Prada DP Bunuh dan Mutilasi Pacarnya, Terungkap Kesepakatan yang Dilanggar hingga Gergaji Patah

Diketahui sebelumnya, Prada DP membunuh dan memutilasi pacarnya, Vera Oktaria (21).

Tribun Sumsel/MA Fajri
Prada DP menangis dalam sidang pertama kasus pembunuhan Vera Oktaria, mantan kekasihnya. Prada DP Bunuh dan Mutilasi Pacarnya, Terungkap Kesepakatan yang Dilanggar hingga Gergaji Patah. 

"Padahal sesuai kesepakatan, kode handphone mereka harus sesuai dengan tanggal jadian keduanya," ungkap Mayor D Butar Butar.

Kemarahan terdakwa semakin memuncak saat korban membentak terdakwa dan mengatakan bahwa dirinya sudah hamil dua bulan.

Kemudian, terdakwa menjambak rambut dan membenturkan kepala korban ke dinding sebanyak 3 kali sampai korban lemas.

"Setelah itu terdakwa naik ke tubuh korban dan menutup wajahnya dengan dua bantal serta tangan kirinya mencekik leher korban sekitar 5 menit hingga akhirnya meninggal dunia," ujarnya.

Dalam persidangan beberapa saksi dihadirkan, baik dari kerabat maupun keluarga dari masing-masing terdakwa dan korban.

Terlihat, orangtua terdakwa Prada DP, mengikuti jalannya persidangan.

Ayah terdakwa Prada DP yang memakai baju kemeja warna putih terus tertunduk saat mendengarkan keterangan saksi-saksi.

Suasana persidangan berlangsung kondusif dan dijaga ketat oleh aparat TNI.

Hakim ketua yang memimpin jalannya persidangan bertindak tegas setiap terdengar suara handphone yang berbunyi di dalam ruang persidangan langsung diusir keluar, Kamis (01/7/2019) pagi. 

Prada DP Menangis

Prada Deri Pramana akhirnya menjalani sidang perdana di Pengadilan Militer Palembang.

Sejumlah saksi memberikan kesaksian dan ada sejumlah barang bukti ditunjukkan.

Selama keterangan saksi, Prada DP tampak beberapa kali menangis.

Hakim Ketua, Letkol CHK Khazim dua kali memperingatkan Prada agar berhenti menangis.

"Terdakwa, apakah bisa melanjutkan persidangan? Kalau tidak bisa, istirahat dulu," kata Hakim Ketua.

"Siap! Bisa Yang Mulia," ucap Prada DP sambil berlinang air mata.

"Prajurit harus tetap tenang," timpal Hakim Ketua.

Seusai mendengarkan keterangan saksi, Prada DP diberikan kesempatan untuk menyanggah keterangan saksi.

"Saat (Vera) di Bengkulu, saya tidak ada masalah dengan pacar saya," kata Prada DP, masih terus menangis.

Sidang perdana tersebut mendengarkan keterangan 7 saksi.

Melihat Prada DP menangis, ibu Vera Oktaria tak luluh.

Ia belum memaafkan terdakwa pembunuh anaknya itu.

Suhartini (50) ibu kandung Vera Oktaria belum bisa memaafkan perbuatan Prada DP yang telah membunuh anak kandungnya.

Bahkan, Suhartini berujar bahwa air mata Prada DP yang terus jatuh saat persidangan merupakan air mata buaya.

"Aaahhh, air mata buaya itu," ujar Suhartini dengan saat ditemui setelah menjadi seorang saksi pada sidang perdana Prada Deri Pramana di pengadilan pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8/2019).

Suhartini mengaku hatinya belum lega.

Dia ingin melihat Prada DP mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.

"Kalau bisa dihukum mati, baru saya merasa lega," tegas Suhartini.

Dalam persidangan, orangtua Prada DP yakni Leni juga sempat menyampaikan permintaan maaf yang ditujukan pada Suhartini.

Namun, permintaan itu langsung ditolak oleh ibu empat orang anak tersebut.

"Belum bisa, Pak," timpal Suhartini dengan suara tegas di hadapan majelis hakim.

Leni juga memutuskan untuk mengundurkan diri menjadi saksi dalam sidang anaknya.

Dia mengaku tidak sanggup untuk memberikan keterangan dalam kesempatan itu.

"Saya tidak sanggup, Pak," ujar Leni terisak menangis dihadapan majelis hakim.

Setelah itu, Leni mendapat izin dari majelis hakim untuk meninggalkan ruang sidang.

Keterangan Ibunda Vera Oktaria

Suhartini tak kuasa menahan tangis saat memberikan keterangan sebagai seorang saksi pada sidang perdana dengan terdakwa Prada Deri Pramana atau Prada DP, Kamis (1/8/2019).

Dia menangis tersedu-sedu saat menjawab pertanyaan ketua majelis hakim yang bertanya mengenai perasaannya saat mengetahui putri bungsunya itu meninggal dengan cara mengenaskan.

"Hancur pak (hati saya), sakit," kata Suhartini sembari menangis tersedu di hadapan majelis hakim.

Sidang digelar di pengadilan Militer I-04 Jakabaring  Palembang dengan Letkol Chk Khazim SH yang bertindak sebagai ketua majelis hakim. 

Lalu, Letkol Sus Much Arif Zaki Ibrahim SH dan Mayor Chk Syawaluddin SH selaku hakim anggota.

Tak hanya Suhartini yang menangis tersedu, hal serupa juga terlihat pada Prada DP.

Ia juga sama sekali tidak memberikan bantahan terhadap semua keterangan yang disampaikan Suhartini dalam persidangan.

"Siap pak, benar," kata Prada DP dengan suara terbata-bata menangis saat menjawab pertanyaan majelis hakim mengenai sikapnya atas kesaksian yang telah diberikan Suhartini.

Bahkan saat kuasa hukum yang duduk di sebelahnya bertanya pada Suhartini, Prada DP terus saja menangis tersedu-sedu dan terus menundukkan kepalanya.

Dia sama sekali tidak menatap Suhartini yang duduk tepat di depannya.

Muncul Nama Serli

Dalam sidang itu muncul seorang perempuan bernama Serli beberapa kali disebut dalam persidangan Prada DP.

Nama Serli disebut oleh saksi kedua bernama Putra Baladewa saat bersaksi pagi tadi.

Serli, menurut keterangan Putra, adalah perempuan yang beberapa kali menemani Prada DP saat berada di kos-kosan.

"Saya pernah menemani terdakwa mencari kos, kemudian dia bilang kalau Serli mau menginap sambil membawa selimut, padahal terdakwa sudah punya pacar, tapi saya pulang saat itu," cerita saksi dalam persidangan.

Serli rencananya ikut dihadirkan dalam persidangan tersebut.

Tetapi kemudian, orang yang bersangkutan tak hadir.

"Nanti Selasa kita hadirkan, kalau tetap tidak datang bakal dijemput paksa," tegas Mayor Chk Andi Putu SH Oditur persidangan yang diwawancarai Tribun saat jeda sidang.

Seusai mendengarkan cerita dari saksi, terdakwa Prada Deri Pramana tampak menundukkan kepala dan hendak menangis.

Putra Baladewa adalah teman dari Prada DP dan kenal dengan Vera Oktaria.

Dalam persidangan, Putra beberapa kali menyebut nama seorang perempuan bernama Serli.

Prada DP mengaku Serli adalah pacarnya.

Menurut Putra, ia mengetahui Serli sempat menginap di kos-kosan tersebut.

Menurut Putra, Serli merupakan kakak kelas dari Vera Oktaria.

 Kisah Pelarian Prada DP Mutilasi Kasir Indomaret Vera Oktaria, Cari Tempat Sembunyi Saat ke Lampung

"Vera kelas 1, Serli kelas 3," kata Putra.

Pertemuan Putra, Serli, dan Prada DP ini diketahui sebelum peristiwa pembunuhan.

Mereka bertemu tanggal 5 Mei malam.

Sementara, pembunuhan terhadap Vera terjadi pada 7 atau 8 Mei 2019 malam.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Fakta Baru Mutilasi Vera Oktaria yang Dilakukan Prada DP, Marah Soal Kode Handphone, dan Foto-foto Prada DP Menangis Sesenggukan Saat Sidang, Bahkan Sampai Ditegur Hakim serta di Kompas.com dengan judul Setelah Mutilasi Kekasihnya, Prada DP Makan Jeruk Sambil Merokok di Samping Jenazah Korban

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved