Menenangkan Anak yang Marah Tanpa Teriak-teriak dan Cara Mengatasi si Kecil yang Hobi Melompat

Menghadapi anak yang sedang marah, moms jangan ikut emosi ya. Ingat moms, teriak-teriak bukan lah solusi untuk menenangkan si kecil.

Penulis: Beni Yulianto | Editor: Reny Fitriani
Nakita
ilustrasi - batita berteriak, sedang ngambek. Moms harus sabar, jangan menenangkannya jangan dengan berteriak. Simak juga cara mengatasi anak yang hobi melompat di kasur. 

Tribunlampung.co.id - Menghadapi anak yang sedang marah, moms jangan ikut emosi ya. 

Kudu sabar memang menghadapi si kecil. 

Ingat moms, teriak-teriak bukan lah solusi untuk menenangkan si kecil yang sedang ngambek. 

Perlu kesabaran lebih dari Moms untuk menenangkan anak ketika marah.

Namun, Moms mungkin bertanya-tanya apakah hal ini bisa terbawa sampai anak dewasa kelak?

Atau anak yang kerap mengekspresikan kemarahan dengan cara itu, bisa menjadi orang dewasa yang kasar?

"Frustrasi dan kemarahan adalah emosi normal, dan anak-anak membutuhkan pelepasan fisik yang kuat untuk mereka," kata Heather Shumaker, penulis 'It's OK Not to Share'.

Untuk meredam emosi anak dan menghentikan kebiasaan buruk tersebut, berikut beberapa cara yang bisa membantunya.

1. Lari di seputar ruang tamu atau ruangan terbesar di rumah

Saat marah, bisa jadi anak akan berlari di area sekitar rumah seperti ruang tamu.

Biarkan anak berlari sampai lelah, dan ia akan berhenti ketika marahnya mulai mereda Moms.

2. Pergi ke tempat terdekat seperti kamar mandi atau tempat tetutup, dan teriaklah dengan keras.

Ini akan memberikan anak tempat aman untuk melampiaskan tanpa takut diketahui saudara atau tetangga.

3. Merobek-robek kertas, cara ini menghasilkan kebisingan suara yang dapat memuaskan dan memberikan kekuatan.

Cara lain, cobalah ajak anak untuk pergi keluar atau melihat keluar jendela untuk meredakan marahnya.

4. Lari mengelilingi rumah, lalu ulangi selama beberapa kali Moms.

Cara ini seperti memecahkan masalah dengan tertawa.

5. Cobalah untuk melempar sesuatu ke pohon, mungkin kotor, tapi tidak akan menyakiti siapapun.

Nah, itu dia Moms beberapa cara menghadapi anak yang sedang marah.

Anak Melompat-Lompat

Setelah si kecil yang ngambek sudah reda. Mereka biasanya mengganti permainan baru dengan melompat-lompat.

Seberapa aktif Si Kecil di rumah, Moms?

Salah satu tanda keaktifannya adalah kegemarannya melompat-lompat di tempat tidur.

Kalau begitu apa yang harus dilakukan?

Tak usah khawatir jika anak suka melompat-lompat di tempat tidur.

Karena, melompat merupakan ketrampilan gerakan yang fundamental, dan sangat menyenangkan buat anak.

Berlari dan melompat menjadi cara yang baik untuk meningkatkan koordinasi dan gerakan anak, sekaligus menjaga jantung dan tulangnya tetap sehat.

Meski si kecil punya energi yang begitu besar untuk melakukannya, dan aktivitas ini ternyata melatih kecakapan hidupnya, temukan cara agar anak aman berlari dan melompat-lompat di mana pun agar keyakinan diri dan ketrampilan motoriknya semakin meningkat.

1. Singkirkan benda-benda di sekeliling tempat tidur

Cara terbaik untuk membantu membangun ketrampilan motoriknya adalah dengan menyediakan tempat yang aman untuk berlatih.

Singkirkan benda-benda di sekitar ruang geraknya agar ia bebas menari, melompat, berputar, berguling, bahkan mungkin tersandung.

Jika ia melompat-lompat di atas tempat tidur, letakkan beberapa bantal di lantai di sisi tempat tidur.

Hal ini sekaligus agar ia bisa belajar melompat dari tempat yang lebih tinggi.

2. Selalu mengawasi

Moms masih khawatir si kecil akan terantuk dinding atau kepala tempat tidur ketika melompat-lompat? 

Pegang saja kedua tangannya selagi ia melompat-lompat.

Hal ini terutama untuk membantu ketika ia mulai berani melompat-lompat di atas trampolin.

Karena, melompat di trampolin jelas membutuhkan keberanian dan kekuatan yang lebih besar dari anak.

3. Bermain di luar

Dorong anak untuk berlari-lari dan melompat di halaman berumput atau di taman kompleks.

Tinggalkan stroller-nya, dan ajaklah ia berjalan kaki agar dapat merasakan tekstur tanah yang berbeda-beda sekalipun memakai sepatunya.

Berlari dan melompat di permukaan yang tidak rata juga akan melatih kekuatan kakinya.

4. Ajaklah teman-temannya

Anak mungkin masih ragu dan takut ketika harus melompat-lompat sendiri.

Namun ketika teman-temannya asyik berlari dan melompat, anak pasti tergugah juga keberaniannya.

Hasilnya, ia akan lebih berani melompat karena meniru teman-temannya.

Tidak selamanya meniru itu buruk, kan?

5. Bawa mainan tambahan

Bola dengan segala ukuran, mainan yang bisa ditarik, atau sepeda roda tiganya, akan menjadi motivasi bagi anak untuk mencoba berlari, melompat, dan mengayuh.

Moms tak akan mengira betapa senang dan sehatnya anak dengan kegiatan seperti ini.

6. Berikan contoh dan batasan

Agar anak dapat berlari dan melompat dengan benar, atau bermain dengan aman, berikan contoh.

Misalnya, ketika sedang naik-turun tangga, katakan, "Coba pegang pagar tangganya biar kamu enggak jatuh."

Sampaikan juga di mana saja ia boleh bermain, apakah sejauh di dalam pagar rumah, atau tidak boleh bermain di atas meja, dan sebagainya.

Sampaikan berulang-ulang karena mungkin saja ia lupa atau belum mengerti.

Tak Banyak Tahu, Anak-anak Pelawak Warkop DKI Ternyata Ada yang Jualan Kue dan Ahli Nuklir

Wanita Mengandung Saudara Kembar Selama Hidupnya, Padahal Baru Saja Lahirkan 2 Anak

Membiarkan anak aman berlari dan melompat-lompat jauh lebih bermanfaat daripada melarang anak beraktivitas fisik sama sekali. (Dini/nakita)

Artikel ini sudah tayang di Nakita.id dengan judul cara-mudah-menghadapi-anak-marah-tanpa-teriak-tanpa-membentak, dan moms-tak-usah-khawatir-anak-melompat-lompat-ini-cara-aman-menjaganya

Sumber: Nakita
Tags
anak
marah
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved