30 Kopassus Gentayangan dengan Bau Bawang, 3 Ribu Pemberontak Kongo Akhirnya Menyerah

30 Kopassus Gentayangan dengan Bau Bawang, 3 Ribu Pemberontak Kongo Akhirnya Menyerah

(KOMPAS Images/Kristianto Purnomo)
30 Kopassus Gentayangan dengan Bau Bawang, 3 Ribu Pemberontak Kongo Akhirnya Menyerah 

30 Kopassus Gentayangan dengan Bau Bawang, 3 Ribu Pemberontak Kongo Akhirnya Menyerah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah prajurit Kopassus (Komando Pasukan Khusus) terpaksa pakai cara mistis usir 3000 pemberontak Kongo cuma 30 menit.

Sebagai pasukan elite TNI AD, Kopassus diharapkan dapat menyelesaikan misi sesulit apapun, termasuk dalam misi kemanusiaan dan membantu masyarakat yang tertindas. 

Kopassus juga diajarkan melakukan penyamaran sempurnah demi mengecoh lawan bahkan jika harus melakukan hal mistis demi kemenangan. 

Seperti kisah berikut, ketika Kopassus terpaksa harus menggunakan kemampuan mistis demi mengusir pemberontak Kongo, Afrika. 

Kejelian melihat medan ditopang mental baja tak takut mati, Kopassus bahkan bisa menghancurkan markas pemberontak dengan ribuan prajurit. 

Bukan sekedar nekat, apa yang mereka lakukan penuh perhitungan bahkan begitu lihai melihat peluang. 

Cerita ini dilansir dari pemilik akun Kaskus, Agung Mina.

Dalam artikel yang ditulisnya berujudul LES SPIRITESSES - Kisah Kontingen Garuda III di Kongo, 1962, menyebutkan kisah rinci ini berdasarkan informasi dari intelijen.

Tahun 1962, saat itu Kopassus terjun menjadi pasukan perdamaian dunia bersama PBB.  

Tergabung dalam tim Garuda III, Kopassus memiliki misi menghancurkan markas musuh di Kongo, Afrika. 

Prajurit Kopassus Lolos dari Maut, Kepalanya Selamat dari Terjangan Peluru KKB saat Menggaruk Kaki

Nasib Ajudan yang Mengaku sebagai Jenderal TNI, Kakinya Diikat dan Dimasukkan ke Dalam Sumur

Satu-satunya Jenderal TNI Berambut Gondrong yang Bikin Soeharto Nangis, Sang Penasihat Spiritual

Tugas berat itu menjadi ujian sekaligus titik awal bagaimana Kopassus mencetak sejarah melegenda di PBB.

Peristiwa tersebut terjadi saat anggota Kopassus yang masih bernama RPKAD (Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat), diminta PBB untuk menjaga perdamaian di Kongo, pada 1962.

Kala itu, Kongo tengah dilanda konflik mencekam akibat adanya pemberontak.

Akhirnya, Indonesia pun mengirimkan tim terbaik yang dikenal sebagai pasukan Garuda III.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved