Wanita Bergulat Tangkap Ular Piton dengan Tangan Kosong, Disaksikan Anak-anak
Seorang guru wanita di SMPN 5 Tobadakan, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, bergulat menangkap ular piton yang masuk ke dalam sekolah.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Heribertus Sulis
VIDEO Wanita Bergulat Tangkap Ular Piton dengan Tangan Kosong, Disaksikan Anak-anak
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAMUJU TENGAH - Seorang guru wanita di SMPN 5 Tobadakan, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, bergulat menangkap ular piton yang masuk ke dalam sekolah saat siswanya tengah belajar di kelas.
Guru matematika bernama Putu Ayu ini nekad menangkap ular sepanjang 2 meter tersebut dengan tangan kosong karena khawatir menyerang siswanya.
Ayu mengatakan, saat itu suasana belajar yang semula tenang tiba-tiba kacau saat semua siswa tahu ada ular piton kembali masuk ke sekolah mereka.
Ular piton masuk ke sekolah saat siswa belajar adalah yang kesekian kalinya hingga para guru di sekolah ini resah.
Melihat murid-muridnya histeris, Ayu tanpa pikir panjang menangkap piton dengan tangan kosong.
Namun, penangkapan ular bukan tanpa perlawanan.
Ular dengan lebar sepaha orang dewasa itu bergeliat hendak melepaskan diri.
• Wanita Tewas Dililit Ular Piton 7 Meter di Sulawesi, Kaki Korban Ada Bekas Gigitan
• Empat Ular Piton Dibunuh Usai Lahap Hewan Ternak Warga, Satu Lagi Ditangkap Hidup
Ayu yang sendirian kemudian dibantu sejumlah siswa dan guru akhirnya mampu menaklukkan ular tersebut.
Mulut ular akhirnya diikat.
"Saya baru pertama kali menangkap ular. Ini karena para murid ribut dan tidak bisa berkonsentrasi dengan kemunculan ular itu," ujar Ayu kepada Kompas.com, Jumat (9/8/2019).
Setelah berhasil menangkap ular, kepala sekolah kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk mengamankan ular itu.
VIDEO Warga Heboh Temukan Ular Piton hingga Minta Brimob Tembak Mati, saat Dibedah Isinya . . .
Warga Dusun Jikubesar, Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku digegerkan dengan penemuan ular piton sepanjang tujuh meter dalam kondisi tidak berdaya, setelah menelan seekor babi hutan.
Ular piton itu ditemukan saat beberapa warga sedang asyik mencari lebah madu di bawah tebing batu, tidak jauh dari Pendopo Bupati Buru, pada Jumat, lalu (26/4/2019).
Ular itu terlihat sedang berteduh di bawah lubang batu dan dalam kondisi perut yang telah membuncit.
Karena lokasi penemuan ular piton raksasa itu dekat dengan Pendopo Bupati Buru dan Mapolres Buru, warga kemudian datang meminta bantuan petugas Brimob untuk menangkap ular raksasa itu.
“Pukul 15.00 Wit ada warga yang datang minta bantuan. Bilang ada ular besar makan binatang, kemungkinan Sapi atau Babi di belakang Pendopo Bupati. Dia minta tolong untuk tembak ular tadi,” tutur sumber di kepolisian Minggu (28/4/2019).
Seperti yang dukutip dari Beritabeta.com, merespon laporan warga, Danton Amirudin Tomia bersama 7 personil dan 1 pucuk senpi AK 101 menuju ke lokasi penemuan.
Setelah tiba di lokasi, ular yang bersembunyi di bawah batu ditembak oleh anggota Brimob Brigadir Evan Telusa sebanyak dua kali.
Kemudian ular ditarik keluar dan dibelah perutnya. Di perutnya ada seekor babi hutan.
“Warga tidak mau mengambil resiko, dan memilih membunuh ular ini,” demikian kata sumber ini.
Lihat videonya:
NASIB PITON YANG TERTANGKAP
Sebelumnya sejumlah warga di Pariaman, Sumatera Barat menemukan seekor ular raksasa dengan panjang setidaknya tujuh meter,
Awalnya para warga yang sedang mencari belut mengira ular tersebut sebagai batang pohon.
Peristiwa kali ini terekam dalam video Ronal Efendi Coto, seorang warga setempat, yang kemudian mengunggahnya di akun Facebook-nya pada 25 November.
Kejadian ini berlangsung pada 22 November lalu, di desa Pucuang Anam, Pariaman, Sumatera Barat, lapor Kantor Berita AFP.

Videonya kemudian menjadi viral, dan sudah ditonton oleh tiga perempat juta orang, dan dibagikan lebih dari 2.500 kali.
Tampak di video itu, ular sanca itu berusaha bertahan dari upaya warga untuk menangkapnya.
Sejumlah warga harus bergulat dengan ular itu, sebelum akhirnya berhasil juga mengangkutnya dan menaruhkan di sebuah kandang.
Warga desa yang sedang mencari belut, awalnya menyangka ular yang melintang di sebuah aliran kali kecil itu adalah batung kayu tua.
Namun setelah seorang warga menyentuhnya, ular itu bergerak, membuat warga panik.

Setelah berhasil menaklukannya, warga menghubungi kebun binatang Pariaman, namun kebun binatang itu menolak menampungnya karena sudah kelebihan hewan penghuni, lapor AFP.
Akhirnya warga Pucuang Anam itu membuat kandang besar, dan menempatkan ular raksasa itu di sana -yang direkam pula oleh Ronal Efendi Coto dan disiarkan langsung melalui Facebook Live.
BBC News Indonesia sudah berusaha menghubungi Ronal Efendi Coto dan warga lain, namun belum mendapat respons.
Namun kepada AFP, ia mengatakan, "Sementara ini kami taruh saja ular itu di kandang, biar warga yang penasaran bisa melihatnya," kata Ronal kepada AFP.
Ini merupakan peristiwa kesekian kalinya penemuan ular raksasa oleh warga di pelosok Indonesia.
Sebelumnya pada 14 Juni lalu, seekor sanca kembang sepanjang tujuh meter memangsa seorang perempuan berusia 54 tahun di Muna, Sulawesi Tenggara.

Jasad Wa Tiba, perempuan itu, ditemukan dalam tubuh seekor ular sanca, setelah ia hilang sehari sebelumnya.
Penduduk desa yang menemukan ular sanca itu membujur dengan perut penuh, membedah perutnya dan menemukan perempuan malang itu di dalamnya.
Hal yang sama terjadi Maret 2017, di desa Salubiro, Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, seekor ular berukuran sama, menelan seorang petani.
Penduduk yang mencari petani yang hilang itu menemukannya di dalam perut ular itu.
Berbeda dengan yang terjadi pada awal Oktober 2017, ketika seorang warga Sungai Akar, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, bertarung dengan seekor ular sanca sejenis, sepanjang tujuh meter.

Sebagaimana terjadi baru saja di Pariaman, saat itu pun, Robert Nababan, warga yang menemukannya, awalnya menyangka ular itu adalah pokok kayu tua.
Pada waktu itu, Robert, dibantu sejumlah warga lain, bergulat dengan ular itu yang sempat menggigitnya. Mereka baru berhasil melepaskan gigitan ular itu dari tangan Robert setelah bertarung selama sekitar 10 menit.
Nasib ular itu berakhir malang dibunuh dan menjadi santapan warga.
Piton juga menjadi buruan manusia? untuk apa sebenarnya ular pitonsehingga keberadaanya juga dicari oleh para pemburu.
Diberitakan Grid.ID pada 23 Juli 2018, dua warga Sulawesi Tenggara berhasil menangkap ular raksasa.
Ular piton ini ditemukan di sungai yang berlokasi di Desa Puuwanggudu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Dua warga sedang memancing ikan ketika melihat ular besar naik ke permukaan air. Mereka pun melumpuhkannya dengan parang.
Penemuanular pitondi Sulawesi bukan hal yang langka. Sebelumnya bahkan ditemukan tubuh manusia utuh yang dimangsa ular besar ini.
Namun, dikutip dari Intisari Online, rupanya daging piton ini digemari di Manado, Sulawesi Utara.
Saat itu, bahkan ada foto unggahan daging piton dijual di sebuah supermarket di Kota Manado.

Tak hanya di supermarket, rupanya daging piton juga menjadi incaran di pasar tradisional.
Ialah Pasar Beriman di Tomohon yang menjual daging piton, dilansir dari Tribun Jateng.
Posisi ular piton ditaruh atau digantung begitu saja di atas meja dagang.

Aktivitas jual beli daging ular piton di Pasar Beriman sudah berlangsung puluhan tahun.
Di antara berbagai daging yang dijual di sana, rupanya piton termasuk yang paling digemari.
Ular sepanjang tujuh meter dengan diameter tubuh lebih besar dari ukuran paha orang dewasa ini bisa terjual habis dalam satu hari.
Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswanya Terancam, Guru Wanita Tangkap Ular Piton dengan Tangan Kosong"