Istri Polisi Pukul Suaminya sampai Masuk Rumah Sakit, Penyebabnya Foto Saat Tolong Wanita Kecelakaan
Seorang istri polisi pukul suaminya akibat cemburu setelah melihat foto sang suami.
Tak terima dibilang polisi sampah, seorang anggota polisi melaporkan rekannya ke polda.
Peristiwa tersebut bermula dari debt collector yang datang ke rumah Brigadir M Syamrego di Dusun Rambutan Desa Melati II Kecamatan Perbaungan Kabupaten Deliserdang.
Syamrego yang tak mampu membayar cicilan sesuai jadwal didatangi para rombongan debt collector untuk menyita barang furnitur yang menunggak cicilan.
Setelah itu, kata Syamrego, datang Aiptu S Manurung.
Menurut Brigadir M Syamrego, Aiptu S Manurung kemudian menyebutnya sebagai polisi sampah.
Hal itulah yang membuatnya tidak terima dan melaporkan rekan sesama polisi ke Polda Sumut.
Kronologi polisi laporkan polisi diawali debt collector
Kepala Seksi Umum (Kasium) Polsek Perbaungan, Aiptu S Manurung dilaporkan oleh Brigadir M Syamrego yang tak lain rekan seprofesinya sesama polisi ke Polda Sumut.
Hal tersebut dilakukan oleh personel Pelayanan Markas (Yanma) Polda Sumut terkait ucapan S Manurung yang diduga mengatakan dirinya adalah polisi sampah.
Diceritakan warga Dusun Rambutan Desa Melati II Kecamatan Perbaungan Kabupaten Deliserdang ini.
Kejadian itu bermula ketika ia belum bisa membayar cicilan sebuah perabotan yang diambilnya di salah satu toko di Lubuk Pakam.
Kemudian, pada Selasa (2/7/2019) malam kemarin, ada beberapa orang debt collector datang ke rumah dan ingin menarik paksa furniture yang diambilnya.
Di situ para debt collector lantas marah-marah kepada Syamrego dan Dewi Mayasari (38) istrinya.
Akan tetapi para debt colector tersebut tidak percaya dengan ucapan korban sehingga terjadi pertikaian mulut.
Istri polisi pingsan saat debt collector datang
"Saya hanya bilang kalau mau menarik itu ada waktunya jangan malam hari, malah saya dibentak-bentak di depan istri," ucap Syamrego.
Dewi yang berusaha melerai pertikaian tersebut malah menjadi korban keganasan para penagih utang itu.
Saat hendak melerai pertikaian itu, ibu Bhayangkari ini jatuh pingsan akibat ditolak oleh para debt collector.