Jadi TKP Mutilasi yang Dilakukan Prada DP, Hotel Ini Berhenti Beroperasi
Jadi TKP Mutilasi yang Dilakukan Prada DP, Hotel Ini Berhenti Beroperasi.
Saat itu, Prada DP datang menggunakan baju abu-abu serta topi dan tas punggung.
Dia mengaku bernama Doni dengan identitas berasal dari desa Karang Agung.
"Saat itu memang tidak menunjukkan KTP. Biasanya pakai, tapi karena sudah malam jadi tidak saya minta KTP orang itu,"ungkapnya.
Kesaksian Wiwit hampir sama seluruhnya dengan apa yang telah disampaikan Nofik pada kesaksian sebelumnya.
Mulai dari kedatangan Prada DP bersama perempuan yang diduga kuat merupakan Vera Oktaria.
Hingga soal uang sewa yang sempat disanggah oleh Prada DP saat Nofik memberikan kesaksian.
"Soal identitas perempuan, saya tidak terlalu tahu identitasnya pak. Karena saya cuma catat identitas si pria saja (Prada DP),"ujarnya.
"Sedangkan soal uang sewa kamar penginapan, Saya sebagai kasir pada malam itu yang terima uangnya sebesar Rp. 200 ribu. Harga kamar sebenarnya Rp 150 ribu. Masih ada kelebihan 50 ribu. Besoknya dia nyambung kamar, jadi ditambahnya 100 ribu. Tapi kasih uangnya bukan sama saya. Tapi ke ibu mertua saya,"ungkapnya.
Kemudian Wiwit kembali memberikan kesaksiannya.
Dia menuturkan, pada Rabu (8/5/2019) sore, saat Wiwit dan ibu mertuanya berada di meja kasir yang merangkap resepsionis, mereka melihat Prada DP masuk ke penginapan dengan membawa koper besar.
Saat itu ibu mertua Wiwit sempat bertanya pada prada DP mengenai koper besar tersebut.
"Nak, kok kopernya besar sekali. Dijawabnya untuk pindahan ibunya dari Lampung. Berapa beli koper itu. Dia jawab lagi Rp 250 ribu. Ditanya juga naik apa belinya, dijawabnya naik becak,"cerita Wiwit.
Tidak muncul kecurigaan dari Wiwit maupun ibu mertuanya terhadap penjelasan Prada DP.
Setelah itu Prada di naik ke atas. Tepatnya ke kamar 06 tempatnya menginap di penginapan sahabat mulia.
"Dan saya masih di resepsionis sampai maghrib. Tidak lagi saya lihat dia setelah kejadian itu,"ujarnya.