Megawati, Kembali Komandoi PDIP dan Jadi Ketum Terlama di Indonesia. Sebut Prabowo Hangatkan Kongres

Megawati Soekarnoputri kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) secara aklamasi.

Editor: Teguh Prasetyo
tribun bali
Megawati memberikan pidato politiknya, di Kongres PDIP, Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Kamis (8/8/2019). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Megawati Soekarnoputri kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) secara aklamasi.

Pengukuhan Megawati sebagai ketua umum dilakukan secara tertutup dalam sidang Kongres V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8).

"Tadi saya sebagai pimpinan sidang menanyakan kepada seluruh utusan sidang Kongres V dan serentak mereka menyetujui secara aklamasi," ujar Ketua Sidang Kongres V Soerya Respationo saat memberikan keterangan seusai sidang.

10 Tahun SBY Memerintah, Megawati Selalu Tolak Tawaran Kursi Menteri  

Soerya menjelaskan, dalam sidang kongres tersebut seluruh utusan dari seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) provinsi dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) menyampaikan pandangan umum.

Sebanyak 514 utusan DPC meminta kesediaan Megawati untuk kembali menjadi ketua umum.

Begitu juga dengan perwakilan dari luar negeri, yakni Belanda dan Malaysia.

"Kesemuanya aklamasi, memohon kesediaan Ibu Mega Soekarnoputri untuk memimpin PDIP periode 2019-2024," kata Soerya.

Setelah resmi dilantik, Megawati menjadi ketua umum terlama sebuah partai politik di Indonesia.

Megawati kembali menjadi ketua umum untuk lima tahun ke depan.

Diketahui Megawati mendirikan dan menjadi Ketua Umum PDI-P sejak tahun 1999.

Dengan demikian, Megawati telah memimpin partai berlambang banteng itu sekitar 20 tahun.

Megawati juga sempat menjadi Presiden kelima RI periode 2001 hingga 2004, menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur.

Megawati Bicara Empat Jatah Kursi Menteri Kabinet Baru: Emoh, Tidak Mau

Kongres ini sendiri dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wapres Jusuf Kalla, Wapres Terpilih KH Ma'ruf Amin, para ketua umum partai hingga Prabowo.

Megawati sempat menyampaikan ucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang hadir di acara pembukaan kongres tersebut.

"Pak Prabowo terima kasih sudah hadir menghangatkan suasana kongres kami," kata Megawati yang disambut tepuk tangan peserta acara.

Megawati lalu bercerita bahwa saat dirinya makan siang dengan Prabowo di kediamannya beberapa waktu lalu, media massa sangat heboh.

"Padahal saya cuma tanya, 'Mas, nanti mau endak saya undang ke kongres PDIP? Kalau endak mau, ndak apa'," kata Megawati yang disambut tawa.

"Eh ternyata dia mau," lanjutnya.

Mendengar hal itu, Prabowo yang duduk disamping KH. Ma'ruf Amin menjawab secara spontan,"siap" sambil memberi hormat ke arah Megawati.

Setelah semua tertawa dan tepuk tangan berhenti, Megawati bicara lagi.

"Lah kan capek kalau tempur terus. Nanti tempur lagi, di 2024," kata Megawati yang kembali disambut tawa para peserta acara.

Setelahnya, kepada para kadernya, Megawati bertanya. "Siap (bertempur di 2024, red)?" kata Megawati.

"Siap," jawab para kader serentak.

Megawati Sambut Prabowo di Kongres, Ajak Gerindra Gabung Kabinet Jokowi: Nanti Tempurnya di 2024

Sapa Ahok

Megawati juga menyapa secara khusus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebelum memulai pidato politiknya dalam Kongres V PDI-P, kemarin.

Kini Ahok telah menjadi kader PDI Perjuangan.

"Ini ada kader PDI Perjuangan. Namanya BCP, Basuki Tjahaja Purnama. Terkenal namanya Ahok," sapa Megawati disambut tepuk tangan para peserta kongres.

Terlihat Ahok yang mengenakan seragam PDI Perjuangan berdiri dan memberi hormat ke arah Megawati dan para perserta Kongres.

Megawati pun berbicara mengenai Pancasila, semangat Gotong Royong yang menjadi falsafah dasar NKRI.

Kemudian Megawati menyingung mengenai tidak boleh memanggil nama mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan panggilan Ahok.

"Masa ndak boleh namanya mau Aseng, mau Ahok, mau Badu, dan mau apa? Kalau dia Warga Negara Indonesia ya sudah lah," ucap Megawati disambut tepuk tangan para peserta Kongres.

Sudah Diingatkan Megawati Jangan Teriak Huu untuk Prabowo di Kongres, Ini yang Dilakukan Kader PDIP

Jatah Menteri

Dalam kesempatan itu, Megawati juga sempat meminta jatah menteri untuk PDI Perjuangan. Ia mengatakan, PDI Perjuangan semenjak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019 berjaya.

Apalagi salah satu kadernya telah dua kali menjabat sebagai Presiden RI.

"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," ujar Megawati dengan suara lantang.

Pernyataan Megawati itu disambut sorak sorai kader PDI-P yang hadir.

"Orang kita ini pemenang Pemilu dua kali. Betul tidak?" tanya Megawati.

"Betul," jawab para kader serempak.

Megawati menegaskan, bakal menolak apabila Jokowi hanya memberikan sedikit jatah kursi menterinya untuk diisi kader PDI-P.

"Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih (kursi menteri) empat. Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," ujar Megawati.

Pernyataan itu membangkitkan sorak sorai para kader. Mereka juga berteriak "tidak mau, tidak mau".

Megawati kemudian berkelakar, "memang begitu dong. Orang yang enggak dapat saja minta".

"Ini di dalam kongres partai Pak Presiden, saya minta, dengan hormat PDI-P akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak. Sip," lanjut Megawati yang kembali disambut sorak sorai kader.
Merespon pernyataan Megawati, Joko Widodo menegaskan, PDI Perjuangan akan mendapatkan jatah kursi menteri paling banyak dalam Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024. "Yang jelas (kursi menteri untuk PDI-P) pasti yang terbanyak. Itu jaminan saya," kata Jokowi.

Polemik di Kongres PDIP 2019, Ada Posisi Ketua Harian dan Waketum yang Akan Dijabat Anak Megawati?

Sapaan Khusus

Presiden Joko Widodo sempat memberikan sapaan khusus untuk Megawati saat memberikan sambutan dalam acara Kongres V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8).

"Yang saya hormati, ibunda tercinta Megawati Soekarnoputri," sapa Jokowi.

Kemudian Jokowi menyapa Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Presiden terpilih KH Maruf Amin.

Para ketua umum partai politik yang hadir pun tak luput dari Jokowi.

Terakhir, Jokowi tak lupa menyapa Prabowo sebagai sahabat.

"Dan tidak lupa juga sahabat saya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto," ucap Jokowi, disambut tepuk tangan para hadirin.

"Jangan didesak-desak terus saya sebut Pak Prabowo, pasti saya ingat," canda Jokowi, mengundang gelak tawa peserta dan tamu kongres.

Sementara Wakil Ketua Umum PANViva Yoga Mauladimengatakan bahwa kehadiran Ketua Umum GerindraPrabowo Subiantodi Kongres ke VPDIPdi Bali menunjukan bahwa kompetisi Pemilu Presiden 2019 tidak merusak persahabatan.

"Itu menunjukkan bahwa kompetisi itu tidak merusak persahabatan," ujar Viva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (8/8/2019).

Hanya saja mengenai apakah pertemuan tersebut merupakan sinyal politik bergabungnya Gerindra ke dalam pemerintahan Jokowi, menurut Viva sebaiknya ditanyakan kepada partai yang bersangkutan.

"Kalau itu (koalisi) tanyakan Gerindra lah," katanya.

PAN sendiri menurut Viva mendelegasikan Sekjen partai, Eddy Soeparno hadir dalam kongres tersebut. Perwakilan PAN hadir karena hubungan PAN dengan PDIP selama ini cukup baik.

(tribunnews.com/kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved