Istri Diinjak Suaminya hingga Tewas, Tiba-tiba Ditendang Saat Duduk Akibat Tolak Ajakan Menginap
Seorang istri diinjak suaminya hingga tewas pada Kamis (1/8/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang istri diinjak suaminya hingga tewas pada Kamis (1/8/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
Pelaku berinisial DD (45) merupakan warga Desa Maringin Jaya, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).
Sang suami bunuh istrinya sendiri berinisial TE (43).
Sang istri istri diinjak suaminya hingga tewas.
Saat melakukan perbuatan keji tersebut, DD diduga dalam pengaruh alkohol.
Peristiwa pembunuhan terjadi di rumah mereka.
Kapolres Sanggau melalui Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Haryanto menjelaskan kronologis kejadian tersebut.
• Istri Tewas Diinjak-injak Suaminya, Bermula Saat Korban Tak Mau Diajak Menginap di Kebun
Tersangka diduga dalam pengaruh minuman beralkohol.
"Setelah itu pelaku mengajak korban menginap di pondok kebun. Akan tetapi korban menolak ajakan tersebut," jelas Haryanto, Senin (5/8/2019) malam.
"Pelaku emosi dan langsung menendang korban sebanyak satu kali yang pada saat itu korban dalam posisi duduk."
"Tendangan itu mengenai tangan bagian kanan dan korban terjatuh," imbuhnya.
Tak sampai di situ, pelaku juga menginjak bagian wajah korban dan perut korban.
Setelah menganiaya korban, pelaku langsung pergi ke pondok.
Akibat perbuatannya itu, korban meninggal dunia, Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 18.30 WIB.
Sekira pukul 19.40 WIB, kepolisian mendapatkan informasi tindak pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Selanjutnya, Kapolsek Parindu bersama anggotanya berangkat menuju rumah korban.
Sekira pukul 21.30 WIB tiba di lokasi, pelaku tidak ada di rumah atau melarikan diri.
• Bukan Cemburu, Motif Suami Bunuh Istri di Ketapang Akhirnya Terkuak. Korban Diseret ke Kamar Mandi
Selanjutnya, Kapolsek Parindu beserta anggota melakukan pencarian yang menurut informasi berada di pondok kebun.
"Sekira pukul 22.30 WIB, pelaku dapat diamankan dan selanjutnya dibawa ke Polsek Parindu guna proses selanjutnya," kata Haryanto.
Suami Bunuh Istri dan Anak
Sebelumnya, suami bunuh istrinya di Aceh Utara, Aceh.
Padahal, pasangan suami istri itu baru empat bulan menikah.
Selain membunuh istrinya, pelaku juga membunuh dua anak tirinya.
Peristiwa suami bunuh istrinya terjadi di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Indra T Herlambang mengatakan, tersangka AG membunuh istri dan dua anak tirinya diduga karena ingin menguasai harta korban, yang telah diperoleh dari suami sebelumnya.
“Korban ini punya harta lumayan, misalnya toko dari suami sebelumnya, dan lain sebagainya. Itu mau dikuasai pelaku,” kata Indra dalam konferensi pers di Mapolres Lhokseumawe, Rabu (8/5/2019).
Menurut keterangan pelaku, sambung Indra, beberapa hari sebelum istrinya tewas, korban dan pelaku kerap bertengkar.
• Kronologi Suami Bunuh Istri di Sulawesi Utara, Ferolin Ternyata Dicekoki Sampo hingga Tewas
Hal itu dipicu pendapatan pelaku sebagai buruh bangunan di Banda Aceh tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sehingga, pertengkaran kerap terjadi.
Padahal, keduanya baru menikah empat bulan lalu.
Diduga, hal itu juga yang menyebabkan pelaku tega membunuh istri dan dua anak tirinya.
Dugaan ingin menguasai harta korban muncul karena pelaku pernah marah dan bertengkar dengan keluarga dari mantan suami korban terkait harta.
“Dia ini diduga mengincar harta gono gini antara suami dan istrinya (korban)."
"Dia pernah bertengkar soal harta ini dengan keluarga mantan suami istrinya. Dia ini kan suami ketiga,” sebut Indra.
Sebelumnya diberitakan, AG membunuh istrinya berinisial I (33), dua anak tirinya, ZM (12) dan Y (1) di rumahnya Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (7/5/2019).
5 Fakta
Polisi berhasil menangkap AG, terduga pelaku pembunuhan sadis terhadap istrinya, I (33) dan dua anak tirinya, ZM (12) dan Y (1) di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (7/5/2019).
Pelaku AG ditangkap di Banda Aceh saat menunggu angkot untuk melarikan diri dari polisi.
Hingga saat ini, polisi mengamankan AG Mapolres Lhoksumawe untuk dimintai keterangan.
Polisi mengalami kesulitan saat meminta keterangan dari pelaku karena yang bersangkutan sering tiba-tiba kalap mirip orang kesurupan.
Berikut, fakta lengkapnya.
1. Terungkap setelah salah satu anak tiri berhasil lolos
Berdasar hasil penyelidikan sementara, aksi pembunuhan tersebut terungkap setelah salah satu anak berhasil lolos dari rumah.
Saat itu, anak korban I melompat dari lantai dua rumah mereka.
Setelah itu, anak tersebut mencari pertolongan warga sekitar.
“Awalnya, seorang anak korban I melompat dari lantai dua rumah. Dia lalu memberitahu warga lainnya."
"Pintu rumah pun didobrak dan diketahui ketiga orang itu sudah meninggal dunia,” kata Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang.
2. AG langsung kabur seusai habisi keluarganya
Setelah melihat ada tiga orang meninggal di rumah AG, warga langsung melaporkan kasus pembunuhan itu ke polisi.
Saat itu Jasad balita Y ditemukan di tempat penampungan air di kamar mandi.
Polisi masih menunggu keterangan salah satu saksi mata, anak dari korban ZI, yang masih mengalami trauma atas kejadian tersebut.
“Saksi mata kejadian ini, belum kita mintai keterangan. Dia masih sangat syok atas musibah yang dialami keluarganya."
"Tadi sudah kita lakukan olah tempat kejadian perkara,” sebut AKP Indra.
Selain itu, jasad korban juga telah divisum di Puskesmas Muara Batu, Aceh Utara.
“Kita terus cari pelakunya. Kami imbau dia menyerahkan diri,” pungkasnya.
3. Kronologi penangkapan AG di Banda Aceh
Seusai membunuh keluarganya, AG segera kabur ke Banda Aceh.
Saat itu polisi Polresta Lhoksumawe terus melacak keberadaan AG.
Akhirnya, tim Jatanras Polda Aceh menangkap AG, di kawasan Lambaro, Banda Aceh, Selasa (7/5/2019) tak lama setelah kejadian.
Direskrimum Polda Aceh Kombes Pol Agus Sarjito via telepon menyebutkan, AG ditangkap sekitar pukul 08.00 WIB di kawasan Lambaro saat sedang menunggu angkutan untuk melarikan diri.
"Pelaku sedang menunggu angkutan di depan Toko Cyber HP untuk melarikan diri."
"Setelah memastikan kebenaran orang itu sebagai pelaku, kemudian personel melakukan penangkapan, dan selanjutnya pelaku dibawa ke Polda Aceh untuk diamankan," ujarnya lagi.
4. Korban sempat kirim SMS kepada keluarganya
Berdasar hasil penyelidikan sementara polisi, korban ZI sempat mengirim pesan kepada keluarganya untuk menolongnya.
Pesan singkat itu terkirim sebelum peristiwa sadis itu terjadi, Selasa (7/5/2019).
Polisi menemukan isi pesan dari ponsel korban berbunyi “dimana” dan “tolong saya”.
Diduga kuat saat itu I dalam tekanan sehingga meminta pertolongan.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang dalam konferensi pers, menyebutkan, AG dan I baru menikah empat bulan lalu.
“Suami pertama korban meninggal dunia, suami kedua cerai. Ini pelaku suami ketiga,” katanya.
• Suami Bunuh Istrinya yang Baru Melahirkan, Baru Terungkap Saat Makam Akan Dibongkar
Hingga saat ini polisi terus mengorek keterangan dari AG, terduga pelaku pembunuhan terhadap I, ZM dan Y.
Menurut AKP Indra, polisi masih mendalami motif kejadian sadis itu karena pelaku selalu histeris dan seperti orang kesurupan.
“Kami tahan di Mapolres Lhokseumawe untuk penyidikan lebih lanjut."
"Olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan, dan pemeriksaan saksi lainnya sudah dilakukan. Untuk anak korban yang selamat belum bisa, karena masih trauma berat," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Suami Habisi Istri karena Masalah Sepele! Korban Tak Mau Diajak Nginap di Pondok Kebun