang putih yang berlokasi di Gilroy, California, pada Minggu sore waktu setempat (28/7/2019).

Tiga orang tewas, satu di antaranya adalah bocah enam tahun bernama Stephen Romero, ketika pelaku yang bernama Santino William Legan datang dan menembaki pengunjung.

Aparat setempat menyatakan, pelaku yang baru berumur 19 tahun itu menembak menggunakan senapan serbu AK-47 yang dia beli secara ilegal di Nevada, dilansir BBC.

Aksi Legan berhenti setelah dia ditembak mati oleh polisi sekitar satu menit setelah penyerangan.

Polisi berujar mereka belum tahu apa motif Legan.

Namun berdasar pemberitaan media AS, penyidik sempat menemukan dan meneliti media sosial Legan, di mana si pelaku di Instagram menyebut diri sebagai supremasi kulit putih.

Salah satu pesan yang diunggah sebelum penembakan massal memperlihatkan kerumunan pengunjung di festival.

"Ayy, festival bawang putih tiba. Ayo dapatkan harga yang mahal di sini," ujarnya.

Kemudian pesan kedua menunjukkan gambar Smokey Si Beruang memegang tanda bertuliskan "Fire Danger High Today" disertai pesan lain yang bernada anarki.

Kepala Polisi Gilroy Scot Smithee memaparkan saat ini, jajarannya tengah mengungkap identitas sosok lain yang memberikan bantuan kepada Legan dalam beraksi.

"Kami menerima laporan adanya tersangka kedua. Tetapi kami masih mengonfirmasi sekaligus mendalami perannya dalam penembakan massal itu," ucap Smithee.

Penembakan lainnya terjadi di Wisconsin, di mana Sheriff Chippewa County James Kowalczyk mengatakan ada lima korban tewas dan dua terluka di dua lokasi berbeda.

Seorang Tersangka Ditembak Mati Polisi Kowalczyk memaparkan deputinya dikirim ke desa Lake Hallie Minggu malam waktu setempat setelah merespons adanya laporan penembakan, dan menemukan dua orang tewas.

Terdapat satu pria dan satu perempuan. Namun, Kowalczyk mengaku tidak bisa memastikan yang mana si pelaku, atau apakah si penembak memilih bunuh diri.

Sekitar empat jam kemudian dikutip Sky News, mereka pergi ke sebuah rumah di Town of Lafayette, sekitar 14 km dari lokasi pertama, untuk memberi tahu kerabat pelaku. Tapi saat mereka sampai di rumah, mereka menemukan tiga orang, dengan satu di antaranya anak-anak, tewas.

Adapun dua orang terluka di lokasi pertama.

Lebih lanjut, peristiwa terakhir berlangsung di stasiun pengisian bahan bakar di Lawndale, Chicago, ketika seseorang dari dalam kendaraan menembak.

Empat orang dilaporkan terluka dalam penembakan massal tersebut. Dua di antara empat korban adalah pria berumur 23 tahun, dan tertembak di bagian kaki.

Bocah 6 Tahun jadi Korban

Seorang bocah berusia enam tahun dilaporkan menjadi salah satu korban tewas dalam insiden penembakan massal di festival makanan di California, Minggu (28/7/2019).

Tiga orang tewas tertembak saat seorang pria bersenjata melepaskan tembakan secara membabi buta ke arah pengunjung Festival Bawang Putih Gilroy, sebelum polisi dapat melumpuhkannya dengan timah panas.

Pelaku penembakan tewas karena tembakan polisi, namun petugas masih mencari satu orang tersangka lainnya yang diyakini telah membantu pelaku.

"Kami meyakini berdasarkan pernyataan saksi bahwa ada individu kedua yang terlibat dalam suatu cara, kami hanya tidak tahu dalam hal apa," ujar Scot Smithee, Kepala Departemen Kepolisian Gilroy, kepada wartawan.

Seorang Tersangka Ditembak Mati Polisi Sementara, bocah laki-laki berusia enam tahun bernama Stephen Romero dilaporkan turut menjadi korban tewas akibat terkena tembakan pelaku.

Menurut nenek korban, cucunya sedang mengunjungi festival bersama dengan ibu dan seorang kerabat lainnya.

"Dia selalu menjadi anak yang baik, bahagia, dan menyenangkan," kata Maribel Romero menceritakan tentang cucunya, yang telah dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit, kepada ABC7 News.

Seorang saksi, Julissa Contreras mengatakan kepada NBC, pelaku penembakan adalah seorang pria kulit putih berusia 30-an yang bersenjatakan senapan.

Pelaku disebutnya melepaskan tembakan tanpa pandang bulu.

"Saya bisa melihat dia menembak ke segala arah. Dia tidak membidik, hanya menembak dari kiri ke kanan dan sebaliknya," kata Contreras.

Ditambahkan polisi, tersangka diyakini memasuki lokasi dengan memotong pagar pembatas, karena detektor logam telah dipasang dan pemeriksaan tas dilakukan terhadap para pengunjung di gerbang masuk festival.

"Belum ada motif yang diketahui, tetapi tersangka tampaknya menembak secara agak acak menggunakan semacam senapan," kata Smithee.

Selain tiga korban tewas, sekitar 15 orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam insiden penembakan ini dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Gubernur California Gavin Newsom mengatakan, insiden penembakan tersebut sangat mengerikan dan pihaknya terus memantau perkembangan situasi.

"Malam ini, (California) bersama dengan komunitas Gilroy. Bersyukur atas upaya penegak hukum dan kinerja mereka yang berkelanjutan seiring perkembangan situasi ini," tulisnya di Twitter.

Festival Bawang Putih Gilroy yang menampilkan makanan, minuman, hiburan, serta kompetisi memasak, pertama kali digelar pada 1979.

Teror Tembakan di Festival Bawang California, Pesta Berubah Jadi Banjir Air Mata

Tahun ini festival digelar selama tiga hari dan insiden penembakan terjadi di penghujung hari terakhir.

Bripka Rachmat Tewas Ditembak Brigadir Rangga, Ini Alasan Pelaku Penembakan

(kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Bocah Usia 6 Tahun Jadi Korban Tewas Penembakan di Festival Bawang Putih dan Sepanjang 2019, Sudah 300 Orang Tewas dalam Penembakan Massal di AS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved