Tribun Bandar Lampung
Anak Petani Singkong Jadi Lulusan Terbaik UIN Raden Intan, Ahmad Kuliah Sambil Mengajar di SD IT
Ahmad Subarkah menjadi lulusan terbaik UIN Raden Intan Lampung dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95, Selasa (30/7/2019) kemarin.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ahmad Subarkah menjadi lulusan terbaik UIN Raden Intan Lampung dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95, Selasa (30/7/2019) kemarin.
Tak mudah ia meraih prestasi tersebut.
Ahmad harus berjuang membagi waktu dan tenaga antara kuliah dan bekerja.
Sebab, ia mengajar di SD IT di Lampung Selatan guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ahmad Subarkah memang merupakan mahasiswa cerdas.
Ia salah satu mahasiswa peraih beasiswa Bidikmisi.
Karena itu, seluruh biaya kuliahnya ditanggung oleh negara. Ia juga tinggal di asrama kampus.
Meski begitu, ia tidak ingin hanya menggantungkan hidup dari beasiswa.
• Wagub Nunik Harapkan Ini Kepada Lulusan UIN Raden Intan
Untuk kebutuhan pribadi dan hidupnya selama tinggal di Bandar Lampung, ia memilih bekerja sambil kuliah.
Ahmad mengajar di SD IT Insan Taqwa di Yayasan Taqwa Natar Lampung Selatan.
Ia berprinsip tak ingin menyusahkan kedua orangtuanya.
Sebisa mungkin, Ahmad akan berusaha sendiri. Kedua orangtua Ahmad, Katimin dan Suyem, merupakan petani singkong dan padi di Lampung Tengah.
"Sebagai petani, hidup kami serba terbatas. Jadi saya harus berjuang," ceritanya lulusan dari program studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Ahmad menceritakan, selain membagi waktu kuliah dengan mengajar, ia juga harus selalu sigap saat di asrama.
Sebab, ia mendapat kepercayaan menjadi koordinator asrama.
Ia mengaku tidak mudah membagi waktu untuk itu semua.
"Jadi siang itu kuliah lalu mengajar. Kalau malam, jadi santri sekaligus koordinator asrama," ceritanya di sela-sela acara wisuda, kemarin.
• UIN Raden Intan Lampung Wisuda 998 Mahasiswa
Sebagai peraih beasiswa Bidikmisi, Ahmad mengaku, harus terus mempertahankan prestasinya dari semester ke semester.
Sebab, jika IPK turun, maka beasiswa bisa diputus.
"Jadi benar-benar harus dijaga amanah pemerintah itu kepada saya," tuturnya.
Selain menjaga amanah itu semua, ia juga harus menjaga amanah kedua orangtuanya yang telah mempercayainya untuk kuliah di Bandar Lampung.
"Kedua kakak saya tidak ada yang kuliah. Hanya saya sendiri. Karena itu, saya juga tidak ingin mengecewakan kedua orangtua saya. Saya ingin membuat mereka bangga," cerita dia.
Ia mengaku, semua yang diraih saat ini berkat keteladanan dari sang ayah.
Ayahnya sering memberi nasihat agar ia mengejar dunia seakan hidup selamanya dan mengejar akhirat sebab kamu pasti akan mati.
Saat didapuk sebagai lulusan terbaik, Ahmad mengaku, surprise.
• Oknum Dosen UIN Raden Intan Diduga Cabuli Mahasiswi, Selalu Beri Nilai E karena Ditolak Ajakan Main
Sebab, ada banyak mahasiswa cerdas di UIN Raden Intan.
Ia mengaku, hanya berusaha yang terbaik serta belajar dengan giat.
"Saya belajar sebelum tidur dan juga saat subuh. Lalu ketika masuk kelas, saya baca lagi buku dan referensi-refensi. Sehingga saat dosen menerangkan, kita sudah memiliki pemahaman," kata dia.
Suyem, ibunda Ahmad Subarkah menuturkan, kalau anak bungsunya ini sangat bersemangat menimba ilmu.
"Ahmad itu anaknya selalu mendapat prestasi, dan dia itu selalu menjadi inspirasi keluarga dan para santrinya," katanya.
Ia bercerita, Ahmad sudah mengajar sejak masih duduk di bangku sekolah yakni mengajar mengaji anak-anak di sekitar rumah.
"Sebagai orangtua, kami ingin Ahmad memiliki akhlak yang baik. Karenanya sejak kecil ditanamkan pendidikan agama," ujarnya.
Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof Mukri mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah dilepas ke masyarakat mulai kemarin.
• Diduga Lakukan Pencabulan Pada Mahasiswinya, Oknum Dosen UIN Raden Intan Duduk di Kursi Pesakitan
Ia berharap, ilmu yang didapat selama kuliah bisa diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat.
Adapun jumlah mahasiswa yang diwisuda hari itu sebanyak 998 orang. Terdiri dari, lulusan program sarjana (S1) 954 orang, 24 orang magister (S2) dan 21 orang program doktoral (S3).
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) yang hadir dalam acara wisuda itu mengatakan, UIN Raden Intan saat ini semakin maju dan dia berharap para lulusannya bisa berkompetisi.
"Saya juga lulusan UIN. Jadi jangan tidak optimistis, karena alumni UIN Raden Intan Lampung ini bisa menembus hutan belantara di pasar kerja. Sala satunya lulusan UIN bisa menjadi menteri seperti Imam Nahrowi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan banyak lainnya," tuturnya.
(tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)