Tribun Lampung Selatan

Khairudin Masih Trauma Atas Meninggalnya Sang Buah Hati dalam Kebakaran yang Habiskan Rumahnya

Khairudin, warga Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi hingga masih trouma dan tidak percaya akan ditinggalkan anaknya Maulana (8).

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Teguh Prasetyo
TribunLampung/Dedi Sutomo/HO Camat Sragi
Kondisi rumah Khairudin warga Dusun Kualajaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi yang terbakar, pada Senin (12/8/2019) malam. 

Laporan Reporter  Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Khairudin, warga Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi hingga masih trouma dan tidak percaya akan ditinggalkan anaknya Maulana (8) lebih dahulu menghadap sang Khalik.

Putranya tersebut meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumahnya, pada Senin (12/8/2019) sekitar pukul 22.30 wib.

Saat itu dirinya sedang ke laut untuk mencari kepiting.

Saat kejadian, Maulana sedang tidur seorang diri di rumahnya.

Sebab, sang ibu dan seorang kakaknya sedang pulang ke Jawa.  

Api dengan cepat membesar dan menghabiskan rumah berinding gribik.

Maulana meninggal dunia dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya.

Diduga saat kejadian, ia sedang tertidur pulas.

Kebakaran Rumah di Lamsel, Bocah 8 Tahun Sedang Tidur Ikut Terbakar Bersama Seisi Rumah

Kepala Dusun Kuala Jaya Syarifudin mengatakan, warga telah berupaya memadamkan api yang membakar rumah Khariudin.

Tetapi Mualana yang berada di dalam rumah tidak bisa diselamatkan.

“Saat kejadian Maulana seorang diri di dalam rumah. Bapaknya sedang ke laut mencari kepiting. Api dengan cepat membakar habis rumah, korban tidak bisa diselamatkan,” kata dia.

Sementara Camat Sragi, Bibit Purwanto mengatakan, diduga kebakaran diakibatkan oleh konsleting listrik.

Bibit mengatakan, saat kejadian, Maulana sendirian tinggal di rumah tertidur.

Selain sang ayah yang sedang mencari kepiting ke laut, Ibu dan kakanya sedang pulang ke Jawa.

“Korban saat kejadian sendiri tidur didalam rumah. Karena ibu dan kakaknya sedang pulang ke Jawa,” terangnya, selasa (13/8).

Menurut Bibit, Khairudin, sang ayah sempat pingsan dan kini masih mengalami trauma.

Pasca Kebakaran, 60 Siswa SMPN 1 Sungkai Selatan Bakal Belajar di Lab IPA

"Sang ayah sangat terpukul dengan meninggalnya Maulana dalam peristiwa kebakaran yang menghabiskan rumah mereka. Mualana pun dimakamkan sekitar pukul 14.00 wib, setelah ibu dan kakaknya tiba," ujarnya. 

Bibit mengatakan, pihaknya telah memberikan tali asih kepada orang tua korban.

Pihaknya juga akan mengusulkan adanya bantuan bedah rumah untuk memperbaiki rumah yang habis terbakar.

(tribunlampung/dedi sutomo)
 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved