100 Ekor Kambing Laku di Bazar Hewan Kurban yang Digelar Asponak & Dinas Ketahanan Pangan Tanggamus

Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Seratus ekor kambing laku dalam bazar hewan kurban yang diadakan Asosiasi Kelompok Peternak (Asponak) Tanggamus dan Dinas Ketahanan Pangan Tanggamus di Rest Area Gisting.

Menurut Rintoko, Ketua Asponak Tanggamus jumlah tersebut didapat dari hasil pelaksanaan bazar yang hanya dilangsungkan sehari saja.

Dalam bazar dijual kambing mulai dari Rp 2,5 juta sampai Rp 6 juta.

"Selama bazar sudah sekitar 100 ekor kambing yang terjual. Kambing yang paling banyak lakunya untuk yang harga Rp 2,5 juta," kata Rintoko.

Di bazar memang ada beberapa pilihan kambing dan domba sesuai jenis dan bobotnya.

Untuk yang termurah kambing jenis kacangan, sedangkan tertinggi jenis burawa.

Lalu disesuaikan dengan bobot yang bervariasi antara 20 kg sampai 50 kg.

Rintoko juga mengaku, saat pembelian hewan pada bazar difasilitasi gratis jasa titip pemeliharaan sampai satu hari sebelum Idul Adha.

• Tips Sehat Mengonsumsi Masakan Olahan Daging Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha 2019

Lalu gratis ongkos antar dengan radius sampai Kecamatan Wonosobo untuk wilayah barat, Kecamatan Pugung untuk ke timur, Kecamatan Sumber Rejo untuk utara.

"Dalam bazar harga juga lebih murah dari harga pasaran. Di luar bazar harga sudah tinggi semua dan ada tambahan jasa penitipan dan ongkos antar," kata Rintoko.

Ia mengaku, di luar bazar, bagi masyarakat yang mencari hewan kurban bisa menghubungi Asponak di nomor kontak 081379143151 (Rintoko) atau ke Koperasi Peternakan oleh Sosro Wardoyo di Pekon Gisting Atas, Kecamatan Gisting (depan Pasar Induk Gisting Atas).

Adanya bazar hewan kurban sebagai sebuah kontribusi dari Asponak untuk penyediaan hewan kurban.

Di dalamnya dijual hewan yang sehat, dan memenuhi syarat hewan kurban. Tentunya juga mendorong perkembangan bidang peternakan.

Dan dari data Asponak sampai sekarang ini kambing yang sudah dijual ke luar daerah mencapai 4.425 ekor. Dengan perputaran uang berskisar Rp 11 miliar lebih.