Wacana Daerah Kalimantan Jadi Ibukota, Diduga Jadi Pemicu Warga Kalteng Ramai-ramai Bakar Lahan
Wacana pemerintah Pusat menunjuk daerah Kalimantan menjadi calon Ibukota Negara membawa dampak buruk. Karena kini banyak warga mulai membakar lahannya
Penulis: Romi Rinando | Editor: Teguh Prasetyo
Kawasan pertamana adalah Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan wilayah Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah.
Pemerintah pun sudah memperhitungkan dana yang dibutuhkan untuk membangun ibu kota baru. Dengan luas pusat pemerintahan 2.000 hektar dan luas kota keseluruhan 40.000 hektar, pemerintah telah menganggarkan sebesar 33 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 446 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrasrtuktur dasar kota dan berbagai kelengkapannya. Bambang mengatakan dengan diputuskannya lokasi ibu kota baru tahun ini, maka proses pembangunan awal yang meliputi pembangunan infrastruktur dasar bisa dimulai pada 2020 mendatang.
"Kajian akan difinalkan tahun ini, keputusan lokasi bisa dilakukan di tahun ini sehingga 2020 bisa dipersiapkan pembangunan maupun infrastruktur dasar," ujar dia.
Setelah lokasi ibu kota baru ditentukan, pemerintah bersama dengan DPR akan menggodok produk hukum yang sesuai untuk mematangkan rencana pemindahan ibu kota tersebut. "Nantinya dengan DPR akan membahas penetapan UU sekaligus membahas persetujuan ibu kota baru," ujar dia.
(sumber kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Sekda Kalteng: Isu Pemindahan Ibu Kota Picu Pembakaran Lahan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/wacana-daerah-kalimantan-jadi-ibukota-picu-warga-kalteng-ramai-ramai-bakar-lahan.jpg)