Jenderal Andika Perkasa Ungkap Alasan Tetap Pertahankan Enzo
Jenderal TNI Andika Perkasa Ungkap Alasan Tetap Mempertahankan Enzo Zens Allie
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Nasionalisme Enzo Diragukan, Jenderal TNI Ini Pasang Badan.
Polemik Enzo Zens Allie terus bergulir.
Banyak pihak angkat bicara terkait status Enzo sebagai taruna Akademi Militer (Akmil) Angkatan Darat.
Kasus ini mencuat setelah beredar luas foto-foto Enzo membawa bendera yang ditengarai sebagai bendera organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Enzo yang sebelumnya menuai pujian sekarang berbalik banyak mendapat kecaman.
Beberapa tokoh bahkan menganggap Enzo tak pantas berseragam loreng TNI.
Pihak TNI tetap bersikeras mempertahankan Enzo.
Bahkan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa pasang badan untuk mempertahankan Enzo.
Bukan tanpa alasan Andika mempertahankan Enzo sebagai taruna Akmil.
Dari catatan dan hasil tes Enzo sangat baik termasuk dalam hal mental ideologi.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa buka-bukaan data terkait jumlah Taruna Calon Perwira yang telah dikeluarkan saat menjalani masa pendidikan di Akademi Militer sejak tahun 2014.
Hal itu diungkapkan Andika menyusul keputusannya untuk mempertahankan Taruna Akmil berdarah Perancis yang sempat viral karena diduga terpapar ideologi radikal dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia, Enzo Zenz Allie.
Andika membeberkan, berdasarkan data sejak 2014 terdapat 15 Taruna Akmil yang sudah dikeluarkan sebelum dilantik menjadi Perwira TNI Angkatan Darat.
• Mantan Jenderal Sebut Panglima TNI Tak Cermat, Mahfud MD Duga Enzo Sejak Awal tak Penuhi Prasyarat
Hal itu disampaikan Andika saat konferensi pers di Mabes TNI AD Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019).
"Contoh saya ambil data lima tahun terakhir. 2014 itu ada tiga orang Taruna Akmil yang kita drop alias kita keluarkan sebelum mereka dilantik menjadi perwira TNI AD. Ada yang di tahun kedua ada juga yang di tahun ketiga. Kemudian 2015 ada satu orang yang kami keluarkan. Tahun 2016 itu empat orang 2017 kebetulan tidak ada. Tahun 2018 ada lima orang dan tahun ini 2019 sudah ada dua orang yang kami keluarkan," kata Andika.