Bocah Tewas Setelah Satu Bagian Tubuhnya Disemprot Kompresor oleh Temannya, Alasannya Sepele

Bocah Tewas Gara-gara Anusnya Disemprot Kompresor oleh Temannya, Alasannya Sepele

Penulis: Beni Yulianto | Editor: Heribertus Sulis
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Seorang bocah berusia enam tahun di Madhya Pradesh, India, dilaporkan tewas setelah anusnya disemprot Kompresor oleh temannya ketika mereka mereka bermain. 

Bocah Tewas Gara-gara Anusnya Disemprot Kompresor oleh Temannya, Alasannya Sepele

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Masa kecil terkadang memang penuh keingintahuan.

Terkadang keingintahuan itu berlanjut pada permainan yang berbahaya.

Hal ini seperti terjadi di Madhya Pradesh, India

Seorang bocah berusia enam tahun dilaporkan tewas setelah anusnya disemprot Kompresor oleh temannya ketika mereka mereka bermain.

Menurut polisi India, bocah bernama Kanha Yadav tewas ketika si teman bermaksud mengerjainya dan kemudian berbuah petaka, dilaporkan Daily Mirror Senin (29/7/2019).

Ayah dari Kanha merupakan seorang pekerja pabrik dan tinggal di lokasi yang sama dengan pabrik itu di kawasan Indore.

Diberitakan saat insiden, Kanha dan temannya bermain.

Ayah Kanha, Ramchandra Yadav, menyadari ada yang salah ketika dua teman Kanha tiba-tiba membawanya ke rumah.

Saat itu, dia melihat perut anaknya bengkak.

"Saya segera membawanya ke rumah sakit. Saat itu, saya mengetahui bahwa dua temannya mengerjai Kanha dengan menyemprot udara dari kompresor ke anus," ujarnya kepada NDTV.

Inspektur dari Kantor Polisi Bhanwar Kua Sanjay Shukla juga memperkuat pernyataan Ramchandra setelah melakukan penyelidikan atas kematian bocah itu.

"Berdasarkan hasil sementara, kami tahu bahwa teman korban mengisi perutnya menggunakan udara dari kompresor yang disemprot ke anus ketika bermain," paparnya.

Kanha dinyatakan meninggal ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Maharaja Yeshwantrao, dan segera dibawa ke bagian post-mortem untuk mengungkap penyebab pasti.

Bos Semprot Anus

Kejadian serupa juga pernah terjadi di sebuah pabrik besi di kota Kolhapur, India.

Seorang pekerja dilaporkan tewas setelah bosnya bermaksud iseng kepadanya.

Diwartakan Metro, pekerja bernama Aditya Jadhav tewas setelah anusnya disemprot udara bertekanan tinggi dari kompresor oleh atasannya, Rakesh Wagmore, 3 September lalu.

Dari rekaman CCTV, awalnya Jadhav dipanggil Wagmore yang langsung membersihkan pakaiannya menggunakan semprotan udara.

Awalnya keduanya terlihat bercanda.

Petaka terjadi tatkala Jadhav membelakangi Wagmore yang masih terus menyemprotkan udara.

Tiba-tiba Wagmore mengarahkan semprotan ke anus Jadhav dan menembakkannya.

Jadhav yang tersentak kaget sempat terhuyung-huyung.

Dia roboh sehingga Wagmore kaget.

Dia sempat berusaha membangunkan Jadhav.

Setelah itu pekerja pabrik lainnya melarikannya ke rumah sakit.

Dia tewas setelah menerima perawatan pada 18 September, atau 15 hari pasca-insiden tersebut.

Dari keterangan dokter, Jadhav tewas karena organ dalamnya mengalami kerusakan.

Sumber Kepolisian Shahpuri menuturkan, mereka langsung menggelar pencarian terhadap Wagmore yang dilaporkan menghilang sejak insiden itu.

Praktik "prank" menggunakan kompresor bertekanan tinggi kepada rekan kerja yang berujung korban jiwa juga terjadi di negara lain.

Disebut Manusia Kebal dan Sakti Punya Ilmu Menghilang, Pria Ini Kini Meringkuk Ditangkap Polisi

Juli lalu, seorang pekerja manufaktur di Prefektur Ibaraki, Jepang, tewas setelah rekannya menembakkan udara kompresor ke anus.

6 Rontgen Benda Tak Lazim yang Masuk ke Tubuh Manusia, dari Cincin Tunangan Hingga Bom Bunuh Diri

Di negara yang sama Desember 2017 lalu, dua pekerja pembuangan limbah di Saitama ditangkap karena mengerjai satu temannya dengan menyemprotkan udara tekanan tinggi ke pantatnya. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Anusnya Disemprot Udara Kompresor oleh Bosnya, Pekerja Ini Tewas dan Anus Disemprot Kompresor oleh Temannya Saat Bermain, Bocah 6 Tahun Tewas

Sumber: Kompas.com
Tags
tewas
India
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved