30 Anggota Kopassus Kalahkan 3.000 Pasukan Musuh dengan Cara Nyeleneh
Berita Kopassus - 30 Anggota Kopassus Kalahkan 3.000 Pasukan Musuh dengan Cara Nyeleneh
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Inilah cerita saat 30 anggota Kopassus berhasil kalahkan 3000 pasukan musuh.
Raut wajah para anggota Kopassus bersemangat meski menghadapi ribuan musuh yang bersenjata lengkap.
Simak selengkapnya.
Diketahui, Indonesia adalah negara yang ikut memelihara perdamaian dunia.
Maka tak ayal Indonesia melalui TNI akan selalu mengirimkan pasukan Garuda yang merupakan bagian dari pasukan perdamaian Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dimanapun diperlukan.
Tidak semua negara bisa mengirimkan pasukan perdamaiannya dibawah panji PBB.
Hanya yang terlatih, berdisiplin baik serta humanis yang bisa mengemban misi mulia tersebut.
Namun bukan berarti Pasukan Garuda yang menjadi bagian PBB tersebut tak mempunyai kemampuan tempur.
• Pardjo Prajurit Kopassus yang Tertembak dan Selamat, Saksi Hidup Pertempuran di Pedalaman Papua
• Danjen Kopassus Resmi Tutup Pendidikan Komando Angkatan 103 di Cilacap, 27 Peserta Gagal Lulus
• Preman Terminal Rambut Gondrong Masuk Kopassus, Lamaran Ditolak hingga Dicampakkan Calon Mertua

Justru sebaliknya, jika mereka diberi misi tempur maka seperti kesetanan memberangus musuh-musuhnya.
Salah satu misi tempur yang dilakukan pasukan Garuda saat berada di negara Kongo.
Kejadiannya berawal pada tahun 1962 di negara Kongo yang waktu itu sedang bergejolak, TNI kembali diminta oleh United Nations/Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kembali mengirim pasukan perdamaian ke Kongo.
Di bawah pimpinan Letjen TNI Kemal Idris pasukan perdamaian indonesia tersebut diberi nama Kontingen Garuda III (Konga III) yang anggotanya diambil dari Batalyon 531 Raiders, satuan-satuan Kodam II Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur tempur lainnya termasuk Kopassus yang waktu itu masih bernama Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Dilansir dari Sosok.id, Konga III berangkat dengan pesawat pada bulan Desember 1962 dan akan bertugas di Albertville, Kongo selama delapan bulan di bawah naungan UNOC (United Nations Operation in the Congo).
Daerah yang menjadi medan operasi pasukan Garuda terkenal sangat berbahaya karena di situ terdapat kelompok-kelompok milisi atau pemberontak pimpinan Moises Tsommbe yang berusaha untuk merebut daerah tersebut karena kaya akan sumber daya mineral.
Hubungan interaksi antara pasukan Konga III dengan pasukan perdamaian negara lain terjalin sangat erat, mereka terdiri dari pasukan perdamaian Filipina, India dan bahkan dari Malaysia yang pada tahun 1962 Indonesia sedang gencar-gencarnya menyerukan konfrontasi Ganyang Malaysia dikobarkan, tapi di bawah bendera PBB sikap tersebut hilang karena profesionalitas personel Konga III.