Sudah di Jakarta untuk Gelar Konser, Begini Kondisi Boyband NUEST Saat Gempa Banten Terjadi

Sudah di Jakarta untuk Gelar Konser, Begini Kondisi Boyband NUEST Saat Gempa Banten Terjadi

(Instagram/NUEST)
Sudah di Jakarta untuk Gelar Konser, Begini Kondisi Boyband NUEST Saat Gempa Banten Terjadi. Boyband bentukan Pledis Entertainment, NUEST. 

Dalam analisisnya, Daryono mengatakan kedalaman gempa 48 km.

 VIDEO Gempa Banten Magnitudo 7,4 Terasa di Lampung hingga Jawa Tengah

 Viral Gedung RSUD Retak-retak hingga Pasien Dievakuasi Akibat Gempa, Ini yang Terjadi Sebenarnya

"Episenter lindu tersebut terletak pada koordinat 7,32 LS dan 104,75 BT, atau tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, pada kedalaman 48 km," ujarnya.

Seperti yang diketahui, sebelumnya, dalam narasi yang beredar, gempa pukul 19.23 WIB tadi berada pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia," kata Daryono.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu penyesaran oblique yaitu kombinasi gerakan mendatar dan naik," sambungnya.

Dalam pantauan BMKG, guncangan gempa ini dirasakan di Lebak dan Pandeglang IV-V MMI; Jakarta III-IV MMI; Bandung, Serang, Bekasi, Tangerang, Bandar Lampung, Purwakarta, Bantul, Kebumen, II-III MMI; Nganjuk, Malang, Kuta, Denpasar, II MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut," tutur Daryono.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa berpotensi tsunami dengan level SIAGA untuk wilayah Lebak dan Pandeglang bagian Selatan, dan level WASPADA untuk wilayah Pandeglang Utara, Tanggamus-Lampung," tegasnya.

Hingga pukul 20.15 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Menyusul gempa yang mengguncang Banten pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03.21 WIB; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) merilis peringatan dini terhadap potensi tsunami.

Wilayah tersebut diantaranya Pandeglang bagian selatan, Pandeglang Pulau Panaitan, Lampung-Barat Pesisir-Selatan, Pandeglang Bagian Utara dan Lebak.

Peringatan ini wajar saja karena gempa yang terjadi di wilayah subduksi, dengan sesar naik, kedalaman 10 kilometer atau lebih di dalam laut dan memiliki magnitudo yang cukup memang berpotensi tsunami.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa Banten kali ini memiliki magnitudo 7,4 dan episenternya berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer.

Pakar tsunami dari Menteri Kelautan dan Perikanan Abdul Muhari juga menambahkan kepada Kompas.com bahwa posisi gempa berada pada megathrust Selat Sunda yang merupakan wilayah pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia.

Megathrust ini memang telah lama diketahui bisa memicu gempa besar hingga magnitudo 8,8 dan tsunami lebih dari 20 meter. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved