Tribun Bandar Lampung
Ketua AEKI Lampung Sebut Cita Rasa Kopi Lampung adalah Nomor Satu di Dunia
Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Juprius menyayangkan adanya impor kopi dari Vietnam yang masuk ke Lampung.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Kiki Adipratama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Juprius menyayangkan adanya impor kopi dari Vietnam yang masuk ke Indonesia, khususnya ke Provinsi Lampung.
Menurutnya, kopi yang diimpor oleh para pengusaha dari luar, digunakan untuk mencampur kopi Lampung.
Juprius mengatakan, para pemilik pabrik kopi saat ini banyak yang memblending, dimasak, hingga diracik menjadi kemasan-kemasan.
"Tapi kalau kita lihat trending, secara otomatis yang diblending itu untuk diimpor lagi," ucap Juprius saat Rapat Dengar Pendapat di Ruang Rapat Komisi II, Selasa (6/8/2019).
Hal semacam ini dinilai Ketua AEKI menjadi letak kerugian para petani kopi.
Menjadi pertanyaan saat ini, katanya, kopi di Indonesia ini kekurangan sementara harga turun.
"Kenapa? Karena kopi Vietnam membanjiri Indonesia," jelasnya.
Semestinya, lanjutnya, jika kopi di Indonesia kekurangan, maka harga akan naik bukan malah turun.
• Komisi II DPRD Provinsi Lampung Soroti Perizinan Impor Kopi Vietnam yang Dilakukan Perusahaan
Juprius mengungkapkan, cita rasa kopi Indonesia khususnya di Lampung, merupakan cita rasa terbaik nomor 1 dunia.
"Vietnam nomor 2, Brazil no 3, saya yang tau," tegas Juprius.
Cita rasa robusta Lampung yang baik, lanjutnya dicampur dengan kopi import Vietnam diolah lagi dan dijual, maka disitulah letak merugikan para petani.
Dari beberapa paparan, Juprius meminta kepada semua pihak untuk kembali membeli dari petani yang berjuang dalam memproduksi kopi.
"Jangan sampai petani kita jadi alih fungsi karena harga murah," ungkap Juprius.
(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)