Berita Terkini Nasional

Heryanto Rudapaksa Dina Oktavia dalam Kondisi Sakratul Maut, Akui Khilaf karena Tergiur

Bahkan Heryanto mengaku telah merudapaksa korban saat dalam kondisi sakratul maut atau sekarat.

|
Istimewa/TribunJabar.id
DITANGKAP - Heryanto pelaku pembunuhan Dina Oktaviani ditangkap polisi, Rabu (8/10/2025) di tempat kerjanya. Pelaku rudapaksa korban dalam keadaan sakratul maut mengaku khilaf karena tergiur. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa BaratHeryanto (27) pelaku pembunuhan terhadap wanita muda karyawati minimarket Dina Oktaviani (21) mengakui perbuatannya.

Bahkan Heryanto mengaku telah merudapaksa korban saat dalam kondisi sakratul maut atau sekarat.

Sakratul maut adalah proses menyakitkan dan menegangkan saat ruh terpisah dari jasad, menandai akhir kehidupan manusia dan dialami setiap makhluk bernyawa.

Pasalnya perbuatan bejat Haryanto itu dilakukan setelah mencekik Dina hingga tak sadarkan diri.

Ternyata Dina meninggal dunia akibat perbuatan Heryanto yang kemudian membuang jasad korban ke Sungai Citarum.

Jasad Dina ditemukan di aliran Sungai Citarum Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (7/10/2025).. 

Dari penemuan jasad itulah terungkap pelakunya adalah Heryanto dan dilakukan penangkapan pada Rabu (8/10/2025) malam di tempat kerjanya mini market Rest Area KM 72A.

Heryanto merupakan kepala toko di tempat korban bekerja di sebuah minimarket.

Saat ditangkap, kepada polisi Heryanto berdalih awalnya tak berniat menghabisi korban.

Dia mengungkap awalnya korban sering curhat soal asmara dengan pacarnya.

Korban ketika itu putus dan tidak bisa melupakan mantan pacarnya hingga meminta dicarikan 'orang pintar' agar bisa melupakan mantan pacarnya.

"Jauh-jauh hari dia (korban) cerita, 'Pak, Saya pacaran sama dia tapi udah enggak ada rasa lagi sama saya'. Ya intinya supaya si cowoknya mau lagi, kalo enggak pun pengen diobatin supaya saya lupa, ga ada rasa'. Terus kebetulan saya deket sama orang-orang yang bisa dimintain pertolongan kayak hal mistis. Intinya tertarik si korban," ujar dia berdasarkan video momen penangkapannya yang diterima pada Kamis (9/10/2025) dikutip dari Wartakotalive.com.

"Saya bilang, 'Neng ya udah nanti kita jadwalin kapan bisa'. Ketemulah di situ janjian dulu. Saya enggak ada niatan aneh-aneh, niatnya bantu," tuturnya.

Ia melanjutkan ceritanya, akhirnya keduanya bertemu di depan sebuah minimarket dekat RS Amira Purwakarta pada Senin (6/10/202) sore. Dari sana, pelaku kemudian mengajak korban ke rumahnya.

Saat berbincang di rumah, Heryanto mengaku sempat meminjam uang kepada korban sebesar Rp 1,5 juta. Setelah itu, pelaku mengaku muncul niatan membunuh korban karena melihat perhiasan yang dipakai korban.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved