Pardjo Prajurit Kopassus yang Tertembak dan Selamat, Saksi Hidup Pertempuran di Pedalaman Papua

Pardjo Prajurit Kopassus yang Tertembak dan Selamat, Saksi Hidup Pertempuran di Pedalaman Papua

(KOMPAS Images/Kristianto Purnomo)
Pardjo Prajurit Kopassus yang Tertembak dan Selamat, Saksi Hidup Pertempuran di Pedalaman Papua 

Prajurit tersebut bernama Pardjo.

Kisah bermula saat Letda Agus Hernoto yang dalam kondisi luka parah ditangkap.

Anggota RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat, sekarang bernama Kopassus) PU II Pardjo ternyata masih hidup.

Kondisi Pardjo sangat parah, tak bisa bergerak jauh.

Dia harus bertahan hidup di antara jenazah teman-temannya yang menjadi korban penyergapan musuh.

Selama lima hari, Pardjo tidur di antara jenazah.

Tak ada obat-obatan dan makanan yang bisa digunakanannya.

Peristiwa heroik yang dialami Pardjo terjadi saat Pemerintah Republik Indonesia melakukan Operasi Trikora pada 1961.

Operasi Trikora adalah

- Usaha pemerintah Republik Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat (merebut kembali Irian Barat)

- Langkah diplomasi dan militer

- Operasi rahasia militer

Satu di antara yang dilakukan dengan infiltrasi militer Indonesia melalui Operasi Banteng I.

Operasi itu melibatkan personel Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang saat ini bernama Paskhas, dan RPKAD yang sekarang bernama Kopassus.

Gabungan Kopassus dan Paskhas itu diterjunkan di tengah hutan belantara di Irian Barat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved