Nasionalisme Enzo Diragukan, Jenderal TNI Ini Pasang Badan untuk Sang Taruna Akmil

Nasionalisme Enzo Diragukan, Jenderal TNI Ini Pasang Badan untuk Sang Taruna Akmil

Editor: wakos reza gautama
Tribunnews.com/Gita Irawan
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa saat konferensi pers tentang Enzo 

"Contoh saya ambil data lima tahun terakhir. 2014 itu ada tiga orang Taruna Akmil yang kita drop alias kita keluarkan sebelum mereka dilantik menjadi perwira TNI AD. Ada yang di tahun kedua ada juga yang di tahun ketiga. Kemudian 2015 ada satu orang yang kami keluarkan. Tahun 2016 itu empat orang 2017 kebetulan tidak ada. Tahun 2018 ada lima orang dan tahun ini 2019 sudah ada dua orang yang kami keluarkan," kata Andika.

Andika menjelaskan, seluruh calon Perwira yang dikeluarkan sebelum dilantik tersebut dikeluarkan dengan sejumlah alasan.

"Itu semua dengan berbagai alasan. Ada yang karena kesehatannya. Ada yang tidak bisa mengikuti standard. Ada yang karena jasmaninya dan juga ada yang karena mental dan ideologinya," kata Andika.

Namun Andika menjelaskan, di antara mereka yang dikeluarkan sebelum dilantik paling banyak karena mentalnya.

"Dari yang sudah dikeluarkan sejak lima tahun terakhir itu lebih banyak mental. Jadi ada yang kesehatan, fisik, tapi mental banyak juga. Bervariasi, ada yang di tahun kedua dilakukan, ada yang di tahun keempat dan bahkan ketika mereka sudah dilantik. Jadi perwira pun tidak berhenti. Penilaian terus dilakukan. Dan sudah banyak contoh mereka yang terpaksa harus dipecat dari dinas aktif pun sudah banyak," kata Andika.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa memutuskan TNI Angkatan Darat tetap mempertahankan Taruna Akmil berdarah Perancis yang sempat viral karena diduga terpapar ideologi radikal dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia, Enzo Zenz Allie.

Hal itu disampaikannya saat konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019).

"Kami memutuskan, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua Taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu sejumlah 364," tegas Andika.

Keputusan tersebut diambil Andika karena pihaknya telah memberikan penilaian tambahan khusus untuk Enzo dan beberapa Taruna lainnya secara acak terkait ideologi.

"Kami tidak akan mengklaim bahwa alat ukur yang kami miliki itu sudah valid. Maka kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang selama ini sudah dikembangkan digunakan cukup lama, akurasi, validasinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama 8 tahun," kata Andika.

Andika menjelaskan, penilaian tersebut dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu 10 dan 11 Agustus 2019 lalu.

Setelahnya, hasilnya kemudian dianalisis pada Senin (12/8/2019) kemarin.

"Kesimpulannya Enzo Zenz Allie dilihat dari indeks moderasi bernegara ternyata kalau dikonversi menjadi persentase memiliki nilai 84% atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7. Jadi indeks moderasi bernegaranya cukup bagus," kata Andika.

Sebelumnya, Andika menjelaskan dalam proses rekrutmen pihaknya memiliki sejumlah alat ukur, yang memang sudah diterapkan mulai dari akademik, kesehatan, jasmani, kondisi psikologi sampai mental ideologi.

"Dari hasil alat ukur yang kami lakukan, kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh taruna akademi militer 364 orang yang kami terima beberapa waktu lalu. Tetapi karena kemudian ada info tambahan tentang salah satu taruna kami, Enzo, maka kami pun juga berusaha untuk objektif," kata Andika.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved