Inilah Keistimewaan Kayu Bajakah, Tanaman asal Kalimantan yang Dapat Sembuhkan Kanker

Bajakah dikenal berkat hasil penelitian tiga siswa SMA Negeri 2 Negeri Palangkaraya. Mereka menemukan obat kanker dengan menggunakan kayu bajakah.

Tangkapan Layar Kompas TV
Inilah penampakan kayu bajakah yang diklaim mampu sembuhkan kanker. 

Inilah Keistimewaan Kayu Bajakah, Tanaman asal Kalimantan yang Dapat Sembuhkan Kanker

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Belakangan nama kayu bajakah langsung mendunia.

Bajakah dikenal berkat hasil penelitian tiga siswa SMA Negeri 2 Negeri Palangkaraya.

Ketiga siswa tersebut adalah Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani.

Mereka yang menemukan obat penyembuh kanker dengan menggunakan kayu bajakah.

Lantas hasil penelitian itu didapuk sebagai pemenang dalam ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, di bidang sains.

Lalu apa istimewanya kayu bajakah?

Dalam bahasa Dayak, bajakah adalah batang pohon tunggal yang tumbuh liar di hutan Kalimantan.

Akar tanaman bajakah sendiri sudah digunakan masyarakat setempat sejak turun-temurun.

Bahkan, seorang warga yang mengidap kanker payudara stadium empat telah merasakan khasiat bajakah.

Namun, di balik penemuan itu, terdapat kekhawatiran pihak guru pembimbing siswa, yang takut akan banyak orang memburu pohon itu sehingga bisa merusak hutan di Kalimantan Tengah.

Inilah Sosok Siswi SMA Palangkaraya yang Temukan Obat Kanker Mujarab dan Raih Juara Dunia

Ini Nama Tanaman Penyembuh Kanker yang Ditemukan di Hutan Kalimantan oleh 3 Pelajar

Berikut fakta di balik khasiat akar tanaman bajakah:

1. Tumbuh di Hutan

Ekslusif AIMAN yang ditayangkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam mengenai tanaman bajakah yang diklaim menyembuhkan kanker.
Ekslusif AIMAN yang ditayangkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam mengenai tanaman bajakah yang diklaim menyembuhkan kanker. (KOMPAS TV )

Tumbuhan ini hanya bisa didapatkan di bagian dalam hutan, salah satunya di hutan yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Palangkaraya.

Pohonnya tumbuh dengan cara merambat meski memiliki batang yang kuat dan cukup besar.

Rambatan pohon ini bisa mencapai ketinggian lebih dari 5 meter hingga ke puncak pohon lain.

Akarnya pun menghujam di dasar aliran air lahan gambut.

Pohon ini hanya bisa hidup di lokasi rimbun di mana sinar matahari tak banyak masuk, tertutup rimbunnya hutan.

Sepintas, pohonnya seperti pohon biasa, sulit dibedakan dengan tanaman lain.

2. Dianggap tanaman mistis

Bajakah merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang sudah lama dipakai sebagai penyembuh kanker secara turun-temurun oleh nenek moyang suku Dayak.

Guru pembimbing SMAN 2 Palangkaraya, Herlina, mengatakan, belum pernah ada penelitian ilmiah terhadap tanaman bajakah.

Hingga muncul anggapan dari masyarakat setempat yang mengidentikkan tanaman bajakah dengan hal berbau mistis.

"Tanaman ini selalu diidentifikasi dengan mistik. Namun, berdasarkan hasil laboratorium yang kami uji, kandungan dalam tanaman ini memang dapat menyembuhkan kanker," kata Herlina seperti dikutip Kompas.com dari tayangan AIMAN, Rabu (13/8/2019) pagi.

3. Mengandung Antioksidan

Kepala Laboratorium FK ULM, Banjarmasin, Eko Suhartono.
Kepala Laboratorium FK ULM, Banjarmasin, Eko Suhartono. (Dok. Eko Suhartono)

Kepala Laboratorium FK ULM, Banjarmasin, Kalsel Eko Suhartono.(Dok. Eko Suhartono)

Kayu bajakah merupakan tanaman yang dijadikan obat penyembuh kanker oleh siswa SMAN 2 Palangkaraya.

Kepala Laboratorium Bio Kimia dan Molekuler dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM) Eko Suhartono tak menyangka, saat ditawari meneliti kayu bajakah ada banyak kandungan senyawa antioksidan pada kayu bajakah yang bisa berfungsi melawan sel kanker.

"Hasil penelitian di lab, yang jelas bajakah ini memiliki senyawa-senyawa yang bisa berperan sebagai antioksidan yang sekaligus bisa berperan sebagai antikanker," ujarnya.

4. Sembuhkan Kanker Payudara 

Daldin saat diwawancarai oleh Aiman Witjaksono.
Daldin saat diwawancarai oleh Aiman Witjaksono. (Daldin)

Daldin saat diwawancarai oleh Aiman Witjaksono(daldin)

Daldin, salah satu warga suku Dayak asli di Kabupaten Gunung Mas, Palangkaraya, keluarga penderita kanker payudara stadium empat, mengatakan bahwa ibunya menderita kanker payudara stadium empat 10 tahun lebih.

Ibunya divonis mengidap kanker payudara stadium empat pada 1970-1980-an, hingga menyebabkan payudaranya mengeluarkan nanah.

Bahkan, dokter meminta ibunya harus segera dilakukan tindakan operasi.

Namun, sang ibu menolak dan memilih untuk pulang kampung.

Daldin mengatakan, ibunya dapat sembuh total setelah mengonsumsi rebusan air dari akar tanaman bajakah yang dicari ayahnya di tengah hutan.

"Hanya dalam dua minggu reaksi, sebulan sembuh total," kata Daldin saat diwawancarai secara eksklusif oleh Aiman Witjaksono, host program AIMAN di Kompas TV, Selasa (13/8/2019).

5. Eksploitasi Hutan

Setelah tiga SMAN 2 Palangkaraya berhasil menemukan obat mujarab penyembuh kanker dari tanaman bajakah dan menjadi juara dunia di Seoul, Korea Selatan, muncul kekhawatiran dari guru tersebut akan banyak orang memburu pohon itu sehingga bisa merusak hutan di Kalimantan Tengah.

Awalnya Helita menolak untuk diwawancarai, apalagi membuka secara utuh asal-usul serta nama jelas kayu yang disebut bajakah tersebut.

Ia tidak ingin penemuan itu justru berdampak pada kerusakan hutan di Kalimantan Tengah.

Bahkan, ia khawatir akan terjadi eksploitasi alam besar-besaran terhadap hutan di Kalimantan Tengah, terutama bagi kalangan yang memiliki tujuan untuk komersial.

“Saya tidak mau kalau ini nanti justru akan menjadi masalah, khususnya dalam hal eksploitasi hutan Kalimantan Tengah,” kata Helita saat ditemui Kompas.com di SMA Negeri 2, Palangkaraya.

Sosok Wanita yang Sembuh Total dari Kanker Payudara Berkat Bajakah, Simak Kisahnya

Cerita Daldin

Daldin, salah satu warga suku Dayak asli di Kabupaten Gunung Mas, Palangkaraya, bersyukur ibu kandungnya akhirnya sembuh total dari kanker payudara berkat minum rebusan air akar tanaman bajakah.

Cerita tersebut berawal saat ibunya divonis mengidap kanker payudara stadium empat antara tahun 1970 dan 1980-an.

Saat itu, dokter meminta ibunya harus segera naik ke meja operasi.

Namun, sang ibu menolak dan memilih untuk pulang kampung. 

Lalu, setelah pulang kampung, sang ayah mencoba mencari akar tanaman bajakah yang biasa tumbuh di tengah hutan.

Setelah satu bulan mengonsumsi rebusan air akar tanaman bajakah, ibu Daldin pun dinyatakan sembuh total.

"Hanya dalam dua minggu reaksi, sebulan sembuh total," kata Daldin saat diwawancarai secara eksklusif oleh Aiman Witjaksono, host program AIMAN di Kompas TV, Selasa (13/8/2019).

Menurut Daldin, kondisi ibunya saat itu begitu parah dan tersiksa dengan kanker yang menggerogotinya selama kurang lebih 10 tahun.

Luka di bagian tubuh yang terkena kanker sudah bernanah dan mengeluarkan darah.

"Sangat parah dan saya melihat sendiri seberapa menderitanya ibu saya. Susu (payudaranya) sudah bernanah dan menetes," kata Daldin.

Setelah puluhan tahun berlalu, Daldin pun meyakini, ayahnya adalah orang pertama yang menemukan khasiat akar bajakah bagi penyakit kanker. 

"Ya kita tahu cerita-cerita berikutnya pada waktu kedatangan obat, bapak cuma ngasih, 'Nih kayu ini, pakai'. Alhamdulillah, hampir 99 persen sembuh," katanya.

(Kompas TV/Aiman Witjaksono dan Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini, Michael Hangga Wismabrata, Kurnia Tarigan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta di Balik Khasiat Kayu Bajakah Sembuhkan Kanker, Hidup di Hutan hingga Dianggap Tanaman Mistis 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved